Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi belajar contoh kalimat menggunakan would (unsplash.com/Ed Us)

Setiap orang tentunya memiliki teknik belajar tersendiri untuk mengingat materi pelajaran. Namun, tidak semua teknik belajar dapat bekerja efektif. Lalu, bagaimana teknik belajar yang lebih efektif? Jawabannya adalah active recall!

Active recall adalah teknik belajar mengingat secara aktif dengan menguji berulang kali tentang topik yang sedang dipelajari. Penasaran bagaimana cara menerapkan active recall? Berikut lima tips yang bisa membantumu!

1. Flashcard

Ilustrasi flashcard (pexels.com/Pixabay)

Flashcard merupakan kertas berukuran kecil yang berisi judul dan penjelasan topik pada tiap sisinya. Cara belajar ini sangat mudah dibaca di mana saja karena ukurannya yang kecil.

Jika ingin menerapkannya, tumpuklah flashcard dengan meletakkan sisi penjelasan di bagian bawah dan judul topik di bagian atas. Ambil satu per satu kertas dengan menjawab penjelasan pada judul topik yang diambil.

2. Manfaatkan Microsoft Excel

Ilustrasi memanfaatkan Excel (dok. microsoft.com)

Buatlah daftar pertanyaan beserta jawabannya pada kolom terpisah pada Microsoft Excel. Kemudian, kolom yang berisi jawaban diberi warna teks putih dan kolom pertanyaan diberi warna teks hitam.

Untuk menguji kemampuan dengan teknik belajar ini, jawablah satu per satu urutan pertanyaan yang ada pada kolom tersebut. Kamu bisa mengecek kebenaran jawaban dengan mengganti warna teks pada kolom jawaban menjadi warna hitam.

3. Metode pencatatan Cornell

Metode pencatatan Cornell (dok. cornell.edu)

Metode Cornell disusun oleh Profesor Walter Pauk dari Cornell University pada 1950-an. Dilansir The Cornell Daily Sun, kedua otak diperlukan untuk menyimpan informasi agar mampu mengingat dalam jangka panjang.

“Dengan mengaitkan materi konseptual yang baru dipelajari yang disimpan di otak kiri, dengan objek yang divisualisasikan yang disimpan di otak kanan, kamu dapat memengaruhi memori jangka panjang secara efisien,” ungkap Pauk.

Untuk menerapkan metode ini, bentuklah tiga kolom tabel dengan dua kolom di atas dan satu kolom besar di bawahnya. Kolom atas bagian kanan digunakan untuk menulis catatan topik, kolom atas bagian kiri untuk membentuk sebuah pertanyaan tentang topik, dan kolom bawah untuk menulis ringkasan dari topik tersebut.

4. Closed book

Ilustrasi closed book (pexels.com/Karolina Grabowska)

Metode catatan closed book adalah membuat catatan tanpa menyalin langsung materi dalam buku teks. Sebelum membuat catatan closed book, pastikan sudah membaca dan memahami buku teks terlebih dahulu. Untuk memudahkannya, cobalah mengingat poin-poinnya saja.

Setelah membaca dan memahami isi buku teks, catatlah poin-poin yang telah diingat ke buku catatan. Jika yang diingat sudah tercatat semua, cobalah buka buku teks untuk memastikan tidak ada poin yang terlewat.

5. Alat bantu visual

Ilustrasi alat bantu visual (pexels.com/fauxels)

Teknik active recall juga bisa dimanfaatkan untuk orang-orang yang bergaya belajar visual, seperti tabel, diagram, gambar, dan lettering. Dilansir Pubmed Central, warna yang digunakan dalam catatan bisa membantu otak mengingat informasi. Bahkan, bisa sebagai terapi bagi pengidap disleksia.

"Menggunakan warna dalam catatan dapat membantu dalam ujian, itu benar-benar membantu otak mengingat lebih banyak informasi. Bahkan digunakan untuk membantu pasien disleksia," ungkap Dzulkifli dan Mustafar, dalam literatur ilmiah "The Influence of Colour on Memory Performance: A Review", dilansir PubMed Central.

Itu dia lima cara penerapan teknik active recall yang mampu menjadi solusi belajar lebih efektif. Silakan coba salah satunya agar nilai kamu semakin baik dan sempurna!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team