5 Tanda Anak Diperlakukan Buruk di Sekolah, Waspada!

Sekolah diharapkan menjadi tempat yang paling aman bagi anak setelah rumah. Akan tetapi, mengingat banyaknya murid dan pengawasan yang kadang kurang, perlakuan buruk dapat saja dialami oleh anak.
Pelakunya bisa sesama murid maupun oknum pengajar yang menyalahgunakan kekuasaannya atau kurang bersikap bijaksana. Orangtua perlu waspada dengan munculnya tanda anak diperlakukan buruk di sekolah. Salah satunya luka psikis yang diderita anak kadang luput dari perhatian orangtua.
Berikut ini sejumlah tanda anak diperlakukan buruk di sekolah. Segera lakukan pendekatan pada anak untuk mengetahui penyebab pastinya.
1. Menangis saat pulang

Jangan tergesa-gesa menyebut anak cengeng bila ia pulang dari sekolah dalam keadaan menangis. Jika belum apa-apa kita sudah mengolok-olok demikian, anak tidak terdorong untuk mengungkapkan masalahnya.
Ia malah merasa tertolak dan tidak dipahami oleh siapa pun, termasuk oleh orangtua. Apalagi, kalau anak biasanya jarang menangis. Pasti ada masalah besar sampai ia tak mampu menahan air matanya.
2. Ketakutan

Apakah akhir-akhir ini anak tampak mudah cemas tanpa sebab yang jelas? Atau, dia sering terlihat bengong lalu kaget? Bahkan mungkin anak sampai bermimpi buruk lebih dari sekali dalam waktu yang berdekatan.
Hati-hati, boleh jadi anak menyimpan cerita kelam dan rasa trauma. Dampingi anak dan bertanyalah tentang apa yang dipikirkannya akhir-akhir ini. Apakah dia sedang mengkhawatirkan sesuatu? Bagaimana situasi di sekolah baik pelajaran, teman, maupun pengajarnya?
3. Menolak pergi ke sekolah

Memang ada anak yang saking malasnya dalam belajar sampai enggan pergi ke sekolah. Biasanya karena kurangnya motivasi belajar dari keluarga dan pengaruh pergaulan yang negatif.
Namun, jika keluarga selalu menciptakan suasana belajar di rumah dan pergaulan anak dengan anak-anak tetangga baik, pikirkan kemungkinan lain. Barangkali, sumber masalahnya ada di sekolah.
Pelajaran sesulit apa pun umumnya tak sampai membuat anak menolak pergi ke sekolah. Anak tidak mau bersekolah biasanya lebih karena pengalaman buruk yang dialaminya. Ia menghindari sekolah buat mencegah terulangnya pengalaman itu.
4. Menarik diri dari pergaulan

Kita mengenal kepribadian anak kita. Sekalipun ia berkepribadian introver, dalam keadaan normal bukan berarti dia tidak menyukai satu pun temannya. Anak yang introver memang hanya dekat dengan beberapa murid.
Akan tetapi, dia tak bakal terlihat menjauh dari semua temannya. Apabila anak sampai terkesan menutup 'cangkangnya' rapat-rapat, ini dapat mengindikasikan dia merasa tidak aman karena ada ancaman.
5. Penurunan semangat dan konsentrasi belajar

Prestasi anak berupa nilai pelajaran bisa naik atau turun tergantung tingkat kesulitan yang dihadapinya dalam ujian. Namun, semangat dan konsentrasi belajar cenderung stabil sejauh tidak ada masalah serius yang mengganggunya.
Maka dari itu, saat orangtua melihat semangat belajar dan fokus anak menurun, hindari sekadar memotivasinya. Selama kita tidak tahu sebabnya, kalimat-kalimat motivasi tak akan bekerja dengan baik.
Pendekatan pada anak perlu terus dilakukan oleh orangtua. Jangan menunggu munculnya tanda anak diperlakukan buruk di sekolah. Makin dekat hubungan anak dengan orangtua, makin mudah untuknya bersikap terbuka bila terjadi sesuatu yang buruk di sekolah.