5 Tanda Kalau Kamu Jadi Sasaran Dijodohkan saat Kumpul Lebaran

Sudah seharusnya Lebaran dijalani dengan berbagai momen yang menyenangkan. Sesudah berbulan-bulan sibuk dengan rutinitas yang tidak ada habisnya, inilah waktu bagimu untuk berbincang bersama keluarga, menikmati ketupat yang khas, dan melepas rindu dengan orang-orang tersayang. Tetapi, nih, bagi sebagian orang, Lebaran justru menjadi ajang penuh tekanan, lho!
Nah, salah satu penyebabnya adalah fenomena dijodohkan secara tiba-tiba oleh keluarga atau pun kerabat. Tiba-tiba nih, nama seseorang yang tidak kamu kenal bisa muncul dalam obrolan, lengkap dengan deskripsi kelebihan yang terlalu sempurna untuk manusia nyata. Kalau kamu pernah merasakan ini, besar kemungkinan kamu sedang menjadi target perjodohan, nih. Nah, sebelum terjebak dalam situasi yang serba salah, ada baiknya kamu mengenali tanda-tanda berikut, ya!
1. Pertanyaan klasik tentang pasangan mulai berdatangan

Mulanya, obrolan di perbincangan Lebaran masih seputar hal-hal umum, seperti bagaimana kabarmu, pekerjaanmu, atau kapan terakhir pulang kampung. Tapi, nih, tak berselang kemudian, topik mulai bergeser ke pertanyaan klasik, "Kamu udah punya calon?" atau "Kapan, nih, menikah?"
Kalau pertanyaan ini muncul berkali-kali dan dari orang yang berbeda-beda, kemungkinan besar itu bukan sekadar basa-basi. Bisa jadi, ada nama yang sudah mereka siapkan untuk diperkenalkan kepadamu, nih. Pertanyaan ini biasanya hanya sebagai pembuka sebelum mereka masuk ke langkah berikutnya, yaitu menyebutkan seseorang yang menurut mereka cocok untukmu.
2. Ada seseorang yang terlalu sering disebut dalam obrolan

Kedua, saat makan bersama, menonton televisi, atau sekadar duduk santai, biasanya ada satu nama yang entah kenapa sering muncul dalam percakapan. "Si A sekarang sudah sukses, loh." atau "Si B kemarin baru saja pulang dari luar kota."
Awalnya, kamu mungkin mengira itu hanya cerita biasa saja. Tapi, kalau nama yang sama terus disebut, lengkap dengan detail kehidupan yang terlalu privat, itu bukan kebetulan. Bisa jadi, keluarga sedang mencoba membuatmu tertarik sebelum akhirnya mereka membuka maksud sebenarnya, yaitu mendekatkanmu langsung kepada orang tersebut.
3. Tiba-tiba kamu dipaksa ikut acara silaturahmi yang tidak pernah ada sebelumnya

Tanda ketiga adalah aktivitas Lebaran yang kali ini terasa sedikit berbeda. Tiba-tiba, ada ajakan untuk ikut acara silaturahmi yang tak pernah diadakan sebelumnya. Bisa jadi acara makan malam, kunjungan ke rumah kenalan, atau bahkan sekadar pergi ke objek wisata bersama-sama.
Kalau ajakan ini datang dengan nada yang agak memaksa dan tanpa maksud yang jelas, ada kemungkinan besar seseorang sudah menunggu di sana, nih. Orang tua atau kerabatmu mungkin sudah merancang pertemuan setting-an agar kamu dan si doi bisa bertemu dalam suasana yang santai, lho.
4. Perhatian terlalu berlebihan pada status hubunganmu

Di rekam jejak Lebaran sebelumnya, biasanya mereka tak terlalu peduli dengan kehidupan pribadimu. Tapi, kali ini, semua orang tiba-tiba ingin tahu apakah kamu sudah siap menikah. Bahkan, ada yang langsung menasihatimu tentang pentingnya membangun rumah tangga, seolah-olah hidupmu kurang lengkap tanpa adanya si doi.
Kalau ada yang mulai membandingkanmu dengan sepupu atau teman sebaya yang sudah menikah, maka ini semakin jelas, nih. Kamu sedang berada dalam radar mereka sebagai target perjodohan berikutnya.
5. Ada yang berusaha memuji seseorang secara berlebihan di hadapanmu

Di tengah obrolan, ada satu orang yang terus menerus disebut dengan nada yang sangat positif. "Si C itu rajin, ramah, dan baik hati." atau "Si D itu bisa memasak, santun, dan keluarganya juga baik." Ya, si doi.
Pujian yang berulang-ulang ini biasanya memiliki maksud tertentu. Bisa jadi, nih, mereka sedang berusaha membuatmu tertarik atau setidaknya membuka peluang untuk mengenal lebih jauh orang yang mereka maksud. Kalau kamu mulai merasa ada sesuatu yang janggal, mungkin itu memang bukan sekadar pujian biasa.
Nah, perjodohan saat Lebaran bukanlah sesuatu yang baru. Dalam Asian value yang dipegang teguh banyak orang tua, keinginan melihat anak atau keponakan segera menikah sering kali menjadi perhatian utama, kok. Tak heran jika ada berbagai cara dilakukan agar kamu dan seseorang yang mereka anggap cocok bisa dipertemukan, meski tanpa diskusi sebelumnya. Tapi, pada akhirnya, keputusan tetap ada di tanganmu. Kalau kamu merasa belum siap atau ingin menentukan pasangan sendiri, tak ada salahnya menyampaikan dengan baik. Lebaran seharusnya menjadi momen yang menyenangkan, bukan justru membuatmu terbebani dengan tekanan perjodohan.