5 Alasan Mengapa Bermain Outdoor Penting bagi Perkembangan Anak

Vitamin d memainkan peran penting dalam tubuh, khususnya selama masa pertumbuhan. Zat gizi ini berfungsi membantu penyerapan kalsium dan fosfor yang merupakan aktor utama dalam pembentukan tulang dan gigi. Namun, vitamin D gak tersedia melimpah di makanan, kecuali untuk makanan fortifikasi seperti susu dan produk turunannya.

Kabar baiknya, vitamin d bisa diproduksi di kulit secara alami dengan bantuan sinar matahari. Mengajak si kecil bermain di luar setidaknya 15 menit sebanyak 2 hingga 3 kali seminggu sudah cukup untuk mencukupi kebutuhan vitamin D-nya sebagaimana dijelaskan studi dalam Indian Dermatology Online Journal pada 2020.

Si Kecil sering cranky dan tantrum? Cobalah ajak mereka keluar rumah sesekali. Mungkin bermain di teras, play date dengan tetangga di taman dekat rumah, atau jalan-jalan sore. Dilansir Nationwide Children's, aktivitas outdoor bisa mendorong produksi serotonin yang dikenal sebagai hormon bahagia sehingga suasana hati anak menjadi lebih baik.

Aktivitas fisik di luar ruangan diketahui sangatlah penting dalam perkembangan otot dan tulang si kecil. Dengan aktif bergerak, risiko anak untuk mengalami obesitas dan penyakit serius lainnya di masa mendatang akan berkurang.

Di samping itu, aktivitas fisik juga dapat memperbaiki pola tidur. Dilansir National Institutes of Health, selain menjadi waktu untuk mengisi ulang energi, tidur juga menunjukkan dampak positif terhadap perkembangan otak si Kecil sehingga kemampuan kognitifnya berjalan optimal.

Dunia luar membuat orangtua khawatir karena banyaknya paparan berbagai kuman penyakit yang berbahaya bagi kesehatan anak. Mereka beranggapan bahwa sistem kekebalan tubuh anak belum berkembang optimal sehingga menjadi lebih rentan sakit.

Namun dilansir Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat Amerika Serikat, bermain di luar justru bisa memperkuat daya tahan tubuh si Kecil. Bahkan, anak-anak yang lebih banyak bermain outdoor diketahui gak mudah terserang penyakit flu dan sejenisnya.

Agar tetap aman saat bermain di luar, orangtua bisa memberikan pengawasan penuh pada anak. Selain itu, biasakan anak untuk mencuci tangan secara berkala khususnya sebelum makan, dan selalu bersihkan badan mereka saat sampai di rumah.

Saat bermain di luar, si Kecil mungkin akan bertemu dan berinteraksi dengan anak seusianya. Ini bisa menjadi kesempatan untuk menstimulasi kemampuan sosialnya. Lebih lanjut, bermain dengan teman-temannya secara berkala juga berpotensi membuat ia lebih kreatif dan terampil dalam memecahkan masalah.

Oleh karena itu, ajaklah anak untuk bermain di luar secara rutin. Gak harus setiap hari, orangtua bisa menjadwalkan aktivitas ini sebanyak 2 hingga 3 kali dalam seminggu. Dengan demikian, tumbuh kembang si Kecil bisa berjalan optimal sehingga ia dapat mencapai potensi maksimalnya di masa mendatang.