Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Penting yang Perlu Anak Pelajari Ketika Menerima THR

ilustrasi dua anak kecil (pexels.com/Jai Baid)
ilustrasi dua anak kecil (pexels.com/Jai Baid)

Bagi anak kecil mendapatkan THR menjadi momen yang paling ditunggu setiap tahunnya. Kapan lagi bisa punya uang banyak pemberian orang dewasa yang bisa dipakai sebebas mungkin. Bahkan orang tua pun ikut senang saat anaknya mendapatkan THR dari sanak saudara. 

Walaupun THR kesannya hanya senang-senang, kita sebagai orang tua bisa menyelipkan ilmu-ilmu dasar di dalamnya. Salah satunya cara mengelola uangnya sendiri. Biar kesenangan berlebaran kian bermakna, yuk ajak si kecil pintar dalam 5 hal penting ini!

1. Anak punya hak atas barang/uang miliknya sendiri

ilustrasi berbelanja (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi berbelanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Meskipun masih kecil anak-anak perlu belajar tentang haknya atas uang yang diterima. Dia berhak menggunakannya untuk keperluannya sendiri. Anak juga punya hak memutuskan akan digunakan untuk apa uang tersebut. Kepuasan memakai uang THR miliknya sendiri akan menambah keceriaan pada masa kecilnya. 

Namun orang tua perlu membimbing atau mengarahkan anak agar tidak boros dalam membelanjakan sesuatu. Berilah pemahaman bahwa uang adalah barang terbatas yang akan segera habis bila terus digunakan. 

2. THR bukan ajang mengemis pada orang dewasa di sekitarnya

ilustrasi dua anak kecil (pexels.com/Noor Aldin Alwan)
ilustrasi dua anak kecil (pexels.com/Noor Aldin Alwan)

Tanamkan pemahaman pada anak bahwa mendapatkan THR bukan dengan cara mengemis pada orang dewasa di sekitar mereka. Meminta THR sama saja dengan melatih anak untuk memiliki jiwa peminta. Lebih baik anak diingatkan bahwa THR diberikan sukarela oleh yang mampu. 

Ajarkan mereka rasa sabar untuk menunggu dibagikan THR. Jangan biasakan tangan anak di bawah hingga membentuk mental peminta setiap lebaran tiba. Tegaskan bahwa THR itu pemberian tulus dari orang baik, jadi untuk mendapatkannya kita tidak perlu memaksa apalagi mengemis. 

3. Si kecil tidak iri ketika temannya mendapatkan THR yang lebih banyak

ilustrasi anak berpelukan(pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi anak berpelukan(pexels.com/Yan Krukau)

Seringkali si kecil suka membanding-bandingkan jumlah THR yang dimiliki dengan temannya. Saling pamer dan bangga atas jumlah masing-masing menjadi ajang persaingan antar anak kecil. Meski hal ini wajar, namun orang tua perlu mengingatkan pada anak bahwa rezeki setiap manusia itu berbeda.

Paling utama anak harus bisa bersyukur dengan hasil yang didapatkan. Mereka perlu belajar menerima pemberian orang lain secara tulus. Tegaskan pada anak bahwa jumlah bukan patokan saat menerima THR, melainkan rasa senang karena adanya silaturahmi.

4. Bersilaturahmi dengan semua orang bukan dengan si pemberi THR saja!

ilustrasi menerima uang (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi menerima uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kebanyakan anak-anak kecil hanya suka bertamu pada orang yang mampu memberikan mereka THR saja. Alhasil mereka malah melupakan sanak saudara atau kerabat dekat yang mestinya mereka salami saat lebaran. Ajang silaturahmi malah dijadikan ajang keliling kampung untuk mendapatkan uang THR. 

Meski ini hanya sebatas kesenangan seumur hidup, tetap utamakan saudara dekat untuk berkunjung. Atau jangan pernah membiarkan si kecil melewatkan bersalaman dengan saudara jauhnya yang baru pertama bertemu. Meskipun di sana si kecil malah tidak mendapatkan THR sama sekali.

5. Ada masanya dia tidak lagi menerima THR di masa yang akan datang

ilustrasi anak marah (pexels.com/RODNAE Production)
ilustrasi anak marah (pexels.com/RODNAE Production)

Jika setiap tahun selalu mendapatkan jatah THR, rasanya jadi aneh ketika tiba-tiba tidak kebagian. Faktor umur atau kondisi keuangan sanak saudara yang tak lagi sama membuat hati anak kecewa. Sebelum ini terjadi, camkan pada anak saat dia mendapatkan THR, bahwa uang itu sifatnya terbatas. Jika tahun ini dia mendapatkan THR tahun depan dia belum tentu kebagian. 

Dengan cara ini anak akan belajar bersiap atas kemungkinan terburuk di tahun depan. Walau kesannya orang tua seperti menakut-nakuti, setidaknya anak bisa menebak setiap tahunnya akan mendapatkan THR atau tidak. Antusias dalam menyambut lebaran tetap terpancar dalam keceriaannya.

Setiap momen bisa menjadi ajang belajar yang menarik bagi anak.  Meskipun si kecil tidak paham uang seutuhnya, namun kita bisa menyicil pelajaran kecil yang berharga setiap tahunnya. Kelak si kecil bukan lagi si penunggu THR, melainkan si pemberi THR yang hatinya tulus dan hidupnya berguna bagi keluarga dan lingkungannya. Semoga!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
yenny Anggraini
Editoryenny Anggraini
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Alasan Kamu Sering Merasa Sedih di Akhir Tahun, Wajar Kok!

24 Des 2025, 06:15 WIBLife