Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Manfaat Membaca Buku Cerita Anak-anak untuk Dewasa

Where the Wild Things Are (instagram.com/harperkids)

Seiring bertambahnya usia, selera bacaanmu pun bertransformasi. Buku anak-anak dan remaja mulai kamu tinggalkan, berganti dengan buku fiksi dewasa atau bahkan nonfiksi. Padahal sesekali kembali membuka buku cerita anak-anak yang pernah kamu koleksi atau bahkan belum pernah baca punya manfaat besar buat kondisi psikismu.

Belum percaya? Berikut daftar manfaat membaca buku cerita anak-anak buat orang dewasa. Pertimbangkan, ya.

1. Bantu atasi reading slump

Rumah Pohon Kesemek (instagram.com/penerbitmai)

Sebagai pembaca, kamu pasti pernah mengalami reading slump (perasaan malas membaca selama beberapa waktu). Ini lumrah terjadi terutama saat kamu terjebak di satu buku yang ternyata kurang menarik alias tak sesuai ekspektasi. Buku cerita anak-anak bisa jadi alternatif sebaliknya. Bisa saja ceritanya sudah familier buatmu, tata bahasanya lebih mudah, dan jumlah halamannya lebih sedikit. 

Karakter-karakter buku seperti itu yang punya potensi membantumu keluar dari reading slump dan bersemangat membaca lagi. Jangan lupakan pula efek nostalgic yang mereka bawa saat kamu membacanya setelah bertahun-tahun melupakannya. Intinya membaca buku anak-anak punya potensi membuat harimu terasa lebih baik saat kenangan-kenangan indah masa lalu menguar bersama tiap lembarnya. 

2. Beri secercah optimisme dan harapan

Wonka (instagram.com/penguinkids)

Buku cerita anak-anak punya kecenderungan akhir yang bahagia dan definitif. Berbeda dengan buku fiksi dewasa yang akhirnya tak tertebak, pahit, atau bahkan absurd. Akhir yang jelas dan memuaskan mungkin terasa membosankan buat orang dewasa yang tahu betapa pahit dan tak tertebaknya kehidupan. Namun, di sisi lain ini jadi pengingat bahwa saat kecil atau lebih muda kita pernah jadi orang yang optimis dan penuh harapan. 

Meski tidak serta merta bakal memperbaiki suasana hatimu, setidaknya kesadaran ini bisa membantumu melanjutkan hidup dengan perspektif yang leboh positif. Katherine Rundell dalam bukunya Why You Should Read Children's Books, Even Though You are so Old and Wise seperti dikutip oleh BBC bilang bahwa buku fiksi anak-anak bisa membantu kita menemukan kembali sesuatu yang kita kira hilang. Mungkin salah satunya optimisme soal masa depan, kesadaran bahwa kita boleh gagal, mimpi yang sudah lama kita lupakan, dan lain sebagainya. 

3. Bantu memahami isu sensitif dengan pendekatan yang lebih sederhana

novel grafis anak-anak (instagram.com/simonkids)

Freeman, dkk. dalam penelitian berjudul "Enjoying A Good Story: Why We Use Children’s Literature When Teaching Adults" dalam Early Childhood Education Journal menemukan hal menarik lain dari menggunakan buku cerita anak-anak untuk mengajar orang dewasa. Salah satu yang membuat keputusan itu ideal adalah fakta bahwa buku anak-anak seringkali membahas isu-isu sensitif, tetapi dengan pendekatan yang lebih sederhana. Ini membuat isu-isu tadi jadi terasa lebih mudah didiskusikan dan dibicarakan. 

Penemuan lainnya adalah fakta bahwa banyak penulis legendaris yang memulai kariernya dengan menulis buku cerita anak-anak. Contohnya Roald Dahl yang menulis Charlie and the Chocolate Factory, Charles Dickens lewat Oliver Twist, J.K. Rowling dengan Harry Potter, hingga Neil Gaiman yang ternyata empunya novel Coraline. Artinya, buku cerita anak-anak bisa jadi media perkenalanmu dengan berbagai karya sastra brilian. 

Cenderung dianggap remeh, buku anak-anak ternyata punya banyak manfaat dan peran dalam kehidupan kita. Tak hanya menemani masa kecilmu, mereka bisa jadi pemandumu saat merasa tersesat di usia dewasa. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Ayu Silawati
EditorDwi Ayu Silawati
Follow Us