Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ide Resolusi Tahun Baru Sederhana untuk Lawan Brain Rot

ilustrasi media melukis
ilustrasi media melukis (Pexels.com/Natalia Mitrofanova)
Intinya sih...
  • Mendengarkan album secara keseluruhan tanpa skip
    • Lawan pola konsumsi berbasis algoritma
    • Temukan keindahan transisi antarlagu dan cerita di balik album
    • Membaca cerpen klasik gratisan
      • Gantikan doomscroll dengan membaca cerpen klasik
      • Cocok untuk yang belum terbiasa membaca buku tebal
      • Mewarnai
        • Latih kesabaran dan rentang konsentrasi dengan mewarnai
        • Nikmati proses dan efek rileksnya, hasil akhir bukanlah yang utama
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Masih belum bisa melawan ancaman brain rot tahun ini? Coba mulai tahun baru 2026 dengan bikin resolusi sederhana. Gak perlu muluk-muluk pakai target, cukup adopsi salah satu kebiasaan berikut dalam beberapa bulan pertama tahun 2026 dan rasakan sendiri manfaat serta kecocokannya denganmu.

Tenang, semua bisa dicoba tanpa biaya yang membebani atau kalau pun perlu, biayanya gak bikin kamu meringis melihat sisa dana di rekening. Penasaran? Gulir ke bawah untuk tahu ide resolusi tahun baru sederhana untuk lawan brain rot, ya!

1. Mendengarkan album secara keseluruhan tanpa skip

ilustrasi tumpukan album dalam format CD
ilustrasi tumpukan album dalam format CD (Pexels.com/Arturo Añez)

Sadar gak, sih, ketika mendengarkan lagu lewat platform streaming, kamu sedang disetir algoritma buatan mereka? Ya, algoritma akan merekomendasikan lagu-lagu secara acak, tetapi masih mirip dengan apa yang baru kamu dengar. Sebenarnya, tidak ada masalah berarti di sini, tetapi algoritma yang memanjakan itu terkadang bikin kamu jadi malas mencari lagu sesuai selera pribadimu.

Untuk melawan pola konsumsi berbasis algoritma, kamu bisa coba lakukan metode alternatif yang sebenarnya amat mudah, yakni mendengarkan keseluruhan album tanpa skip. Memang gak semua lagu dalam album yang sedang kamu dengar bisa mengakomodasi seleramu. Namun, ini yang justru dilakukan orang-orang pada masa lalu ketika platform streaming bahkan belum tampak hilalnya.

Mendengar album secara keseluruhan akan mengubah cara pandangmu pada musik. Kamu mungkin akan menemukan berlian tersembunyi sampai transisi antarlagu yang kerap luput dari pendengaran. Bisa jadi pula ada cerita di balik album tersebut yang kalau tidak kamu dengar secara berurutan gak bakalan tersingkap.

2. Membaca cerpen klasik gratisan

ilustrasi cerpen klasik
ilustrasi cerpen klasik (Pexels.com/Valeria Palesska)

Ada beberapa aktivitas alternatif yang bisa jadi pengganti doomscroll. Salah satunya adalah membaca cerpen klasik karya penulis besar. Seperti novel klasik, banyak cerpen-cerpen lawas ini yang bebas diakses dan dipublikasikan oleh lembaga nirlaba secara cuma-cuma di situs mereka. Dengan begitu, kamu gak perlu khawatir soal harga buku yang inflasinya bikin minder.

Cerpen klasik juga cocok untukmu yang belum terbiasa membaca buku berisi ratusan halaman. Cuma belasan sampai puluhan halaman saja, kamu mungkin bisa menyelesaikannya dalam waktu beberapa jam atau hari, tergantung ketersediaan waktu dan komitmen masing-masing. Jadi, tunggu apa lagi?

3. Mewarnai

ilustrasi mewarnai
ilustrasi mewarnai (Pexels.com/Natalie Bond)

Kalau membaca masih sulit buatmu, coba untuk melatih kesabaran dan rentang konsentrasimu dengan mewarnai. Tidak seperti menggambar yang perlu latihan, mewarnai relatif tidak mengintimidasi pemula. Jangan kesal dulu ketika percobaan pertamamu terlihat kurang maksimal, nikmati proses dan efek rileks yang kamu rasakan.

Hasil akhir itu nomor kesekian dalam hobi, yang penting prosesnya dulu. Buku mewarnai cukup beragam dari segi harga, begitu pula dengan medium mewarnai yang dipakai. Kalau masih mencoba, kamu bisa pilih media-media yang murah meriah saja dulu, gak perlu beli yang memang didesain untuk profesional.

4. Membaca dan menulis esai mini

ilustrasi menulis esai
ilustrasi menulis esai (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Kalau masih belum bisa lepas dari gawai karena beragam alasan, baik personal atau profesional, coba untuk kurangi frekuensi cek media sosial dengan membaca esai. Esai ini bisa kamu temukan di berbagai situs berita, majalah, atau blog yang kontennya dibuat sesama pengguna. Mulai dengan baca dulu, biasanya kamu bakal tergerak untuk mengutarakan pendapatmu sendiri soal apa yang baru kamu baca, kemudian kamu akan mulai bikin pertanyaan-pertanyaan dan akhirnya memotivasimu untuk melakukan riset lebih dalam. Ini sudah melatihmu daya pikir kritismu, lho.

Tak perlu topik-topik berat. Mulai saja dengan membaca esai seputar hobi atau minatmu. Kadang fenomena-fenomena kultural yang kita suka ternyata bisa dikupas pakai berbagai konsep dan teori. Kalau sudah riset dan baca-baca, kamu mungkin bakal tertarik bikin esai juga. Lagi-lagi, mulai saja dengan esai mini atau singkat saja, yakni sekitar 200—500 kata.

5. Coba permainan papan, seperti catur atau jigsaw puzzle

ilustrasi permainan jigsaw puzzle
ilustrasi permainan jigsaw puzzle (Pexels.com/Berna)

Resolusi atau kebiasaan baru yang bisa kamu adopsi tahun depan untuk kurangi efek brain rot adalah mencoba permainan papan. Tentu tidak perlu yang mahal, sesederhana catur mini, kartu remi, atau jigsaw puzzle (puzzle keping). Kamu bisa bermain sendiri atau melakukannya bersama teman atau kerabat.

Permainan papan memang sederhana, gak banyak modifikasi dan kejutan, seperti video game, tetapi ia tetap bisa melatih kemampuan berpikir strategis dan tentunya mengembalikan kemampuan konsentrasi serta kesabaranmu yang buruk gara-gara kebanyakan nonton video pendek. Kalau kamu punya mitra buat memainkan permainan tadi, interaksi tatap mukanya juga bagus untuk menjaga kewarasanmu di tengah dunia yang makin individualis ini.

Semua aktivitas di atas hanya bersifat usulan. Kamu bisa mengadopsi atau menolaknya sesuai keinginan. Silakan dieksekusi kalau menurutmu salah satu atau beberapa di antaranya menarik perhatian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Life

See More

3 Januari Memperingati Hari Apa? Wellness hingga Kuliner!

28 Des 2025, 10:30 WIBLife