Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[MADING] SUNGAI LESTARI, EKOSISTEM HARMONI

IDN Times Xplore/SENAPA_MA Plus Al Hadi
IDN Times Xplore/SENAPA_MA Plus Al Hadi

Hai, sobat Eco Warior.
Penyelamatan bumi bukan soal waktu, bukan juga soal seberapa keren apa yang kita lakukan, apa lagi soal dampak instan yang kita terima. penyelamatan bumi adalah tentang bagaimana aksi kecil yang dimulai dari diri dan lingkungan kita.

Lewat mading ini, SUNGAI LESTARI, EKOSISTEM HARMONI, kami tim SENAPA MA Plus Al Hadi Padangan Bojonegoro Jawa Timur mengajak kalian semua turut mengambil aksi nyata misi penyelamatan bumi dimulai dari lingkungan kalian sendiri.

Tim redaksi kami,
Ketua :
Embun Saum Tyaga Nismara
Anggota :
1. Aqilla Alya Zikra
2. Nazila Ziyyana Firdausi
3. Putri Naila Nafanail Ilmi
4. Saniyyatul Khuluq
5. Anisa Ramadhani

Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times

Esai: Latar Belakang

IDN Times Xplore/SENAPA_MA Plus Al Hadi
IDN Times Xplore/SENAPA_MA Plus Al Hadi

Sekolah bukan hanya tentang apa yang ada didalam kelas, tapi juga bagaimana hubungan kita dengan lingkungan sekitar, baik itu masyarakat maupun alam. Sungai harus menjadi perhatian serius khususnya bagi kita generasi muda, karena sungai hampir kehilangan fungsinya yang diakibatkan oleh pencemaran bahkan kerusakan. Nah bayangkan sungai yang seperti itu ada di sekitar lingkungan sekolah kita, apa yang kalian akan lakukan? Saya yakin banyak yang diam dari pada yang bergerak.  Mari baca, cermati dan renungkan dalam dalam apa yang akan kami jabarkan di esai ini, mungkin saja bisa merubah pandangan kalian tentang sungai.

Apakah sungai bermanfaat bagi kehidupan kita? 100% jawabannya pasti bermanfaat, mari kita bahas sungai Bengawan Solo sebagai pemeran utamanya. Kenapa Bengawan Solo, bukan yang lain?. Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di pulau Jawa, yang mengalir sekitar 600 km mulai selatan Surakarta hingga utara Surabaya, dan kebetulan sekolah kami berada di seberang aliran sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.

Bengawan Solo merupakan sumber air bersih bagi sebagian besar masyarakat di sekitar alirannya, khususya di Kecamatan Padangan dan di Kecamtan Cepu Kabupaten Blora Jawa Tengah (kedua daerah tersebut berbatasan langsung dan dipisahkan oleh sungai Bengawan Solo). Yang berarti kebutuhan air untuk mandi, untuk cuci baju, cuci piring semua berasal dari air Bengawan Solo yang disalurkan lewat PDAM, kecuali masyarakat yang menggunakan sumur bor. Jelas ini merupakan manfaat sungai yang tidak bisa dibantah, karena besentuhan langsung dengan hajat hidup orang banyak.

Apakah cuma itu saja? tentu saja tidak. Sungai Bengawan Solo juga merupakan sumber irigasi bagi persawahan yang ada di Kecamtaan Pandangan. Berdasarkan data  dari  data.bojonegorokab.go.id, luas lahan irigasi di kecamatan padangan pada tahun 2024 seluas 1.138 hektar dari total luas lahan persawahan 4.186 hektar. Hal ini menunjukkan berapa besar pengaruh sungai untuk pertanian.

Sungai Bengawan Solo juga punya manfaat sebagai tempat rekreasi atau wisata. Masyarakat di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Blora pasti sudah akrab dengan “Watu Gong” sebuah tempat wisata ditengah aliran sungai Bengawan Solo yang dimiliki oleh 2 desa, Desa Payaman Kecamatan Ngraho Kabupate Bojonegoro Jawa Timur dan Desa Ngloram Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Jawa Tengah. Di kala sore hari (khususnya di musim kemarau) tempat ini ramai dikunjungi orang sekedar untuk macing, melihat debit sungai yang unik bahkan sekedar menikmati senja. Hal tersebut tentunya menimbulkan efek ekonomi berantai di masyarkat sekitar.

