5 Tips Lolos Interview Beasiswa dengan Mudah, Persiapkan Diri!

"CV yang diformat dengan baik, menarik, terlihat profesional, benar-benar akan memberikan kelebihan," ucap Tara Kuther Ph.D, seorang profesor psikologi di Western Connecticut State University dikutip American Psychological Association (APA).

Dua dokumen penting yang wajib dimasukkan saat mendaftar beasiswa adalah Curriculum Vitae (CV) dan motivation letter. Kedua dokumen ini sama-sama berisikan rincian tentang diri pribadi kita beserta alasan terbaik mengapa kita memilih mendaftar beasiswa. CV dan motivation letter pun menjadi alat 'menjual' diri kepada pihak beasiswa.

Tentu saja, saat sesi wawancara pihak pemberi beasiswa akan bertanya lebih lanjut tentang kita berdasarkan apa yang tercantum di CV dan motivation letter. Oleh karena itu, jika ingin melewati tahap wawancara dengan baik, perdalam lagi pengetahuanmu tentang CV dan motivation letter ini.

Hal ini pun berguna juga agar apa yang kamu ucapkan bisa sejalan dengan kedua dokumen tersebut. Pihak beasiswa pasti juga akan dibuat terkesan ketika kamu mampu menjawab pertanyaannya dengan baik.

Saat melakukan wawancara beasiswa, biasanya calon penerima akan diberikan pertanyaan mengenai rancangan masa depan. Hal ini tentu saja karena pihak pemberi beasiswa ingin mengetahui apakah kamu pantas dan layak mendapatkan beasiswa tersebut atau gak.

Oleh karenanya, sebelum melakukan wawancara rancanglah masa depanmu sebaik mungkin. Kamu dapat membuat rancangan masa depan dalam dua hal yakni untuk jangka pendek dan jangka panjang.

Sedikit tips, dalam tahap ini, usahakan jawabanmu juga dapat mengaitkan feedback dan keuntungan yang akan didapatkan pihak pemberi beasiswa ketika kamu menjadi orang terpilih yang mendapatkan beaiswa. Catat!

"Mulailah proses ini dengan 'menyusun daftar atribut yang diperlukan'," ucap Fernández-Aráoz, seorang penasihat senior di firma global Egon Zehnder dan penulis It's Not the How atau What but the Who: Succeed by Surrounding Yourself with the Best, dikutip Harvard Bussines Review.

"Sedia payung sebelum hujan", pepatah ini menjadi salah satu pepatah yang harus selalu diterapkan dalam menjalani kehidupan setiap harinya. Sesaat sebelum melakukan wawancara, buatlah rancangan pertanyaan yang kemungkinan akan keluar. Kamu bisa mendapatkan referensi pertanyaan wawancara beasiswa di mesin pencari Google atau pun melakukan diskusi bersama orang yang pernah menerima beasiswa.

Manner juga dapat menjadi penilaian dari pihak pemberi beasiswa ketika melakukan wawancara. Tentu saja, ini karena mereka ingin mengetahui manner atau perilaku yang dimiliki calon penerima beasiswa seperti apa, apakah calon penerima tahu tentang etika dan sopan santun?

Terkait hal tersebut, belajarlah posisi duduk yang benar dan cara berbicara yang baik. Orang yang mewawancarai kamu adalah orang yang baru kamu temui, usahakan selama waktu wawancara kamu dapat meninggalkan kesan positif kepadanya.

Untuk posisi duduk, sebaiknya kamu duduk dengan tenang dan tidak banyak goyang. Letakkan kedua tangan di atas paha, sedangkan untuk menjawab pertanyaan, atur suaramu agar orang yang wawancara dapat mendengar jawaban dengan jelas.

Latihan akan membuat penampilan menjadi lebih baik. Jadi, jauh-jauh hari sebelum wawancara tiba gunakan waktumu yang ada untuk melakukan latihan.

Selama latihan yang tekun, kamu akan lebih terbiasa untuk menghadapi wawancara yang sebenarnya. Alhasil, karena telah terbiasa stres-mu pun dengan sendirinya akan berkurang dan kamu menjadi lebih siap. 

“Ketika orang stres, mereka tidak bekerja dengan baik,” kata John Sullivan, seorang pakar SDM sekaligus profesor manajemen di San Fransisco State University, dikutip Harvard Bussines Review.

Latihan wawancara ini dapat kamu lakukan bersama teman atau bisa juga dengan melakukannya di depan cermin sambil merekamnya. Lalu, review kembali apakah penampilanmu sudah baik atau belum.

Wawancara untuk beasiswa maupun pekerjaan memang butuh persiapan yang tak mudah. Tentu saja di balik kerja kerasmu, ada hasil terbaik yang juga menunggu. So, semangat selalu, ya!