5 Manfaat Ikut Orangtua Kondangan, Tak Perlu Malu meski Sudah Dewasa

Ketika kamu masih anak-anak pasti sering ikut orangtua pergi ke berbagai hajatan. Alasannya, gak ada orang yang menjagamu di rumah kalau dirimu tidak mau ikut orangtua. Pun mungkin kamu mudah rewel apabila ditinggal orangtua sebentar saja. Namun, kapan terakhir dirimu ikut orangtua kondangan?
Biasanya mulai remaja saja sudah susah diajak ikut memenuhi undangan pernikahan. Ada rasa malu saat kamu masih saja mengikuti orangtua ke mana-mana. Suasana hajatan juga terasa gak asyik buatmu. Dirimu lebih suka bersantai di rumah atau main bareng teman.
Makin kamu dewasa, pergi kondangan bareng orangtua seperti hal yang tabu. Akan tetapi, ikut orangtua kondangan sebenarnya penting juga. Gak ada batasan umur untuk anak membersamai orangtua ke berbagai acara. Terlebih bila ayah atau ibu akan pergi sendirian. Mending dirimu ikut biar mendapatkan manfaat sebagai berikut.
1. Lebih mengenal tetangga, saudara, dan teman orangtua

Kamu gak boleh asing pada tetangga, saudara, bahkan teman orangtua. Mereka semua bukan hanya urusan kedua orangtuamu. Apalagi dengan pertambahan usiamu. Dirimu mesti siap kapan pun menggantikan peran orangtua di lingkungan tempat tinggal.
Setiap hari kamu telah sibuk bekerja atau berkuliah sehingga kegiatan kemasyarakatan cuma diikuti orangtua. Sementara hajatan biasanya diselenggarakan di akhir pekan. Muncullah bersama orangtua biar baik dirimu maupun para tetangga lebih saling mengenal. Demikian pula dengan keluarga besar.
Walau orang yang menikah bukan saudara dekat, tetap saja kalian bagian dari satu keluarga besar yang perlu saling mengenal. Pun bukan cuma orangtua yang harus mengenal teman-teman anak. Dirimu juga sebaiknya mengenal mereka. Agar jika sesuatu terjadi pada orangtuamu, kamu tak terlalu sungkan buat berkomunikasi dengan mereka. Misalnya, terkait pekerjaan orangtua di kantor.
2. Latihan biar gak canggung di situasi sosial

Kamu mungkin gak mau lagi mengikuti orangtua kondangan karena merasa malu. Akan tetapi, tidak pernah memaksakan diri buat berada di situasi yang ramai justru bakal membuatmu tambah canggung. Sekarang masih terbilang aman karena ada orangtua.
Kelak kamu kudu pergi kondangan sendiri apabila satu per satu temanmu mulai menikah. Mending jika dirimu menjadi yang pertama menikah di antara circle-mu. Tiba waktunya kamu mesti ganti pergi ke pernikahan kawan-kawan sudah ada pasangan yang mendampingi.
Kalau dirimu belum juga memiliki pasangan, mengajak teman yang lain pun kadang sulit. Rencana kedatangan kalian berbeda. Mumpung kini masih ada orangtua yang kondangan ke mana-mana, kamu tinggal ikut. Walaupun selama acara pesta dirimu gak ikut mengobrol dengan tamu lain dan cuma senyum-senyum, lama-lama bakal terbiasa di keramaian.
3. Jadi referensi jika suatu saat kamu bikin acara

Acara yang dimaksud bukan cuma apabila suatu saat nanti dirimu menikah. Bikin acara apa pun dengan mengundang banyak tamu bukan hal yang mudah. Dengan kamu cukup sering ikut kondangan bisa mempelajari cara bikin acara yang baik. Waktu, tempat, konsumsi, sampai pengaturan tamu perlu diperhatikan.
Hal-hal kecil tetapi berpengaruh ke jalannya acara seperti jalur tamu masuk dan keluar dari ruangan tak luput dari perhatianmu. Dengan kamu mencermati jalannya acara orang lain, kelak dirimu dapat menyelenggarakan acara yang lancar dan memuaskan tamu undangan. Apalagi jika kamu sendiri sudah hendak menikah.
Rajin-rajinlah ikut kondangan. Dirimu bisa memperoleh banyak ide seputar resepsi. Jenis cendera mata, pakaian pengantin, dan aneka menu yang dihidangkan dapat menjadi inspirasimu. Nanti tiba saatnya kamu dan pasangan mempersiapkan pernikahan, ide-ide yang selama ini terkumpul tinggal dipadukan dan disempurnakan.
4. Kulineran gratis daripada jajan

Sengaja ingin makan enak di hajatan bukan niat yang norak. Memang pesta adalah acara makan-makan dan bersenang-senang. Aneka hidangan sudah dipersiapkan sebaik mungkin oleh keluarga yang tengah berbahagia. Setiap menunya dipilih dengan cermat mempertimbangkan selera tamu.
Semua penyelenggara acara pasti ingin tamu puas dengan menu-menu yang disajikan. Mereka malah sedih kalau banyak sekali menu yang tersisa. Pertama, itu jelas mubazir. Kedua, mereka khawatir jangan-jangan rasanya dianggap tidak enak oleh para tamu. Sementara di pihakmu, kamu bisa makan enak secara gratis.
Juga mengenal hidangan dari daerah lain yang biasanya disesuaikan dengan asal mempelai. Kondangan memang tidak setiap hari. Tapi lumayan daripada dirimu jajan terus setiap bosan akan masakan di rumah. Namun, tetap perhatikan porsi setiap hidangan yang diambil. Jangan mengambilnya secara berlebihan hingga kamu tak mampu menghabiskannya dan cuma berujung dibuang.
5. Siapa tahu bertemu jodoh

Kalau kamu lagi mencari jodoh, sering-seringlah mendatangi berbagai acara. Di sana dirimu berjumpa dengan banyak orang. Tentu sebagian besar di antaranya hanya bertemu sepintas lalu. Boro-boro kalian berkenalan, saling sapa dengan senyuman saja mungkin tidak.
Namun, tak tertutup kemungkinan salah satu di antara tamu yang hadir berbarengan denganmu ialah pasanganmu di masa depan. Apalagi kalau dirimu berkenalan dengan teman saudaramu atau sebaliknya saudara dari kawanmu. Cinta mungkin gak langsung bersemi di tempat.
Akan tetapi, di lain kesempatan kalian dapat kembali berjumpa serta menjalin komunikasi yang lebih intensif. Suasana resepsi yang penuh kebahagiaan cocok untuk menarik lawan jenis. Raut wajah para tamu yang ikut bahagia membuatnya berseri-seri. Setiap orang juga berusaha berpenampilan sebaik mungkin. Daya tarikmu otomatis meningkat.
Gak cuma anak-anak yang boleh ikut orangtua kondangan. Anak yang sudah dewasa sepertimu juga tak apa-apa menemani mereka. Keberadaanmu malah bisa membantu orangtua yang barangkali sudah agak sulit berjalan, mencari alamat, atau mengambil makanan sendiri. Tidak usah malu dan nikmati saja jalannya acara.