Dongeng: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Unsur, dan Contohnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang waktu kecil sering dibacakan dongeng oleh orangtuanya? Dongeng memiliki arti sebagai cerita khayalan atau cerita imajinasi yang dibuat oleh manusia. Namun, selain untuk hiburan dongeng juga memiliki manfaat yang baik untuk anak. Seperti halnya menambah kedekatan dengan orangtua.
Kalau sekarang mungkin kamu berpikir seperti apa dongeng dibuat dan apa saja yang harus dipenuhi dalam membuat dongeng. Penasaran, kan? Berikut penjelasan lengkap tentang pengertian dongeng hingga contohnya. Simak sampai habis, ya!
1. Pengertian dongeng
Secara umum, dongeng yang dibuat berdasarkan imajinasi atau khayalan mengandung nilai pendidikan. Dongeng juga dikarang dan diceritakan secara berulang-ulang hingga menjadi suatu yang turun temurun. Meskipun tidak diketahui secara jelas kebenarannya, namun dongeng adalah karya sastra yang dapat membangun sebuah karakter untuk anak dalam berimajinasi.
Selain itu, dongeng yang kini telah dilestarikan hingga turun-temurun tidak membuat masyarakat percaya akan cerita yang disampaikan. Hal ini karena beberapa cerita dongeng dianggap mustahil dan tidak masuk oleh logika.
2. Ciri-ciri dongeng
Nah, untuk mengetahui seperti apa perbedaan dongeng dan cerita lainnya, berikut ini adalah ciri-ciri dongeng yang perlu kamu ketahui. Simak di bawah ini!
1. Disebarkan secara lisan
Dongeng yang kini sifatnya menjadi suatu hal yang turun temurun berawal dari penyebaran yang dilakukan secara lisan. Masyarakat dahulu akan membagikan suatu cerita melalui mulut ke mulut.
2. Disebarkan dengan waktu yang cukup lama
Meskipun dongeng merupakan hasil imajinasi, namun penyebaran dongeng dilakukan dengan waktu yang cukup lama. Hal ini terbukti dari zaman nenek moyang, dongeng sudah mulai disebarkan.
3. Memiliki fungsi
Selain menghibur, dongeng juga memiliki fungsi lain yang bermanfaat untuk pembacanya. Beberapa fungsi yang dimiliki dongeng di antaranya adalah sebagai alat pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi akan keinginan yang terpendam.
4. Memiliki sifat pralogis atau logika
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dongeng tidak masuk dengan logika manusia saat ini. Hal inilah yang memperkuan bahwa dongeng memiliki sifat pralogis atau logika yang berarti di luar nalar manusia.
5. Menjadi milik bersama
Sejak awal, tidak diketahui secara jelas siapa pencipta dari dongeng yang sudah sampai ke masyarakat hingga saat ini. Karena hal tersebut pula, orang-orang dapat merasa memilikinya atau menjadi milik bersama.
3. Struktur dongeng
Selanjutnya, jika kamu ingin membuaut dongengmu sendiri, ada baiknya kamu harus pahami aturannya terlebih dahulu. Berikut ini adalah struktur dalam dongeng yang harus kamu ketahui.
1. Pendahuluan
Seperti jenis tulisan lainnya, dongeng juga dimulai dengan suatu pendahuluan. Pendahuluan memiliki arti sebagai pengantar suatu dongeng yyang akan dibaca atau didengar. Biasanya bagian pengantar akan diisi dengan cerita ringkas dari dongeng tersebut.
2. Isi peristiwa
Untuk melengkapi suatu pendahuluan, tentu dongeng harus diisi oleh peristiwa yang menarik. Isi dongeng juga merupakan bagian utama dan isinya menggambarkan tentang kejadian secara berurutan.
3. Penutup
Jika ada pendahuluan, tentu dongeng juga harus diakhiri dengan penutup. Dalam hal ini, bagian penutup dongeng akan diisi dengan pesan moral dan kata-kata penutup.
4. Unsur-unsur dongeng
Editor’s picks
Setelah memahami struktur dari dongeng, kamu juga harus paham mengenai unsur-unsur apa saja yang dimiliki dongeng. Berikut adalah unsur-unsur dari dongeng.
1. Tema
Tema adalah gagasan maupun ide utama yang mendasari dongeng. Hal pertama jika ingin membuat dongeng tentu harus memahami tema yang akan disampaikan.
2. Latar
Selanjutnya adalah latar. Latar adalah unsur yang harus ada dalam sebuah cerita dongeng agar pembacanya paham. Dalam hal ini, latar yang dimaksud adalah latar waktu, tempat, dan suasana saat peristiwa tersebut terjadi.
3. Alur
Alur merupakan urutan peristiwa yang terjadi dalam dongeng yang saling berkaitan berdasarkan sebab dan akibat. Beberapa jenis alur di antaranya maju, maju mundur, dan campuran.
4. Tokoh
Tokoh merupakan pelaku utama dalam cerita dongeng. Oleh karena itu, unsur tokoh harus dimiliki oleh sebuah dongeng.
5. Penokohan
Setiap tokoh tentu memiliki karakternya masing-masing. Nah, di bagian penokohan inilah pengarang menggambarkan watak tokoh melalui sifat, karakter, hingga kondisi fisik para tokoh.
6. Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya dalam sebuah cerita dongeng. Dalam hal ini, sudut pandang memiliki tiga jenis yakni, sudut pandang pertama, kedua, dan ketiga.
7. Majas
Majas memiliki arti sebagai gaya bahasa yang digunakan dalam cerita dongeng. Adanya majas juga akan membuat cerita dongeng lebih menarik dan lebih hidup.
8. Amanat
Setelah membaca cerita dongeng hingga habis, penulis tidak akan menutupnya tanpa pesan. Amanat atau pesan moral adalah suatu unsur yang hendak disampaikan penulis cerita dongeng terhadap pembacanya.
5. Contoh dari dongeng
Untuk menambah gambaran kamu mengenai dongeng, berikut adalah contoh-contoh dongeng yang pernah kamu baca atau diceritakan oleh orang tuamu. Simak di bawah ini!
1. Telaga Warna
2. Si Pahit Lidah
3. Si Kancil dan Si Buaya
4. Si Singa dan Si Tikus
5. Si Kelinci yang Sombong dan Kura-Kura
Nah, itulah beberapa contoh dari cerita dongeng yang ada di Indonesia. Dari contoh dongeng di atas, manakah judul yang paling familier buatmu?
Kini dongeng memang sering dijadikan sebuah alat untuk mengajarkan karakter pendidikan ke anak. Bukan hanya menghibur, dongeng juga memberikan manfaat agar hubungan orang tua dan anak semakin dekat.
Demikianlah informasi mengenai dongeng. Apakah ada dongeng yang selalu melekat dengan dirimu hingga saat ini?
Oleh: Srikandy Indah Karina S.B
Baca Juga: 20 Maret Hari Dongeng Sedunia: Sejarah dan Pentingnya Dongeng