Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

UKT Terlalu Tinggi? 5 Kondisi Ini Bikin Kamu Berhak Banding

ilustrasi merogoh kocek (pexels.com/Nicola Barts)
ilustrasi merogoh kocek (pexels.com/Nicola Barts)
Intinya sih...
  • Mahasiswa berhak mengajukan banding UKT jika orang tua kehilangan pekerjaan atau penghasilannya turun drastis.
  • Kondisi darurat seperti bencana alam, kecelakaan parah, atau anggota keluarga meninggal juga bisa menjadi alasan banding UKT.
  • Jumlah tanggungan dalam keluarga dan informasi data yang belum lengkap juga dapat menjadi alasan banding untuk mendapatkan keringanan UKT.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sekarang lagi musim-musimnya daftar ulang setelah lolos SNBT, SNBP, atau jalur mandiri. Momen yang seharusnya menjadi bahagia ini secara gak langsung membuat banyak mahasiswa overthinking dengan nominal UKT yang akan didapat. Apalagi, jika ternyata nominalnya jauh lebih tinggi dari ekspektasi keluarga. 

Tapi tenang, mahasiswa baru bisa aju banding jika merasa UKT yang didapat terlalu tinggi dan gak sesuai sama kondisi ekonomi keluarga. Asalkan memenuhi syarat, berikut ini adalah lima kondisi yang dapat membuatmu berhak mengajukan banding. Penasaran? Segera cek artikel berikut!

1. Orang tua kehilangan pekerjaan atau penghasilan menurun drastis

ilustrasi seorang pria yang frustasi akibat kehilangan pekerjaan (pexels.com/Nathan Cowley)
ilustrasi seorang pria yang frustasi akibat kehilangan pekerjaan (pexels.com/Nathan Cowley)

Salah satu kondisi yang paling kuat untuk aju banding UKT adalah ketika orang tua kehilangan pekerjaan atau penghasilannya turun drastis. Misalnya saat ayah kamu kena PHK atau usaha keluarga tiba-tiba gulung tikar. Jika penghasilan keluarga sudah gak seperti dulu lagi, masa iya harus tetap bayar UKT segede itu?

Kamu bisa lampirkan dokumen seperti surat PHK, surat keterangan tidak bekerja dari kelurahan, atau laporan keuangan usaha yang tutup. Pokoknya, semakin detail dan akurat buktinya, makin besar peluang UKT kamu ditinjau ulang. Tenang saja, pihak kampus juga pasti memahami bahwa ekonomi semua orang bisa berubah kapan saja.

2. Terjadi musibah besar dalam keluarga

ilustrasi rumah yang sedang kebanjiran (pexels.com/Pok Rie)
ilustrasi rumah yang sedang kebanjiran (pexels.com/Pok Rie)

Musibah datangnya gak bisa diprediksi, dan kadang efeknya bukan cuma emosional tapi juga finansial. Misalnya keluarga kamu kena bencana alam, kebakaran rumah, kecelakaan parah, atau bahkan anggota keluarga yang jadi tulang punggung meninggal dunia—itu semua bisa berdampak besar pada kondisi ekonomi.

Kalau kamu ngalamin salah satu dari situasi itu, kamu bisa ajuin banding dengan menyertakan dokumen pendukung seperti surat keterangan dari RT/RW, laporan kepolisian, atau dokumen medis. Dokumen ini dapat menjadi bukti yang kuat jika kamu benar-benar membutuhkan keringanan dan sedang dalam kondisi darurat. 

3. Ada tanggungan pendidikan anggota keluarga yang lain

ilustrasi saudara yang juga sedang berkuliah (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi saudara yang juga sedang berkuliah (pexels.com/Pixabay)

Coba hitung deh, berapa banyak anggota keluarga kamu yang masih sekolah atau kuliah? Jika ternyata kamu punya adik atau kakak yang juga lagi dibiayai sekolah, ini bisa dijadikan alasan banding. Biaya pendidikan tuh gak murah, apalagi kalau lebih dari satu anak harus dibiayai sekaligus.

Banyak kampus mempertimbangkan jumlah tanggungan dalam keluarga sebagai faktor penting dalam penentuan UKT. Kamu bisa sertakan surat keterangan sekolah atau kuliah dari anggota keluarga yang masih aktif, dan tunjukkan bahwa beban finansial keluarga kamu memang terbagi. 

4. Orang tua pensiun atau gak lagi memiliki penghasilan tetap

ilustrasi orang tua yang sudah dinyatakan pensiun (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi orang tua yang sudah dinyatakan pensiun (pexels.com/Pixabay)

Jika orang tua kamu sudah pensiun, apalagi pensiun bukan karena usia tetapi karena kondisi kerja, itu jelas berpengaruh ke pemasukan keluarga. Di beberapa keadaan tertentu, dana pensiun gak cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari, apalagi membayar biaya pendidikan yang semakin mahal setiap tahunnya. 

Biasanya kampus minta surat pensiun atau keterangan tidak bekerja, ditambah dokumen pendukung seperti rekening atau bukti penghasilan terbaru. Jangan ragu buat jujur soal kondisi ini, banding UKT itu hak kamu, dan pihak kampus punya mekanisme khusus untuk mahasiswa yang benar-benar butuh bantuan.  

5. Data ekonomi keluarga yang tidak sesuai atau belum diperbarui

ilustrasi mengisi form pendaftaran ulang (pexels.com/Donatello Trisolino)
ilustrasi mengisi form pendaftaran ulang (pexels.com/Donatello Trisolino)

Dalam beberapa kasus tertentu, informasi yang digunakan untuk mengisi data dalam daftar ulang belum lengkap atau belum diperbarui. Bisa jadi dulu orang tua masih kerja, tetapi sekarang sudah di phk. Selain itu, kamu bisa jadi penerima bantuan seperti KIP, PKH atau terdaftar di DTKS, tetapi belum terdaftar di sistem kampus.

Jika kamu merasa data yang ada belum mencerminkan kondisi sebenarnya, kamu boleh mengajukan banding. Cukup lampirkan bukti seperti kartu bantuan sosial atau bukti penerima bantuan. Dokumen-dokumen ini penting agar pihak kampus mengerti kondisi finansial kamu yang sebenarnya. 

Jangan takut ribet atau malu, aju banding UKT adalah hak semua mahasiswa. Banyak kok yang berhasil mendapatkan keringanan setelah aju banding, asal alasannya masuk akal dan dokumennya lengkap. Jadi, tunggu apalagi? Segera siapkan seluruh dokumennya dan ajukan banding sebelum terlambat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us