Majas Metafora: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

10 Jun 2022, 09:10 WIB

ilustrasi belajar kalimat tidak efektif (pexels.com/RF._.studio)

Metafora adalah salah satu jenis majas atau gaya bahasa yang masuk ke dalam kategori majas perbandingan. Majas ini menggambarkan perbandingan suatu objek dengan objek lainnya yang memiliki sifat sama, tetapi dalam bentuk kiasan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas metafora merupakan pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Misalnya "tulang punggung" dalam kalimat "Pemuda adalah tulang punggung negara."

Majas ini membandingkan dua hal secara langsung maupun tidak langsung. Nah, untuk mengenal lebih jauh tentang majas metafora, simak penjelasan berikut.

1. Ciri-ciri metafora

Maudy Ayunda (instagram.com/maudyayunda)

Dalam penulisannya, majas metafora memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Jangan sampai salah untuk membedakannya, ya.

Tidak menggunakan kata hubung atau konjungsi
Menggunakan kata atau frasa yang mempunyai makna kiasan untuk menyamakan
Menggunakan kata perbandingan suatu objek dengan objek yang lain
Dapat menghubungkan kata dengan kalimat perbandingan secara langsung. Namun, majas ini juga dapat membandingkan objek dengan perbandingan langsung tanpa ada kata pembanding antara lain: bak, seperti, bagaikan, dan lain-lain.

2. Contoh majas metafora

ilustrasi membaca buku nonfiksi (unsplash.com/Christina)

Setelah mengenal pengertian dan ciri-cirinya, kini kamu bisa melihat contoh kalimat yang mengandung majas metafora. Berikut ini contohnya.

Anak-anak adalah tunas bangsa yang akan menjadi agen perubahan untuk negeri ini.
Si jago merah berhasil melahap hampir semua perumahan yang ada di Perumahan Depok.
Salah satu sikap baik adalah memiliki perasaan yang rendah hati.
Kita harus belajar untuk berlapang dada dalam menerima setiap ujian hidup.
Orang yang memakai kacamata sering dijuluki kutu buku.
Senyumannya seindah embun pagi yang menyegarkan.
Perlu usaha keras untuk menjadi anak emas di kelas, yaitu dengan belajar.
Ayah dan Ibu sangat menyayangi buah hatinya.
Kehidupan yang sangat keras menuntut perempuan itu menjadi kupu-kupu malam untuk menambah penghasilan.
Debat pendapat dengan orang yang kepala batu itu percuma karena dia akan tetap bersikukuh dan sulit menerima pendapat dari orang lain.
Pengetahuan adalah jendela dunia, penerang untuk seluruh penjuru dunia.
Engkau adalah belahan jantung hatiku yang takkan tergantikan oleh siapapun.
Raja hutan sedang menandai wilayah kekuasaannya.
Belajarlah yang rajin agar menjadi bunga bangsa yang membanggakan.
Tangisan awan tak pernah berhenti di langit Jakarta.
Boyband Korea bernama BTS sedang naik daun.

3. Perbedaan majas metafora dengan majas perbandingan lainnya

ilustrasi membaca buku (pexels.com/PNW Production)

Masuk ke dalam kategori majas perbandingan, majas metafora ini memiliki perbedaan dengan majas perbandingan lainnya, lho. Berikut ini perbedaan lengkapnya.

Majas metafora dan majas perumpamaan: Majas perumpamaan melakukan perbandingan secara eksplisit menggunakan kata ibarat, umpama, laksana, bak, semisal, seumpama, bagai, sebagai, dan seperti.
Majas metafora dan majas personifikasi: Majas personifikasi melekatkan sifat manusiawi pada benda tidak bernyawa saja.
Majas metafora dan majas alegori: Majas alegori mengiaskan satu kejadian panjang, seperti metafora yang dilanjutkan.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai majas metafora, ciri-ciri, dan contohnya dalam kalimat. Majas ini juga memiliki perbedaan dengan majas perbandingan lainnya. Jangan sampai salah membedakannya, ya!