4 Penyebab Anak Tidak Percaya Diri, Wajib Tahu!

Rasa percaya diri merupakan salah satu fondasi penting yang memang harus dimiliki oleh anak sejak dini, sehingga dapat membantu perkembangannya secara positif. Jika anak memiliki rasa percaya diri yang baik, maka mereka akan lebih berani untuk mengeksplorasi, mengambil keputusan, dan juga menghadapi tantangan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Sayangnya ada berbagai faktor yang justru dapat membuat anak jadi merasa rentan tidak percaya diri, sehingga akan sangat menghambat proses perkembangan emosional dan sosialnya. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa penyebab utama mengapa anak bisa kehilangan rasa kepercayaan diri, sehingga orangtua dapat mengantisipasinya sejak awal.
1. Pernah dikritik secara berlebihah

Orangtua sering kali tidak menyadari bahwa segala hal yang dilakukannya bisa membawa dampak yang signifikan pada anak, termasuk jika hal tersebut berkaitan dengan kebiasaan yang buruk. Anak terlalu sering dikritik biasanya akan lebih rentan mengalami penurunan kepercayaan diri, entah itu di rumah atau pun di sekolah.
Kritik yang tidak bersifat konstruktif dapat membuat anak merasa kurang dihargai, sehingga pada akhirnya merasa ragu terhadap kemampuannya sendiri. Orangtua dan pendidik tentunya perlu memberikan kritik yang membangun dan juga pujian agar anak merasa didukung oleh orang-orang yang ada di sekitarnya.
2. Lingkungan yang kompetitif dan menekan

Banyak orangtua yang mungkin menganggap bahwa lingkungan kompetitif dapat secara signifikan meningkatkan motivasi anak dalam belajar, padahal ternyata tidak demikian. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang sangat kompetitif dan juga menuntut kesempurnaan tentunya akan membuat mereka jadi merasa tidak percaya diri.
Tekanan yang selalu terjadi secara berulang akan membuat mereka jadi merasa rapuh dan pada akhirnya mudah gagal atau pun tidak bisa memenuhi harapan yang ada. Orangtua perlu mengajarkan anak bahwa kegagalan merupakan bagian dari proses belajar dan tidak ada yang harus selalu sempurna. Oleh sebab itu, lingkungan yang kompetitif dan terkesan menekan justru hanya akan membawa dampak buruk bagi anak ke depannya.
3. Kurangnya dukungan emosional dari orangtua

Pada saat anak tidak mendapatkan dukungan emosional yang cukup, maka mereka akan merasa tidak dinginkan atau tidak berharga. Orangtua yang terlalu sibuk atau kurang memberikan perhatian ternyata akan membuat anak jadi merasa diabaikan, sehingga hal ini akan sangat berdampak pada perkembangan yang dilakukannya.
Kurangnya perhatian yang diberikan oleh orangtua ternyata akan sangat menghambat perkembangan kepercayaan diri pada anak. Oleh sebab itu, orangtua bisa memberikan dukungan emosional yang baik, seperti memberikan perhatian dan mendorong anak secara positif, sehingga hal ini akan membangun rasa percaya dirinya sejak awal.
4. Pernah mendapatkan pengalaman bullying atau penolakan sosial

Orangtua ternyata perlu mengantisipasi berbagai pengalaman buruk yang mungkin pernah dialami oleh anak, termasuk bullying atau pun penolakan sosial. Anak yang ternyata pernah mengalami bullying atau penolakan dari teman-temannya sering kali akan mengalami kehilangan kepercayaan diri dalam melakukan sesuatu, sehingga hal ini perlu diantisipasi.
Pengalaman yang tidak mengenakan dari bullying akan membuat anak merasa tidak layak atau tidak diterima dalam lingkungan sosial mereka. Jika hal ini terus menerus terjadi, maka anak akan lebih rentan rasa cemas dan takut untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga cenderung menarik dirinya.
Percaya diri yang baik tentunya sangat penting bagi perkembangan anak. Namun, ada beberapa faktor yang juga perlu orangtua perhatikan karena dapat menentukan kepercayaan diri yang dimiliki anak sehari-hari. Tanamkan sikap yang positif dan berikan perhatian, serta dukungan pada anak agar bisa lebih percaya diri dalam bersikap!