Di zaman yang serba maju seperti sekarang ini, perkembangan teknologi seakan tak terbendung. Sebut saja seperti sosial media. Sekarang banyak sekali platform seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan lainnya yang membuat pengguna bisa sharing berbagai hal di dalamnya.
Tapi kamu perlu hati-hati, karena kebiasaan dalam membagikan informasi dalam dunia maya bisa membuat kamu oversharing. Lalu apa itu oversharing? Berikut penjelasannya!
Pada dasarnya seseorang yang terlalu banyak mengumbar informasi hingga detail-detail yang tak pantas bisa disebut dengan oversharing. Biasanya informasi ini sifatnya menyangkut kehidupan pribadi maupun orang lain yang dilakukan lewat daring maupun luring.
Zaman sekarang gak sedikit orang yang menyebarkan informasi terkait kekayaan, sebuah pencapaian, kesedihan bahkan juga aib. Meskipun sifat oversharing ini terkesan ‘biasa’ atau wajar di dalam masyarakat, tapi faktanya akan ada konsekuensi yang harus diterima.
Biasanya orang tidak menyadari bahwa dirinya telah melakukan oversharing di media sosial. Sebab, orang lain banyak yang melakukan hal serupa sehingga dianggap lumrah dan bukanlah sebuah kesalahan.
Alasan seseorang untuk melakukan oversharing pun bisa sangat beragam dan macam-macam motifnya. Mungkin dirinya punya trauma seperti diabaikan oleh orangtua atau perundungan, sehingga tidak pernah mendapat apresiasi. Bisa juga karena kecemasan atau kesepian yang menimbulkan oversharing.
Menurut dosen psikologi Universitas Airlangga (Unair) Tiara Diah Sosialita MPsi Psikolog, oversharing memiliki dua jenis yaitu oversharing informasi pribadi dan oversharing emosi. Berikut penjelasannya!
Oversharing informasi pribadi terkait dengan detail informasi pribadi seperti dokumen, lokasi hingga foto. Lalu oversharing emosi menyangkut dengan aib atau masalah pribadi. Tentu keduanya sudah sering kamu jumpai dalam sosial media.
Selain bisa menyangkut sisi mental atau psikologis, oversharing juga bisa berbahaya pada keamanan data pribadi. Sebab media sosial membuat kita secara bebas untuk memberikan segala informasi yang kita miliki dan apa pun itu bentuknya.
Bahayanya, data pribadi yang terlalu detail diunggah di media sosial bisa mempermudah pihak tak bertanggung jawab untuk mempelajari informasi penting dari akun pengguna. Contoh sederhana, seperti foto rumah atau hobi, secara tak sengaja bisa mengungkapkan bahwa sang pemiliki punya koleksi barang berharga yang memicu pencurian.
Selain itu, ada juga bahaya hacker. Sebab informasi pribadi ini bisa menjadi modal hacker untuk melakukan serangan digital. Kemudian terjadi tindak kejahatan penipuan dengan cara meniru atau menduplikasi identitasmu untuk mencari keuntungan.
Untungnya, oversharing ini bisa kamu atasi sebelum terjadi hal-hal berbahaya yang sudah dijelaskan sebelumnya. Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan.
Zaman serba digital sekarang ini memang memudahkan kita dalam berbagai hal. Tapi di sisi lain juga bisa menjadi bumerang dan membuatmu terjebak melakukan oversharing. Jadi tetap bijak dan hati-hati dalam membagikan informasi di media sosial, ya!