Apa Itu Deskriptif? Berikut Pengertian, Metode hingga Langkahnya!

2. Kriteria penelitian deskriptif

ilustrasi seseorang sedang menulis (Pexels.com/Judit Peter)

Untuk memenuhi penjelasan atau menggambarkan tentang fenomena atau peristiwa yang sedang diteliti, maka membutuhkan beberapa kriteria yang harus terpenuhi. Berikut ini kriterianya:

• Masalah yang dirumuskan memang layak untuk diangkat dan tidak asal memilih topik.
• Tujuan penelitian tidak boleh terlalu luas sehingga sangat spefisik dan hasilnya lebih fokus.
• Data yang dipakai merupakan fakta, tak bisa dari referensi buku atau video, dan lainnya. Jadi harus turun ke lapangan.
• Pembanding harus punya validasi, sehingga jelas dan tidak ada unsur opini.
• Tempat dan waktu penelitian harus jelas. Jadi wajib ada keterangan waktunya.
• Hasil penelitian dijelaskan secara detail, selengkap, dan sejelas mungkin. Sehingga pembaca akan mudah memahami.

3. Ciri-ciri penelitian deskriptif

ilustrasi menulis (Pexels.com/Ivan Samkov)

Agar kamu lebih mudah mengenali metode penelitian deskriptif, ada ciri-ciri yang perlu kamu tahu. Sebab, metode ini punya kekhasan tersendiri dibanding metode yang lain. Apa itu?

• Mendeskripsikan variabel utama dalam metode penelitian yang kemudian dideskripsikan secara detail.
• Terdapat hubungan sebab akibat yang juga disajikan secara detail.
• Hasil penelitian disajikan sesuai data dan fakta. Data ini murni didapat dari lokasi yang dikembangkan peneliti.
• Pengumpulan data pada periode tertentu. Hal ini karena sebuah fenomena lebih mudah diamati dalam periode waktu tertentu agar hasilnya akurat.
• Wilayah penelitian fleksibel. Jadi peneliti bisa membatasi lokasi pada satu desa saja, satu kecamatan atau bisa juga lebih luas.

Baca Juga: 5 Strategi untuk Bersiap Menghadapi Skripsi Lebih Awal, Ketahui!

4. Langkah-langkah penelitian deskriptif

ilustrasi seseorang sedang mengetik di laptop (Pexels.com/Ivan Samkov)

Mengutip Metodologi Penelitian Kesehatan oleh Notoatmodjo, menjelaskan langkah-langkah penelitian deskriptif. Untuk itu berikut ini adalah uraiannya:

1. Memilih masalah yang akan diteliti.
2. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah.
3. Membuat asumsi yang menjadi dasar hipotesis penelitian.
4. Merumuskan hipotesis penelitian.
5. Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data.
6. Menentukan kriteria atau kategori untuk klasifikasi data.
7. Menentukan teknik dan alat pengumpul data yang dipakai.
8. Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data.
9. Melakukan pengolahan data dan analisis data.
10. Menarik kesimpulan.
11. Menyusun dan mempublikasi laporan penelitian.

5. Metode penelitian deskriptif

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Yan Krukov)

Metode deskriptif dipecah menjadi beberapa metode lagi di dalamnya. Metode ini akan berhubungan dengan proses pengambilan, analisis, dan mengorganisasi data penelitian. Berikut di antaranya: 

• Metode survei: Peneliti berinteraksi langsung dengan subjek penelitian atau subjek uji.
• Metode deskriptif kesinambungan: Melakukan pengamatan dan pengumpulan data secara berkelanjutan.
• Penelitian studi kasus: Penelitian fokus pada suatu objek penelitian.
• Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas: Peneliti melakukan pengkajian terhadap pekerjaan dan aktivitas dari subjek uji.
• Penelitian tindakan: Meningkatkan mutu untuk memecahkan suatu masalah.
• Penelitian perpustakaan: Pengumpulan dan analisis data dari hasil tulisan yang berhubungan dengan objek atau masalah yang diteliti.
• Penelitian komparatif: Melakukan perbandingan dari setiap data yang diperoleh di lapangan. 

Jadi dapat disimpulkan deskriptif adalah salah satu jenis dari metode penelitian. Dengan memiliki metode yang tepat, bisa menghasilkan penelitian yang akurat dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Semoga artikel ini bermanfaat ya.

Baca Juga: 5 Pola Pikir yang Perlu Dimiliki saat Menjalani Bimbingan Skripsi