5 Cara Efektif Orangtua Berkomunikasi dengan Anak ISTP

- Bicara dengan gaya sederhana dan langsung ke inti.
- Libatkan mereka dalam aktivitas saat berbicara.
- Hindari terlalu banyak ceramah dan tekanan emosional.
Anak dengan kepribadian ISTP dikenal logis, tenang, dan punya rasa ingin tahu tinggi terhadap hal-hal praktis. Mereka senang memecahkan masalah lewat pengalaman langsung, bukan teori. Karena itu, banyak orangtua yang merasa anak ISTP susah diajak bicara atau tampak dingin, padahal mereka hanya lebih memilih menunjukkan perasaan lewat tindakan daripada kata-kata.
Agar komunikasi berjalan lancar, orangtua perlu memahami gaya komunikasi khas anak ISTP yang cenderung realistis dan tidak suka basa-basi. Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa membuat mereka merasa nyaman untuk terbuka tanpa merasa ditekan. Berikut lima cara efektif yang bisa kamu coba untuk menjalin komunikasi yang lebih hangat dan bermakna dengan anak ISTP. Yuk, simak!
1. Bicara dengan gaya sederhana dan langsung ke inti

Anak ISTP bukan tipe yang betah mendengarkan penjelasan panjang lebar atau percakapan yang berputar-putar. Mereka menghargai kejelasan dan kepraktisan. Jadi, ketika kamu ingin menyampaikan sesuatu, pastikan bahasamu singkat, lugas, dan mudah dipahami. Terlalu banyak penjelasan justru bisa membuat mereka kehilangan fokus dan merasa bosan.
Misalnya, daripada menjelaskan panjang soal pentingnya disiplin, cukup katakan, "Coba mulai belajar jam tujuh biar kamu punya waktu istirahat." Gaya bicara yang to the point seperti ini akan lebih mudah ditangkap oleh anak ISTP karena mereka lebih fokus pada hasil dan tindakan nyata. Mereka akan lebih menghargai instruksi yang jelas daripada nasihat yang penuh kata-kata emosional.
2. Libatkan mereka dalam aktivitas saat berbicara

ISTP belajar dan berpikir paling baik ketika sedang melakukan sesuatu. Mereka cenderung sulit mengekspresikan diri lewat percakapan yang terlalu formal atau serius. Karena itu, cobalah ajak bicara mereka sambil beraktivitas, misalnya saat memasak, membersihkan motor, atau sekadar jalan sore. Aktivitas seperti ini membuat suasana lebih rileks dan mengurangi tekanan dalam percakapan.
Dalam situasi yang santai, anak ISTP biasanya jadi lebih terbuka. Mereka mungkin mulai bercerita tanpa kamu minta, atau menanyakan hal-hal yang mereka pikirkan. Jadi, kalau ingin membicarakan hal penting, jangan paksakan mereka duduk diam dan mendengarkanmu seperti di kelas. Ajak mereka berinteraksi sambil melakukan kegiatan yang mereka sukai, karena itu kuncinya agar mereka merasa nyaman untuk bicara.
3. Hindari terlalu banyak ceramah dan tekanan emosional

Anak ISTP tidak suka dibanjiri emosi atau disalahkan dengan nada tinggi. Ceramah panjang dan kalimat seperti "Mama kecewa banget sama kamu" bisa membuat mereka menutup diri. Mereka lebih menghargai komunikasi yang rasional dan fokus pada solusi daripada kata-kata penuh emosi yang sulit mereka pahami.
Kalau kamu ingin menegur, sampaikan secara tenang dan objektif. Misalnya, "Nilai kamu turun, yuk kita cari tahu bagian mana yang susah." Dengan cara ini, anak ISTP akan merasa diajak bekerja sama, bukan diserang. Mereka bisa belajar bertanggung jawab tanpa merasa dipermalukan. Semakin logis dan konkret caramu berbicara, semakin besar kemungkinan mereka mau mendengarkan dan memperbaiki diri.
4. Hargai privasi dan ruang personal mereka

Sebagai introvert, anak ISTP butuh waktu untuk memproses pikiran dan emosi sendirian. Mereka tidak selalu siap untuk langsung berbagi perasaan begitu sesuatu terjadi. Kalau kamu terlalu menekan mereka untuk bicara, mereka bisa merasa tidak nyaman dan akhirnya semakin menutup diri.
Berikan ruang bagi mereka untuk tenang dulu. Setelah suasana hati mereka membaik, biasanya mereka akan datang sendiri untuk bercerita. Hal ini menunjukkan bahwa mereka butuh kepercayaan, bukan tekanan. Jadi, daripada memaksa mereka terbuka, tunjukkan bahwa kamu selalu siap mendengarkan kapan pun mereka ingin bicara. Sikap ini akan membangun kepercayaan yang lebih dalam antara kamu dan anak.
5. Tunjukkan kasih sayang lewat tindakan nyata

Anak ISTP cenderung mengekspresikan kasih sayang lewat tindakan, bukan kata-kata. Mereka mungkin jarang mengucapkan "Aku sayang Mama," tapi bisa membantu memperbaiki barang di rumah tanpa diminta atau melakukan sesuatu yang membuatmu tersenyum. Begitu juga sebaliknya, mereka lebih mudah merasakan kasih sayang ketika kamu menunjukkan perhatian lewat hal nyata, bukan lewat ucapan manis semata.
Kamu bisa menunjukkan rasa sayang dengan cara sederhana, seperti menyiapkan camilan favorit mereka, menemaninya mencoba hal baru, atau membantu mereka menyelesaikan proyek kecil. Anak ISTP akan menangkap perhatian itu sebagai bentuk cinta yang nyata. Mereka mungkin tidak langsung mengungkapkan rasa terima kasih, tapi percayalah mereka menghargai setiap tindakan kecil yang kamu lakukan.
Nah, begitulah 5 cara efektif berkomunikasi dengan anak ISTP. Mereka memang bukan tipe yang ekspresif atau suka bicara panjang, tapi bukan berarti mereka gak peduli. Hubungan yang kuat dengan anak ISTP bisa dibangun lewat komunikasi yang logis, santai, dan berbasis tindakan nyata. Kadang, bagi anak ISTP, diamnya mereka justru adalah bentuk perhatian yang paling tulus, lho.