Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu adalah Orangtua yang Permisif, Sering Gak Disadari!

Ilustrasi orangtua dan anaknya yang sedang makan (pexels.com/Ron Lach)
Ilustrasi orangtua dan anaknya yang sedang makan (pexels.com/Ron Lach)

Aspek terpenting yang harus dimiliki saat mempunyai anak adalah parenting atau pola asuh. Saat ini, telah muncul beragam pola asuh yang bisa dipilih oleh para orangtua, salah satunya adalah pola asuh permisif.

"Pengasuhan permisif melibatkan orangtua yang memberikan dukungan dan kehangatan tingkat tinggi kepada anak-anak. Namun, orangtua memiliki harapan dan tingkat disiplin yang sangat rendah terhadap anak-anaknya," jelas Dr. Nanika Coor, seorang psikolog klinis, dilansir Choosing Therapy.

Dengan kata lain, orangtua permisif ini biasanya terlalu memanjakan anak-anaknya. Tentu, pola asuh ini bisa berdampak buruk dan negatif karena akan membuat anak terlalu menggantungkan hidupnya kepada orangtua. Apakah kamu termasuk orangtua yang permisif? Kenali tanda-tandanya di bawah ini!

1. Kamu menjadi cukup over protektif

Ilustrasi orangtua yang sedang menjaga anaknya (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)
Ilustrasi orangtua yang sedang menjaga anaknya (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)

Semua orangtua tentunya akan sangat mencintai anaknya, sehingga akan melakukan berbagai cara untuk melindungi anak-anaknya. Sebagai orangtua, tentunya kamu akan selalu mengekspresikan cinta dan kehangatan kepada anak.

Dilansir Marriage, Sylvia Smith, seorang expert blogger, menyebutkan bahwa orangtua yang permisif biasanya akan menjadi lebih protektif. Ini karena memiliki rasa khawatir yang berlebihan terhadap keselamatan anak-anak. 

2. Gak menerapkan tingkat kedisiplinan yang tinggi untuk anak

Ilustrasi orangtua dan anaknya (pexels.com/Elina Fairytale)
Ilustrasi orangtua dan anaknya (pexels.com/Elina Fairytale)

Karena terlalu dimanja, anak-anak dengan orangtua permisif biasanya gak memiliki kedisiplinan yang tinggi. Kamu biasanya gak menerapkan aturan atau struktur tertentu untuk kehidupan anak, sehingga kesannya anak memang terlalu bebas.

"Orangtua permisif akan memberikan kehangatan dan kasih sayang kepada anak. Namun, gak menerapkan kedisiplinan untuk mereka. Idealnya, disiplin harus dilakukan dengan cara baik dan tegas pada saat yang sama, atau dikenal sebagai disiplin positif," ujar Debbie Zeichner, seorang Parent Coaching, dilansir Good House Keeping.

Kamu akan cenderung mengikuti semua yang diinginkan dan dikatakan oleh anak. Kamu juga jarang memberikan sebuah tanggung jawab untuk mereka, sehingga mereka memang gak memiliki tingkat kedisiplinan yang baik dalam hidupnya.

3. Kebebasan anak menjadi nomor satu

Ilustrasi orangtua dan anaknya di depan laptop (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi orangtua dan anaknya di depan laptop (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam membesarkan anak, tentunya kamu harus mampu menanamkan rasa tanggung jawab yang besar dalam diri mereka. Ini karena anak pun nantinya akan tumbuh menjadi orang dewasa dan harus bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Namun, hal ini ternyata gak diterapkan di pola asuh permisif.

Sylvia Smith menyebutkan, kamu lebih mementingkan kebebasan anak daripada rasa tanggung jawab mereka. Dilansir Choosing Therapy, Emily Guarnotta, seorang psikolog klinis berlisensi, menambahkan bila orangtua permisif memiliki ketidakmampuan mengatakan 'gak' kepada anak. Hal itulah yang menyebabkan anak memiliki kebebasan yang berlebihan.

4. Jarang terjadi konflik atau konfrontasi dengan anak

Ilustrasi orangtua dan anak-anaknya (pexels.com/Elina Fairytale)
Ilustrasi orangtua dan anak-anaknya (pexels.com/Elina Fairytale)

Kamu cenderung jarang menetapkan batasan tertentu untuk anak. Selain itu, kamu pun memiliki tuntutan dan harapan yang sangat rendah, sehingga jarang terjadi konflik atau konfrontasi dengan anak.

"Orangtua permisif tampaknya gak memiliki niat untuk membina kemandirian anak. Sebaliknya, orangtua memiliki harapan yang rendah, menghindari konfrontasi, dan cenderung lebih peduli dengan 'menjaga perdamaian' atau gak mengecewakan anak-anaknya," kata Debbie Zeichner.

Kamu akan menerima segala perilaku anak dan jarang memarahi mereka karena pada dasarnya kamu memang gak memiliki tuntutan apa pun untuk anak. Kamu memilih menerima apa pun yang mereka lakukan agar gak terjadi konflik atau konfrontasi.

5. Gak memberikan konsekuensi atas perilaku negatif anak

Ilustrasi orangtua dan anaknya (pexels.com/Mikhail Nilov)
Ilustrasi orangtua dan anaknya (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jika menerapkan pola asuh permisif, biasanya kamu akan lebih berperan sebagai teman, bukan orangtua. Sylvia Smith menyebutkan, kamu biasanya enggan untuk menghadapi anak-anak saat berbuat suatu kesalahan, sehingga akan menghindari memberikan konsekuensi kepada mereka.

Hal ini pada akhirnya menyebabkan anak gak bisa belajar dari kesalahannya. Bahkan, bisa saja anak menganggap bahwa apa yang dilakukannya memang gak salah, sehingga terus mengulang perbuatan negatifnya.

Itulah beberapa tanda orangtua permisif yang wajib kamu ketahui. Jika tanda-tanda di atas ada dalam dirimu, maka belum terlambat untuk memperbaiki pola asuh tersebut. Intinya, kamu harus tetap memberikan batasan kepada anak, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zara
EditorZara
Follow Us