Yang terakhir, Bengawan Solo menjadi tempat mata pencaharian bagi beberapa masyarakat sekitar. Banyak jasa penyebrangan menggunakan perahu kecil yang melintasi aliran sungai Bengawan Solo, alasannya cuma 1, lebih dekat. Bukan berarti tidak ada jembatan penyebrangan, tapi lokasinya kadang terlalu jauh. Dan yang dulu sempat menjamur adalah tambang pasir dan batu di Bengawan Solo yang pastinya ada dampak positif dan negatifnya.

Sekarang coba lihat sungai disekitarmu, apakah realitanya semanis yang kita jabarkan? Saya yakin tidak semuanya. Bahkan sungai Bengawan Solo pun punya banyak masalah yang harus diselesaikan. Mari kita samakan persepsi terlebih dahulu, pada hakikatnya sungai itu bersih, jernih, banyak makhluk hidup air (ikan, udang, kepiting, dll), banyak tumbuhan dipinggir sungai dan menjadi ekosistem alam yang harmoni. Jika ada salah satu yang berubah, maka sungai tersebut tercemar dan rusak (pencemaran dan kerusakan sungai).

Esai: Kesimpulan

IDN Times Xplore/SENAPA_MA Plus Al Hadi
IDN Times Xplore/SENAPA_MA Plus Al Hadi

Jadi, sungai kita selamai ini tercemar dan rusak? nyatanya iya, menurut data BPS sekitar 46% sungai indonesia tercemar berat . Ada berapa masalah utama yang menjadi penyababnya, yang pertama adalah sampah. Sampah memang menjadi biang keladi di segala aspek kehidupan. Banyak oknum masyarakat memanfaatkan Bengawan Solo sebagai tempat pembuangan akhir dari sampah, apalagi sampah plastik. Saya yakin ini bersifat umum, hampir semua sungai mengalami.

Yang kedua adalah limbah industri dan rumah tangga, pencemaran ini akibat pembuangan limbah cair yang tidak diolah terlebih dahulu. Bengawan Solo sering tercemar limbah ciu yang berakibat ikan teler seingga mudah untuk ditangkap (hal ini biasa disebut masyarakat sekitar dengan istilah “pladu”).

Yang terakhir adalah aktifitas pertambangan pasir. Bahkan dulu setiap desa yang dilalui Bengawan Solo di kecamatan padangan dan kecamatan sekitarnya pasti memiliki minimal 1 tambang pasir. Meskipun mempunyai manfaat ekonomis, tapi aktifitas ini sangat merusak yang berdampak perubahan struktur alami sungai. Bukan hanya sungai, infrasturtur jalan juga ikut terganggu, debu berterbangan sepanjang jalur truk pengangkut, dan banyak hal negatif lainnya.

Yang perlu digaris bawahi adalah dampak dari pencemaran dan kerusakan sungai itu sendiri. Dari ulasan diatas, kini sungai bengawan (khususnya di wilayah Kecamatan Padangan dan sekitarnya) sering terjadinya longsor diberapa titik. Warna air menjadi keruh dan berbau sehingga menggangu pasokan air bersih ke masyarkat. Tempat wisata “Watu Gong” perlahan menghilang, sehingga roda ekonomi berhenti. Banyak ikan mati, produksi padi berkurang karna air irigasi tercemar. Dan yang paling penting, ekosistem “alami” sudah rusak, sehingga harus membuat ekosistem “baru” untuk tetap menjaga keseimbangan alam.

