Disabilitas bukanlah penghalang untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas. Saat ini, sudah banyak universitas yang terbuka dan memfasilitasi siswa disabilitas bila ingin mendaftar.
Setidaknya, terdapat 125 universitas dari berbagai negara yang mengikuti pemeringkatan universitas ramah disabilitas. Dari 125 universitas tersebut, berikut lima universitas yang mendapatkan predikat ramah disabilitas terbaik!
Open University merupakan universitas dengan pembelajaran jarak jauh yang sudah tersedia di berbagai negara, salah satunya terletak di United Kingdom (UK). Universitas yang berhasil meraih skor 90,94 ini, merupakan universitas ramah disabilitas dengan peringkat pertama tingkat internasional.
Universitas ini bahkan memberikan tunjangan yang didanai pemerintah kepada mahasiswa disabilitas di Inggris. Adapun fasilitas yang disediakan untuk disabilitas, yaitu mentor spesialis, akses magang, media belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa, dan masih banyak lainnya.
University of Alicante berhasil menduduki posisi kedua universitas ramah disabilitas dengan skor 90,28. Universitas yang terletak di Spanyol ini menjamin prinsip kesempatan yang sama dan aksesibilitas secara universal.
Melalui programnya, University of Alicante menyediakan konseling psikologis, psikopedagogis dan seksologis, serta tindakan sosial dan sukarela untuk mahasiswa disabilitas. Tidak hanya itu, Universitas ini juga mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menjamin aksesibilitas pendidikan.
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berhasil menduduki peringkat ketiga tingkat internasional sebagai universitas ramah disabilitas. Selain itu, dengan skor 89,56 juga mampu membawanya menduduki posisi pertama universitas ramah disabilitas tingkat nasional.
Universitas ini membuka jalur tes khusus penyandang disabilitas yang diupayakan mendapatkan beasiswa. Dengan komitmennya, Unesa menyediakan lingkungan, sarana, dan sistem layanan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa penyandang disabilitas.
Universitas Brawijaya mampu menduduki peringkat keempat internasional dan peringkat kedua nasional sebagai universitas ramah disabilitas dengan skor 82,89. Untuk memenuhi hak disabilitas, pihak universitas menyediakan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD)
Terdapat dua jenis fasilitas yang disediakan, yakni fasilitas fisik dan fasilitas nonfisik. Fasilitas fisik terdiri dari lift, blok pemandu, layanan mobilitas, kamar mandi, dan lainnya. Sedangkan, fasilitas nonfisik terdiri dari pendamping khusus, konsultasi, bahasa isyarat, ebook, pelatihan inklusif bagi dosen dan pegawai, situs web PSLD yang inklusif, dan video captioning.
Peringkat kelima universitas ramah disabilitas yang berhasil meraih skor 81,00 adalah University of Sydney. Universitas yang merupakan kampus dari artis Indonesia, Sherina Munaf, berdedikasi untuk memastikan semua mahasiswa mendapatkan akses belajar yang sama.
Dengan mendaftar ke Layanan Inklusi dan Disabilitas, mahasiswa disabilitas sudah bisa mendapatkan akses ke penyesuaian dan layanan yang diperlukan selama pembelajaran. Adapun penyesuaian yang dilakukan, yakni penyesuaian jadwal kuliah, akses teknologi bantuan, dukungan kuliah, perpustakaan, dan masih banyak lainnya.
Kelima universitas di atas ingin membuktikan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. Yuk, mulai sekarang berikan hak yang sama untuk penyandang disabilitas!