5 Tips Membantu Anak Menyelesaikan Pertengkaran dengan Temannya

Pertengkaran dan perselisihan merupakan hal yang umum terjadi dalam hubungan persahabatan. Meskipun begitu, bertengkar dengan teman bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman dan berpotensi merusak hubungan.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun juga bisa mengalaminya. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan si kecil tentang bagaimana cara menangani situasi persahabatan yang rumit.
Di bawah ini, ada beberapa tips yang bisa orangtua lakukan dalam membantu anak menyelesaikan pertengkaran dengan temannya. Berikut ulasannya!
1.Cari tahu penyebab anak bertengkar

Langkah pertama yang perlu orangtua lakukan adalah mencari tahu penyebab pertengkaran anak. Menurut Carey Werley, LCSW, seorang pekerja sosial klinis, dikutip Child Mind Institite, anak-anak yang lebih kecil umumnya belum memiliki kesadaran emosional untuk mengindentifikasi sumber masalah, sehingga orangtua berperan penting untuk membantu mereka memahami mengapa mereka bisa bertengkar.
Membantu anak menemukan akar permasalahan akan mempermudah mereka dalam menangani konflik. Anak jadi tahu mana yang benar dan mana yang salah. Selain itu, ketika sumber masalah telah berhasil terindentifikasi, mereka pun dapat berpikir lebih jernih untuk mencari solusi agar masalah tersebut tidak terulang lagi.
2.Jelaskan mengenai konsep persahabatan

Pertengkaran merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dalam hubungan persahabatan. Bahkan persahabatan yang awet sekalipun tidak luput dari pertengkaran yang terjadi disebabkan oleh berbagai alasan.
Walaupun demikian, menjelaskan tentang konsep persahabatan sangat penting bagi para orangtua. Dengan pemahaman ini, anak akan lebih mampu memilih teman yang positif, mengerti batasan, dan dapat membangun hubungan yang lebih sehat.
Kamu bisa berbicara dengan anakmu tentang bagaimana rasanya menjadi seorang teman dan memiliki teman. Di sisi lain, penting juga untuk menjelaskan bahwa persahabatan lebih dari sekadar menyukai hal-hal yang sama.
“Sahabat yang baik harus saling peduli, mendukung, dan dapat berbagai perasaan. Tentu, sahabat yang baik juga bisa menjadi seseorang yang menyenangkan untuk bermain, bercerita, atau melakukan aktivitas favorit lainnya. Meskipun tidak semua hal yang kamu sukai dapat disukai oleh temanmu, namun sahabat yang baik akan saling menghargai setiap perbedaan,” terang Lindsey Pruett-Hornbaker, MA, seorang penulis dan konsultan layanan kemanusiaan, dilansir PBS Kids for Parents.
3.Latih anak agar dapat berkomunikasi secara efektif

Ketika ketegangan meningkat, biasanya akan sulit bagi seseorang, terutama anak usia dini untuk mengomunikasikan perasaan mereka dengan jelas. Bahkan, terkadang anak-anak mengekspresikan kemarahannya dengan cara diam atau melakukan tindakan yang impulsif.
Oleh sebab itu, penting untuk melatih cara berkomunikasi yang efektif ketika sedang menghadapi situasi yang rumit. Akan tetapi, perlu diingat bahwa saat kamu ingin mengajarkan keterampilan ini, pastikan anakmu tidak sedang terlibat dalam konflik.
4.Jadilah pendengar yang baik

Wajar bila anak merasa terbebani dengan emosi negatif saat mereka menghadapi masalah pertemanan. Bahkan terkadang, perselisihan kecil pun bisa terasa seperti masalah besar.
Oleh karena itu, orangtua dapat membantu si kecil menangani masalah tersebut dengan cara menjadi pendengar yang baik. Meskipun kebanyakan orangtua mungkin tergoda untuk langsung turun tangan menyelesaikan pertengkaran sang anak, tetapi ketahuilah bahwa tindakan itu tidak selalu efektif.
“Ketika anak kamu menghampirimu untuk meluapkan segala emosi dan masalah dengan seorang teman, tataplah ia dan berempatilah. Tunjukkan kepada anak bahwa kamu memahami apa yang sedang dialaminya. Mendengarkan dan berempati merupakan salah satu strategi penanganan yang bagus,” jelas psikoterapis anak dan remaja, Katie Hurley, LCSW, dikutip Our Children.
5.Ajarkan anak untuk menemukan solusi sendiri

Meskipun memberitahu si kecil tentang apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki masalah pribadinya, mungkin tampak lebih mudah. Namun, ketahuilah bahwa memberi kesempatan kepada anak untuk menemukan solusi sendiri, jauh lebih baik.
Caranya, ambil kertas kosong dan spidol. Kemudian, minta si kecil untuk menjelaskan apa yang terjadi dari awal hingga akhir berdasarkan sudut pandangnya. Setelah selesai, arahkan si kecil untuk memikirkan tiga solusi yang mungkin berhasil untuk pertengkaran tersebut.
Meskipun metode ini tidak selalu berhasil dalam sekali percobaan, tetapi kamu bisa mengajarkannya secara terus-menerus sampai anak paham. Dengan belajar menangani masalah pribadinya, anak bisa menjadi pribadi yang tangguh dan memiliki kemampuan dalam mengatasi permasalahan dengan baik.
Terkadang, untuk bisa membangun persahabatan yang sehat dibutuhkan proses yang panjang. Selain itu, terdapat berbagai tantangan yang akan muncul di depan mata. Walaupun bertengkar dengan teman merupakan hal normal terjadi pada anak-anak, tetapi orangtua juga tetap harus membantu mereka agar dapat menyikapi serta menyelesaikan perselisihan dengan baik.