Rapor atau Raport, Mana Penulisan yang Benar dan Baku?

Ketika masih duduk di bangku sekolah, kita tentu akrab dengan istilah rapor yang selalu dibagikan di akhir semester sebagai laporan hasil belajar siswa. Meski sudah sering digunakan, ternyata masih banyak yang keliru menuliskan kata tersebut, lho.
Ada yang menulis rapor, tapi ada juga yang menulis raport. Lantas, sebenarnya manakah penulisan rapor atau raport yang benar sesuai kaidah bahasa Indonesia? Supaya makin jelas dan lebih yakin dengan penggunaannya, simak ulasan di bawah ini, ya!
1. Mana yang benar, rapor atau raport?

Pernah bingung antara menulis rapor atau raport? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, ejaan yang benar dan baku adalah rapor, dengan huruf "r" di akhir.
Sedangkan, kata "raport" tidak tercantum dalam KBBI. Kata "rapot" juga bukan ejaan baku.
Rapor sendiri memiliki makna laporan resmi kepada yang wajib menerimanya. Kata "rapor" adalah bentuk serapan dari kata "rapport" dalam bahasa Belanda yang artinya laporan/
Adanya penyesuaian bunyi dan ejaan, kata rapport jadi lebih singkat. Sehingga, kita mengenal kata "rapor" dalam bahasa Indonesia seperti sekarang.
2. Pengertian rapor
.jpg)
Rapor adalah dokumen resmi yang mencatat perkembangan hasil belajar siswa selama kurun waktu tertentu, umumnya satu semester atau satu tahun ajaran. Dalam dunia pendidikan, rapor dikenal sebagai laporan tertulis yang disusun secara sistematis.
Dokumen ini mencakup nilai akademik, sikap, dan aspek perkembangan pendidikan anak. Fungsi dari rapor tidak sekadar menjelaskan hasil nilai di tiap mata pelajaran.
Namun, fungsinya juga sebagai jembatan komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua atau wali murid. Melalui rapor, orang tua bisa mengetahui sejauh mana kemampuan anak.
Rapor juga bisa jadi bahan evaluasi sekaligus apresiasi. Anak bisa tahu mata pelajaran yang perlu ditingkatkan ataupun mata pelajaran apa yang sudah dipahami denga baik.
3. Penggunaan kata-kata lainnya yang masih keliru

Selain penggunaan rapor atau raport, ternyata beberapa kata dalam bahasa Indonesia masih sering ditulis tidak sesuai dengan bentuk baku. Hal ini disebabkan oleh adanya kebiasaan pengucapan dan pengaruh media sosial.
Sayangnya, bentuk kata yang tidak baku justru sering dianggap benar karena sudah terlalu familier. Nah, berikut adalah daftar kata-kata umum yang sering salah eja. Perhatikan, yuk!
Aktifitas atau aktivitas: kata yang baku adalah aktivitas
Praktekd atau praktik: kata yang baku adalah praktik
Apotik atau apotek: kata yang baku adalah apotek
Nasehat atau nasihat: kata yang baku adalah nasihat
Resiko atau risiko: kata yang baku adalah risiko
Ijin atau izin: kata yang baku adalah izin
Analisa atau analisis: kata yang baku adalah analisis
Hipotesa atau hipotesis: kata yang baku adalah hipotesis
Sistim atau sistem: kata yang baku adalah sistem
Standart atau standar: kata yang baku adalah standar
Telpon atau telepon: kata yang baku adalah telepon
Trima kasih atau terima kasih: kata yang baku adalah terima kasih
Jaman atau zaman: kata yang baku adalah zaman
Deterjen atau detergen: kata yang baku adalah detergen
Adzan atau azan: kata yang baku adalah azan
Detail atau detil : kata yang baku adalah detail
Napas atau nafas : kata yang baku adalah napas
Hembus atau embus : kata yang baku adalah embus
Fikir atau pikir : kata yang baku adalah pikir
Asas atau azaz : kata yang baku adalah asas
Atmosfer atau atmosfir : kata yang baku adalah atmosfer
Kwitansi atau kuitansi : kata yang baku adalah kuitansi
Diagnosa atau diagnosis : kata yang baku adalah diagnosis.
Itulah penjelasan mengenai rapor atau raport yang benar sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Jadi, sudah gak bingung, kan? Meski keduanya terdengar mirip, tapi penulisan yang benar adalah rapor, ya!