“Mungkin yang Rp13 triliun disumbangkan atau diambil oleh Jaksa Agung, hari ini diserahkan Menteri Keuangan. Mungkin sebagian bisa kita taruh di LPDP untuk masa depan,” kata Prabowo.
Rincian Perubahan Beasiswa LPDP 2026, Fokus Bidang STEM

- Alokasi dana LPDP diambil dari dana sitaan Presiden
- LPDP 2026 fokus pada bidang STEM
- Perbanyak beasiswa dalam negeri untuk memperkuat sumber daya manusia
Jakarta, IDN Times - Pelaksanaan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) selalu digelar tiap tahun. Program LPDP 2026 dikabarkan mengalami beberapa perubahan skema. Hal ini berkaitan dengan anggaran LPDP maupun fokus dari LPDP itu sendiri.
Di tahun 2025, kuota penerima beasiswa LPDP dipangkas menjadi 4000. Lantas, bagaimana perubahan yang mungkin terjadi di 2026?
1. Alokasi dana LPDP akan diambil dari dana sitaan

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengatakan, bahwa uang sitaan dari koruptor akan dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan. Hal ini ia sampaikan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin (20/10/2025).
Lebih lanjutnya oleh Menteri keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, dana sitaan hasil korupsi minyak kelapa sawit senilai Rp13,2 triliun rencananya bisa digunakan untuk program LPDP. Purbaya mengatakan, bahwa ia sedang berdiskusi terkait perintah presiden tersebut apakah akan dieksekusi atau tidak.
2. LPDP 2026 akan lebih fokus pada bidang STEM

Dilansir laman resmi Kemdiktisaintek, LPDP akan berfokus pada bidang STEM. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 memprioritaskan penguatan pada bidang STEM ini.
Melalui audiensi antara Kemdiktisaintek dan LPDP, sepakat bahwa 80 persen beasiswa akan dialokasikan untuk bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Hal ini menjadi urgensi besar sebab Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) 2023 menyebut hanya ada 18,47 persen lulusan STEM di Indonesia.
3. Memperbanyak beasiswa dalam negeri

Perubahan LPDP 2026 ditandai dengan komitmen Kemdiktisaintek untuk memperkuat sumber daya manusia. Dalam peluncuran Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI), Menteri Brian Yuliarto menekankan, bahwa kebijakan ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Saat ini kita memiliki 16 ribu dana riset dan penelitian. Tahun depan, kami upayakan agar sebagian langsung dialokasikan untuk 5000 penerima beasiswa S3. Program S3 sangat penting bagi para dosen, tidak hanya untuk memperkuat kapasitas akademik, tetapi juga mempercepat kenaikan pangkat yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan dosen,” ujar Menteri Brian melansir Kemdiktisaintek saat peluncuran beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI), Senin (2/6/2025).
Dana riset yang tersedia bisa dialokasikan untuk mendukung penerimaan beasiswa S3 di tahun depan. Dengan begitu akan memberikan dampak juga terhadap kesejahteraan tenaga pendidik.


