Saya yakin sekarang kalian sudah mengerti kondisi sungai saat ini, ya meskipun tidak semua relevan dengan masalah sungai Bengawan Solo yang kami hadapi.  Lalu kita sebagai Gen-Z harus gimana? mari kita bagi tugas. Biarkan generasi Baby Boomers menyiapkan kebijakan kebijakan lewat Kursi Pemerintahan (Tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai Desa) yang bertujuan untuk memperbaiki dan menjaga ekosistem sungai. Karna peran pemerintah menjadi krusial dalam masalaha ini, sehingga kebijakan yang dikeluarkan juga harus memikirkan dampak yang dihasilkan terhadap lingkungan.

Kemudian generasi X dan generasi milenial dengan tenaga yang masih prima dan ide ide cemerlang bisa melakukan aksi nyata yang bersinggungan langsung dengan lingkungan seperti kegiatan bersih sungai, melakukan sosialisasi pengolahan limbah dan berbagai aksi lainya. Hal tersebut menjadi ujung tombak dari pelestarian sungai. Sedangkan kita generasi Z dan Alpha, generasi yang lahir dan hidup di dunia gadget, mari kita buat kampanye tentang pelestarian sungai dalam bentuk vlog, poster, infografis, video narasi, film pendek, atau yang lainnya dan kita sebar ke semua platform media sosial, selain itu juga bisa kita tempel di mading sekolah, papan pengumuman desa, atau tempat umum lainnya. Karna di zaman ini, media sosial menjadi platform yang mempunyai pengaruh besar untuk mengubah mindset hingga perilaku seseorang.

Tentunya selain penjelasan diatas, kita sebagai individu harus dengan sadar tetap menjaga sungai kita agar selalu bersih agar dengan berbagai manfaat yang dimilikinya, sungai bisa berguna secara terus menerus bagi kehidupan manusia dan lingkungan.

Infografik

IDN Times Xplore/SENAPA_MA Plus Al Hadi
IDN Times Xplore/SENAPA_MA Plus Al Hadi

Indonesia punya sekitar 70.000 batang sungai dimana 46% nya tercemar berat. Sungai yang tercemar merupakan musibah bagi lingkungan, bukan hanya manusia, tapi biota air lainnya juga terdampak, ikan ikan bisa punah dan manusia terjangkit penyakit. Padahal banyak sekali manfaat sungai untuk keberlangsungan hidup manusia, mulai dari kebutuhan air bersih hingga tempat mata pencaharian. Mari sama sama menjaga dan melestarikan sungai mulai dari hal kecil seperti jangan membuang sampah di sungai, hingga turut andilnya peran pemerintah dalam membuat kebijakan.

Rubrik Diskusi-Infografik Pertamina

IDN Times Xplore/SENAPA_MA Plus Al Hadi
IDN Times Xplore/SENAPA_MA Plus Al Hadi

Hidrogen adalah salah satu bahan bakar hijau yang sedang di kembangkan oleh indonesia, salah satunya lewat pertamina. Pertamina berkomitmen memproduksi 1.4000 kiloton hidrogen pada tahun 2040 lewat 17 titik tempat produksi. Hidrogen menjadi sumber energi yang melimpah, ramah lingkungan, murah dan mudah diangkut sehingga hidrogen menjadi energi masa depan yang sedang di kembangkan oleh banyak negara dunia karena potensinya yang luar biasa.

Foto Bercerita

IDN Times Xplore/SENAPA_MA Plus Al Hadi
IDN Times Xplore/SENAPA_MA Plus Al Hadi

Pembuatan mading ini dimulai dengan brainstorming ide, hingga akhirnya terpilihlah “sungai” yang menjadi pokok bahasan kami. Kemudian kami mengembanggan topik tersebut ke beberapa sub bahasan, esai dan infografik. Untuk mendukung esai yang dibuat, tak lupa kami melakukan survei lapangan kebeberapa tempat yang menjadi perhatian kami, seperti lokasi pertambangan, lokasi wisata, lokasi bendungan, dan lokasi pembuangan sampah ke sungai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Alasan Kamu Sulit Konsisten Bangun Kebiasaan Baik, Yuk Introspeksi!

07 Sep 2025, 11:15 WIBLife