5 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Anak, Orangtua Wajib Coba

Memiliki anak dan padatnya kesibukan memang sering menempatkan orangtua di posisi yang sulit. Dengan keterbatasan waktu dan energi, orangtua mana pun tentu ingin bisa tetap dekat dengan anak.
Sedih rasanya bila kesibukan di luar rumah membuat anak seperti berjarak dengan orangtua sendiri. Padahal sekali jarak emosional terbentuk, akan sukar untuk mendekatkan kembali hubungan mereka.
Untuk mencegahnya, lima cara di bawah ini bisa coba dilakukan sekarang juga. Yuk, simak ada apa saja cara dekat secara emosional dengan anak.
1. Miliki waktu setiap hari untuk duduk dan mengobrol bersama anak

Banyak orangtua masih memiliki kesempatan untuk bertemu anak setiap hari di rumah. Namun sebagiannya mungkin hanya melihat anak sekilas-sekilas, tidak pernah duduk dan mengobrol dengannya.
Orangtua sibuk sendiri di salah satu ruangan, begitu pula anak betah di kamar terus. Inilah yang membuat orangtua dan anak berdekatan secara fisik, tetapi tidak secara emosional.
Sekarang kebiasaan seperti itu harus diubah. Gak cukup hanya duduk, untuk bisa dekat dengan anak, pastikan orangtua dan anak mengobrol. Misalnya, dengan saling menceritakan kegiatan hari itu.
2. Menemaninya belajar meski sudah ada guru les

Menemani anak belajar dapat berarti dua hal. Pertama, mengajari anak terkait pelajarannya. Namun apabila pelajaran anak makin sulit dan orangtua memilih mendatangkan guru les, bukan berarti anak gak perlu lagi ditemani, ya!
Orangtua tetap wajib menemani anak belajar dengan cara tidak bersenang-senang sendiri selama anak berjuang menyiapkan masa depannya. Jangan sampai anak lagi pusing mempelajari matematika, orangtua asyik menonton televisi saja.
Tunjukkan bahwa orangtua memiliki empati atas anak yang harus sangat fokus pada pelajarannya dan menahan diri dari keinginan untuk berhenti belajar. Orangtua dapat dekat dengan anak belajar sambil bekerja atau membaca buku.
3. Untuk anak yang lebih kecil, jadilah teman bermain yang menyenangkan

Saat anak berusia di bawah lima tahun, sebenarnya mudah sekali untuk mendekatinya secara emosional. Di usia ini, anak masih sangat senang diperhatikan.
Cukup dengan orangtua mau diajak bermain oleh anak, kedekatan emosional di antara keduanya pasti akan terbentuk. Jangan mentang-mentang telah dewasa dan selalu sibuk, lantas menganggap bermain bersama anak sebagai kegiatan yang membuang-buang waktu.
4. Ajari anak keterampilan hidup

Orangtua harus menjadi jembatan untuk anak bersiap menghadapi kehidupan di masa dewasanya kelak. Hal-hal yang penting untuk masa depannya wajib diajarkan oleh orangtua sebab tidak mungkin sekolah mengajarkan semuanya.
Salah satunya seperti dalam ilustrasi, mengajari anak memasak. Dengan membimbing anak secara langsung, orangtua akan memahami kesulitan-kesulitan yang dialami anak. Begitu pula anak akan mengerti tujuan baik di balik ajaran orangtua. Hasilnya, orangtua juga bisa lebih dekat dengan anak.
5. Tanyakan apa yang anak inginkan untuk masa depannya

Hanya karena dirinya masih anak-anak, bukan berarti tidak penting untuk menanyainya tentang masa depan. Di antaranya tentang cita-cita dan alasannya. Jangan sampai orangtua baru menanyakannya setelah anak besar. Plus, ini merupakan salah satu cara dekat dengan anak lho
Sebab jika anak tidak terbiasa terbuka pada orangtua, dia pasti enggan mengatakan keinginannya dengan jelas. Kalaupun anak mau terbuka, mungkin malah orangtua yang kaget karena keinginan anak tak sesuai dengan ekspektasinya.
Bila orangtua gagal memahami keinginan anak, ini dapat menjadi sumber konflik. Nah, dengan sering menanyakan keinginan anak terkait masa depannya, orangtua mampu bersiap lebih awal untuk mendukung dan mengarahkan minatnya.
Memang sulit untuk mengandalkan naluri orangtua saja dalam membentuk kedekatan dengan anak. Butuh usaha sepenuh sadar dari orangtua sejak anak masih kecil. Hasilnya akan setimpal. Anak bakal tetap dekat dengan orangtua sampai masa dewasanya kelak.