Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Rekomendasi Buku Korea dengan Judul Humanis

Ilustrasi buku (pexels.com/George Milton)
Ilustrasi buku (pexels.com/George Milton)

Selain isinya yang menarik, Gak bisa dimungkiri salah satu pemicu seseorang untuk membeli buku adalah cover-nya. Namun, ada pula yang tertarik dengan judul buku tersebut. 

Salah satunya judul buku humanis dan dekat atau relate dengan pembaca. Rekomendasi buku Korea berikut ini memiliki judul humanis yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Layak kamu baca.

1. Hidup Apa Adanya karya Kim Suhyun

Ilustrasi cover Buku  Hidup Apa Adanya (instagram.com/transmediapustaka)
Ilustrasi cover Buku Hidup Apa Adanya (instagram.com/transmediapustaka)

"Hal yang paling bisa kita lakukan adalah menjalani hidup dengan baik untuk saat ini." (Halaman 139)

Buku ini masuk kategori Self Improvement dengan tebal 296 halaman yang terbit pada tahun 2020. Buku yang cocok dibaca ketika santai dengan ilustrasi yang dibuat oleh sang penulisnya akan memberimu perspektif baru.

Hidup Apa Adanya merupakan kumpulan cerita yang menghibur sekaligus memotivasi pembacanya agar tidak merasa iri, tidak membenci orang lain, atau untuk tidak merasa tertekan karena ekspektasi orang. Kita seolah diingatkan untuk sejenak rehat dan menjalani kehidupanmu yang apa adanya.

2. Menyakitkan Tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan karya Lee You Jeong

Cover buku Menyakitkan, tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan (dok.shiramedia)
Cover buku Menyakitkan, tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan (dok.shiramedia)

"Sebelum mengkritik masyarakat dan orang tertentu, kita harus intropeksi diri sendiri. Aku bisa saja pernah mengucapkan perkataan yang dapat mematahkan orang lain." - Menyakitkan Tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan

Buku yang terbit pada Juni 2021 ini memiliki ketebalan 272 halaman cocok untuk kamu yang sedang survive menjalani ujian kehidupan.

Buku ini bercerita tentang perjuangan si penulis dalam menghadapi kelainan rahim berupa fibroid. Kamu akan mendapat wawasan baru mengenai penyakit tersebut yang tentunya bisa bermanfaat untuk pencegahan.

Bukan hanya mengganggu kesehatan fisiknya, tetapi berpengaruh juga terhadap hubungan sosialnya yang memandangnya sebelah mata. Namun, bukan keluhan yang ia tuliskan, melainkan kisah penulisnya yang mencoba tegar dalam menerima kondisi.

3. Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan karya Jeon Seunghwan

Ilustrasi cover Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan (dok.gpu.id)
Ilustrasi cover Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan (dok.gpu.id)

"Jika ada orang lain yang menganggap bahwa kita tidak berharga di dunia, kita tetap harus menghargai diri sendiri dan menjalani hidup dengan tabah dan tangguh." - Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan

Pernah nggak kamu bertanya-tanya, apasih yang kamu inginkan? Nah, buku ini ditulis seolah untuk memahami bising di kepala kita. Dengan jumlah 268 halaman yang terbit tahun 2021 ini berisi kalimat kehidupan yang mengembalikan dirimu yang hilang.

Apalagi saat menghadapi Quarter Life Crisis, kamu sering mempertanyakan berbagai hal atau meragukan dirimu. Maka, buku ini cocok sebagai teman dalam menemani sepi, sedih, bahkan sendirian agar kamu bisa terus semangar menjalani kehidupan.

4. Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah karya Kwon Rabin

Ilustrasi cover buku Aku ingin Pulang Meski Sudah dirumah (dok.Penerbitharu)
Ilustrasi cover buku Aku ingin Pulang Meski Sudah dirumah (dok.Penerbitharu)

"Aku tidak meminta pendapat atau nasihat, apalagi nengharapkan penghiburan, sama sekali tidak. Aku hanya butuh orang untuk diajak bicara. Itu saja." - (Halaman 39)

Buku Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah merupakan kumpulan esai pengembangan diri asal Korea Selatan dan buku yang direkomendasikan V BTS. Dengan jumlah halaman 208 yang terbit tahun 2021 silam ini bisa kamu masukkan dalam wishlist.

