Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Manfaat Menerapkan Self Regulation Sejak Dini, Kurangi Tantrum!

ilustrasi ibu dan anak yang sedang mengobrol (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi ibu dan anak yang sedang mengobrol (pexels.com/Yan Krukau)

Self regulation atau regulasi diri adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan pikiran, emosi, dan perilaku sendiri. Hal ini melibatkan kemampuan untuk fokus pada tugas dan mengelola stres. Hingga nantinya dapat bertindak sesuai dengan tujuan positif yang diinginkan. 

Masa kanak-kanak menjadi periode kritis untuk mengembangkan kemampuan self-regulation. Semakin dini anak-anak belajar mengelola emosi dan perilaku mereka, semakin baik pula kemampuan mereka di masa depan. Berikut adalah empat manfaat positif mengajarkan dan menerapkan self regulation sejak dini.

1. Anak jadi lebih siap membangun hubungan sosial yang baik dan sehat

ilustrasi ulang tahun anak dan kue ulang tahunnya (pexels.com/Ivan Samkov)

Anak-anak yang memiliki kemampuan self regulation yang baik umumnya lebih mudah berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa. Mereka lebih mampu mengendalikan diri. Anak-anak menjadi lebih ahli  untuk tidak bertindak impulsif, sabar menunggu giliran, dan mempertimbangkan perasaan orang lain.

Keterampilan ini sangat penting dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat. Seorang anak dengan self regulation yang baik cenderung lebih empatik dan mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif. Bisa dibilang, dari kecil sudah belajar untuk menjadi pribadi yang hangat dan bijak!

2. Meningkatkan kesehatan mental dan fisik bagi anak

ilustrasi ayah yang sedang memberikan arahan kepada anaknya (pexels.com/Julia M Cameron)

Orang tua dapat membekali anak-anak dengan self regulation yang baik untuk mengatasi tantangan emosional di masa depan. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki kemampuan self regulation yang baik memiliki risiko lebih rendah mengalami depresi dan gangguan kecemasan saat dewasa. Mereka mampu mengelola emosi negatif sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Selain itu, self regulation juga berdampak pada kesehatan fisik. Anak-anak dengan kemampuan self regulation yang baik cenderung membuat pilihan gaya hidup yang lebih sehat. Seperti makan dengan pola yang seimbang, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Kemampuan ini dapat membantu mencegah masalah kesehatan.

3. Mengurangi perilaku beresiko dan mengurangi tantrum yang merugikan

ilustrasi ibu dan anak yang beranjak remaja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Anak-anak dan remaja yang memiliki self regulation yang baik cenderung bisa menahan perilaku tantrum yang merugikan. Bahkan mereka bisa menahan diri dari perilaku yang negatif. Seperti contohnyna penyalahgunaan zat atau kenakalan remaja lainnya.

Mereka lebih mampu mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka dan membuat keputusan yang lebih bijaksana. Dengan mengajarkan self regulation sejak dini, orang tua dapat membantu anak mereka untuk mengembangkan "rem internal" yang dapat melindungi mereka dari berbagai bahaya di kehidupan.

4. Meningkatkan kreativitas dan inovasi yang cemerlang

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Mikhail Nilov)

Dengan kemampuan untuk fokus dan mengelola waktu dengan baik, anak-anak dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya mental untuk pemikiran kreatif dan pemecahan masalah. Wajar jika anak-anak dengan self regulation yang baik cenderung berprestasi di bidangnya masing-masing.

Selain itu, kemampuan untuk mengelola frustrasi setelah kegagalan menjadi bagian penting dari self regulation. Kesadaran akan kegagalan membuat anak-anak lebih pantang menyerah. Sebab, mereka paham bahwa setiap proses kehidupan selalu melibatkan trial and error sebelum menuju sukses.

Penerapan self regulation sejak dini tidak hanya dilakukan oleh orang tua saja, tetapi pendidik dan masyarakat juga memiliki peran penting untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan ini.

Melalui penciptaan lingkungan yang mendukung, kita dapat membantu anak-anak membangun self regulation yang kuat. Hingga nantinya dapat mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adira Putri Aliffa
EditorAdira Putri Aliffa
Follow Us