Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Manfaat Membiasakan Anak Menentukan Pilihannya Sendiri

ilustrasi anak memilih kue (pexels.com/Gustavo Fring)

Orangtua terkadang tidak sadar bahwa mereka selalu ikut campur urusan hidup anak. Meski anak adalah orang yang paling disayangi, namun jangan serta merta menganggap segala keputusan harus selalu mengikuti pilihan orangtua. Justru sikap ini malah menjadikan anak tidak bisa menjadi diri yang mandiri dan punya pemilihan sendiri. 

Makanya, membiasakan anak menentukan pilihannya sendiri itu penting. Sebagai orangtua yang perlu dilakukan adalah mengarahkan dengan bijak. Ada banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh anak ketika dibiasakan menentukan pilihan hidupnya sendiri. Berikut ini beberapa manfaatnya.

1. Anak jadi mengenal dirinya sendiri

ilustrasi anak memegang bola (pexels.com/Kampus Production)

Ketika membiarkan anak menentukan pilihannya sendiri. Maka, akan bisa mengenal dirinya sendiri. Pilihan yang diambil seorang anak akan membuatnya tahu mana yang dia suka dan yang tidak dia suka. Hal semacam ini membantu anak dapat mengenal dirinya sendiri dengan baik.

Bagi para orangtua jangan biasakan anak dipilihkan. Biarkan anak memilih pilihannya sendiri, ketika ada yang kurang tepat orangtua bisa mengarahkan supaya anak tidak salah mengambil pilihannya. Lagi-lagi pilihan yang keliru pun juga sebetulnya tidak masalah. Karena dengan begitu anak bisa belajar dari kesalahannya.

2. Menjadikan anak mandiri dan berani mengambil keputusan

ilustrasi anak memasukan baju ke koper (pexels.com/Vlada Karpovich)

Manfaat selanjutnya yang bisa terasa ketika membiasakan anak menentukan pilihannya sendiri yaitu dapat menjadikan anak mandiri, serta berani mengambil keputusan. Ada banyak sekali hal yang akan dihadapi oleh anak ketika hidup. Proses menentukan pilihan melibatkan anak untuk berpikir dengan cermat. Ini melatih anak untuk belajar kemampuan problem solving

Itulah kenapa orangtua sebaiknya jangan terlibat banyak meskipun tentang urusan anak sendiri. Biarkan anak belajar menentukan pilihannya. Kalau orangtua memilihkan, anak tidak akan bisa belajar mengambil keputusan. Anak tidak bisa belajar caranya memilih yang tepat. Jadi, biarkanlah anak menentukan pilihannya sendiri, karena pada akhirnya anaklah yang menjalani. Jadi, anak pasti tahu mana yang terbaik dan yang mampu ia jalani. 

3. Membuat anak tidak bergantung dengan orangtua

ilustrasi anak dan ayah (pexels.com/Zaid Ali)

Apa-apa orangtua, itu juga tidak baik, lho. Ini sama saja anak dilatih ketergantungan oleh orangtua. Biasanya orangtua tidak sadar dengan sikap mereka. Berpikirnya hanya melakukan yang terbaik untuk anak. Padahal tidak semua pilihan orangtua itu tepat. Orangtua tetaplah manusia biasa. Jadi, jangan anggap bahwa pilihan anak salah. 

Terkadang beberapa orangtua menentang pilihan anak. Maunya pilihan orangtua yang dipilih. Padahal tidak ada yang tahu pilihan siapa yang paling baik. Sikap seperti ini seharusnya jadi bahan introspeksi untuk para orangtua agar tidak selalu memaksakan anak. 

Ketika ini dibiasakan anak jadi merasa tidak lagi punya kuasa atas dirinya sendiri. Merasa terkekang, sehingga akhirnya hanya bisa pasrah. Apa pun akhirnya diterima. Hingga suatu ketika anak dihadapkan pada suatu pilihan. Anak tidak bisa mengambil pilihannya sendiri. Karena terbiasa dipilihkan. Bukankah ini malah jadi masalah buat anak? Itulah kenapa memilihkan anak tidak selalu harus dilakukan. Ada kalanya membiarkan anak menentukan pilihannya sendiri adalah cara yang tepat.

4. Anak bisa belajar banyak hal dengan menentukan pilihan sendiri

ilustrasi anak (pexels.com/Eren Li)

Memang tidak ada yang tahu pilihan yang terbaik. Namun, di setiap pilihan anak bisa belajar dari proses yang akan dijalaninya. Orangtua terkadang karena sayang tidak membiarkan anak menderita dan mengalami kesalahan. Padahal merasa menderita dan melakukan kesalahan tidak selalu buruk. Justru ini bisa dijadikan pelajaran buat anak.

Ketika pilihan yang diambil anak salah, maka anak belajar bahwa di lain waktu tidak memilih pilihan itu. Tidak hanya itu saja, kesalahan yang diperbuat membuatnya bakal belajar untuk memperbaiki. Selain itu, pelajaran ketika memperbaiki ini hanya bisa didapatkan ketika melakukan kesalahan. Jadi, tidak sepenuhnya kesalahan itu hal yang harus dihindari, ya!

Bagi orangtua, rasanya memang agak aneh jika tidak ikut campur urusan pilihan anak. Tetapi, membiasakan anak menentukan pilihannya sendiri adalah sikap yang bijak agar dirinya bisa lebih mandiri. Selain itu, anak akan lebih mengenali dirinya sendiri serta paham apa yang ia inginkan. Jadi, alangkah baiknya biarkan anak menentukan pilihan hidupnya sendiri, ya! Biarkan ia tahu mana yang terbaik untuknya di masa depan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ainun Rahmawati
EditorAinun Rahmawati
Follow Us