Buku ini sangat edukatif sekaligus informatif untuk kamu baca. Selain itu, buku ini ternyata diambil dari pengalaman pribadi penulisnya, lho, maka dari itu kamu bisa menemukan kisah yang relate dengan sebagian orang.

5. Aku Nggak Baper, Kamu yang Lebay karya Yoo Eun Jung

Ilustrasi cover buku Aku Nggak Baper Kamu yang Lebay (dok.transmediapustaka)
Ilustrasi cover buku Aku Nggak Baper Kamu yang Lebay (dok.transmediapustaka)

"Ada dua hari yang penting bagi manusia. Hari ketika dia dilahirkan dan hari ketika dia mengetahui mengapa dia dilahirkan." (Halaman 43)

Buku Aku Nggak Baper, Kamu yang Lebay ini membahas tentang permasalahan yang dihadapi orang-orang. Jika permasalahan tersebut dipendam terus-terusan, bukan tidak mungkin akan menjadi permasalahan psikologis. Buku ini juga membahas beraneka topik, dari kesehatan mental sampai contoh kasus nyata dari klinik Yoo Eun Jung.

Penulis Yoo Eun Jung sendiri merupakan seorang psikiater asal Korea Selatan. Buku ini terbit tahun 2021 dengan 236 halaman. Dan cocok dibaca agar kita dapat menghargai diri sendiri dan menghargai orang. Jangan sampai kita mengucapkan kata-kata yang menyakiti orang lain, ya.

6. Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang karya Jeong Moon Jeong

Ilustrasi cover buku Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang (dok.Gramedia)
Ilustrasi cover buku Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang (dok.Gramedia)

"Hubungan yang sehat itu seperti permainan jungkat-jungkit; kedua belah pihak saling memberi dan menerima." (Halaman 23)

Buku Self Improvement lainnya ada Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang memiliki tebal 206 halaman yang cetakan pertamanya terbit Januari 2021.

Buku ini memberi nasihat bahwa kita nggak bisa membuat semua orang senang, kecuali kamu ingin berpura-pura menyenangkan orang atau dengan mengorbankan perasaanmu.

Selain itu, gaya bahasa dalam bukunya seolah sedang bercerita kepada sahabat dengan penuturannya yang mudah dipahami. Dan juga memberitahu bagaimana cara bersikap terhadap orang yang kelewat batas. Jangan lupa dibaca bukunya, ya!

7. Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti karya Kim Sang Hyun

Ilustrasi cover Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti (dok.gramedia.com)
Ilustrasi cover Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti (dok.gramedia.com)

"Terima kasih telah tumbuh tanpa banyak mengeluh. Aku bahkan tidak perlu mengkhawatirkan kesungguhanmu. Hujan musim semi akan segera tiba. Makanlah dengan teratur." (Halaman 56)

Buku dengan judul Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati merupakan buku pengembangan diri dengan tebal 168 halaman yang terbit di Indonesia tahun 2020. Dari judulnya saja sudah membuat kita merenungkan kembali kehidupan yang kita jalani, ya.

Terdapat berbagai topik yang dibahas tentang kehidupan sehari-hari bahkan kisah-kisah pendek dengan beragam emosi.

Buku ini mungkin terlihat agak berat, padahal pembahasannya cukup sederhana, mudah dipahami, dan tentunya sarat akan makna. Buku ini cocok untuk kamu baca sebagai pengingat dan perenungan atas kematian.

Selain judulnya relate dengan kehidupan sehari-hari, rekomendasi buku Korea tadi semoga isinya sesuai dengan apa yang kamu butuhkan, ya. Buku tersebut dapat menjadi teman bacaan dan teman berbagi wawasan dari para penulis hebat Korea. Nah, kamu mau baca yang mana dulu, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Ide OOTD Kasual Elegan ala Scha Alyahya, Classy and Stylish!

22 Sep 2025, 05:38 WIBLife