5 Tanaman Hias Indoor yang Paling Rewel dan Manja untuk Pemula

- Tanaman hias seperti Fiddle Leaf Fig dan Calathea rentan layu jika tidak dirawat dengan hati-hati
- Fiddle Leaf Fig sensitif terhadap lingkungan, sementara Calathea menyukai kelembaban dan sensitif terhadap penyiraman
- Tanaman lain seperti Gardenia dan Anggrek juga membutuhkan kondisi spesifik untuk hidup sehat di dalam ruangan
Memelihara tanaman hias bukan sekadar soal estetika atau dekorasi rumah, tapi juga merawat tanaman untuk tetap mekar dan menghijau. Umumnya, beberapa tanaman hias punya perawatan yang ekstra, sensitif, bahkan mudah layu.
Merawat tanaman yang punya teknik perawatan khusus dan rewel memang menjadi tantangan tersendiri bagi pecinta tanaman hias. Sebagai pemula sebaiknya kamu menghindarinya. Karena jika gagal merawat dan tanaman menjadi layu, kamu bisa kecewa dan stres. Berikut beberapa tanaman hias indoor yang dikenal rewel dan mudah ngambek bila gak dirawat dengan tepat.
1. Fiddle Leaf Fig rentan stress kalau sering dipindah-pindahkan

Fiddle Leaf Fig atau ara biola adalah tanaman menawan dengan daun lebar dan dramatis, menyerupai biola. Namun, Fiddle Leaf Fig tergolong tanaman yang rewel dan mudah layu bila gak dirawat dengan hati-hati.
Fiddle Leaf Fig cukup sensitif terhadap lingkungan sekitar, apalagi saat baru dipindahkan. Intensitas cahaya yang berlebih bisa membuat daunnya gosong, dan cahaya yang terlalu sedikit bisa membuat daunnya rontok. Menemukan spot ideal sebagai tempat tanaman ini adalah kunci menjaga tanaman sehat. Dan jangan berani untuk memindahkannya terlalu sering.
Tanaman ini sangat suka keteraturan dan akan rentan stres bila kamu gak menyiramnya tepat waktu atau menyiramnya secara acak dan serampangan. Merawat Fiddle Leaf Fig akan melatih kesabaran dan disiplin. Sebelum merawat Fiddle Leaf Fig, cobalah merawat ZZ plant, rubber plant, atau philodendron yang terkenal ramah untuk pemula.
2. Calathea perlu disiram dengan air bersih dan berkulitas

Bagi pecinta tanaman hias, calathea adalah primadona. Daunnya bermotif indah serta kemampuannya untuk bergerak, menjadi daya tarik tanaman ini. Namun, di balik keindahannya, calathea adalah tanaman yang sensitif, rewel, dan perawatannya cukup menantang.
Calathea menyukai lingkungan yang lembab, dan gak akan cocok bila diletakkan di ruangan yang kering dan ber-AC. Namun, kamu bisa memberikan humidifier di sekitar tanaman untuk menjaga kelembaban.
Walaupun menyukai kelembaban, calathea gak bisa tahan dengan penyiraman yang berlebih. Penyiraman berlebih bisa menyebabkan daunnya menguning, sebaliknya kekurangan air bisa menyebabkan daun berbintik-bintik dan layu. Tanaman ini juga sensitif terhadap kualitas air. Hindari menyiram langsung dari air keran yang gak steril.
3. Gardenia butuh sinar matahari ekstra 6-8 jam

Gardenia termasuk tanaman indoor yang manja dan sulit berbunga di dalam ruangan. Kamu harus menyediakan kondisi ruangan yang spesifik agar tanaman ini bisa hidup dengan sehat. Yaitu dengan meletakkannya di area yang terpapar sinar matahari selama 6–8 jam.
Gardenia menyukai media tanam yang agak asam. Tanah dengan pH netral bisa menyebabkan daun menguning. Untuk menjaga media tanam tetap asam adalah dengan mengaplikasikan pupuk mengandung zat besi secara rutin. Pemberian pupuk juga meningkatkan pembentukan bunga.
Ruangan tertutup dengan sirkulasi yang buruk bisa menghambat pertumbuhan dan membuatnya stres. Sirkulasi yang buruk membuat tanaman rentan terserang hama seperti kutu daun. Bila kamu ingin merawat tanaman yang mudah berbunga dan beraroma wangi seperti Gardenia, alternatifnya adalah jasmine dan hoya.
4. Anggrek, tanaman epifit yang punya kebutuhan media tanam spesifik

Tanaman eksotis ini memang menjadi tanaman hias favorit banyak orang. Kesulitan memelihara anggrek bukan hanya datang dari metode perawatannya, tetapi tanaman ini juga punya beberapa kebutuhan spesifik untuk jadi tanaman indoor.
Di habitat aslinya, anggrek adalah tanaman epifit yang menempel pada tanaman yang lebih besar seperti pohon. Untuk itu kamu harus menyediakan media tanam yang gak terlalu padat, seperti campuran kulit kayu, arang, atau sabut kelapa.
Penyiraman anggrek harus pas, gak boleh terlalu kering atau terlalu basah. Kekurangan air bisa membuat daun layu dan keriput. Sementara, kelebihan air bisa menyebabkan akar membusuk. Gak hanya itu, meletakkan anggrek gak boleh sembarangan. Anggrek harus mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi bukan matahari terik yang bisa membakar daunnya.
5. Croton sulit beradaptasi di lingkungan indoor

Croton atau puring merupakan tanaman hias tropis, yang jika diletakkan outdoor dan bisa tumbuh dengan sendirinya tanpa membutuhkan perawatan khusus. Namun, tanaman ini kesulitan beradaptasi pada lingkungan indoor.
Tanaman varigata dengan corak indah ini rentan menggugurkan daunnya. Penyebabnya beragam, mulai dari kelebihan dan kekurangan air, cahaya matahari, atau pemilihan media tanam yang salah. Drainase yang baik, lokasi terang, dan penyiraman teratur adalah kunci merawat croton.
Bila merawat croton indoor terlalu sulit, kamu bisa mempertimbangkan jenis tanaman lain yang serupa seperti aglaonema. Aglaonema adalah tanaman variegata yang juga punya corak indah. Tanaman ini juga cukup adaptif di dalam ruangan.
Merawat tanaman hias yang tergolong rewel dan membutuhkan kondisi spesifik memang gak mudah. Dibutuhkan kebiasaan merawat, kecepatan mengenali sinyal dan tanda tanaman yang sakit, serta konsisten mempelajari karakteristik tanaman. Kamu bisa mencobanya dengan merawat tanaman yang tahan banting, baru setelah itu peliharalah satu atau dua tanaman dari list di atas.