Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Parenting untuk Mendukung Anak yang Berkepribadian INTP

Ilustrasi anak
Ilustrasi anak (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Anak INTP memiliki rasa ingin tahu tinggi dan butuh ruang eksplorasi intelektual tanpa batas.
  • Mereka membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi ulang baterai sosialnya dan perlu pendekatan logis dalam diskusi.
  • Dorong mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial tanpa paksaan dan bantu mereka menyeimbangkan teori dengan praktik sehari-hari.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Punya anak dengan kepribadian INTP? Wah, selamat! Kamu dikaruniai anak yang punya rasa ingin tahu tinggi, pemikir kritis, dan suka banget menganalisis segala sesuatu. Tapi di sisi lain, mungkin kamu juga sering bingung kenapa anakmu lebih suka main sendiri daripada ikut kumpul-kumpul, atau kenapa dia bisa berjam-jam tenggelam dalam buku atau proyeknya tanpa peduli sekitar.

Anak INTP memang unik dengan cara berpikirnya yang logis dan kebutuhan akan ruang pribadi yang besar. Mereka sering terlihat seperti "profesor kecil" yang lebih tertarik membahas teori daripada hal-hal praktis sehari-hari. Nah, supaya potensi mereka bisa berkembang maksimal tanpa kehilangan jati dirinya, yuk terapkan lima tips parenting berikut ini!

1. Berikan ruang untuk eksplorasi intelektual tanpa batas

Ilustrasi anak belajar
Ilustrasi anak belajar (pexels.com/Mikhail Nilov)

Anak INTP itu ibarat spons yang gak pernah kenyang menyerap pengetahuan. Mereka bisa tiba-tiba tertarik dengan dinosaurus, lalu beralih ke astronomi, terus nyambung ke filosofi. Daripada memaksakan fokus pada satu hal, biarkan mereka mengeksplorasi berbagai topik yang menarik perhatiannya.

Sediakan akses ke berbagai sumber belajar seperti buku, dokumenter, atau bahkan subscription platform edukasi online. Jangan heran kalau mereka lebih excited baca ensiklopedia daripada novel fiksi. Yang penting, dukung rasa ingin tahunya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan serius, meski kadang pertanyaannya bikin kamu garuk-garuk kepala!

2. Hargai kebutuhan mereka akan waktu sendiri yang berkualitas

Ilustrasi anak menggambar
Ilustrasi anak menggambar (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Kalau anakmu lebih memilih main sendiri di kamar daripada ikut acara keluarga, jangan langsung khawatir. Anak INTP memang butuh waktu sendiri untuk "mengisi ulang baterai" sosialnya. Ini bukan berarti mereka antisosial, tapi cara mereka memproses informasi dan mengembangkan ide-ide memang butuh ketenangan.

Buatlah kesepakatan tentang waktu keluarga dan waktu pribadi. Misalnya, setelah ikut makan malam bersama, mereka boleh punya waktu bebas tanpa gangguan. Dengan begitu, mereka gak merasa terpaksa bersosialisasi terus-menerus dan bisa tetap nyaman dengan diri sendiri.

3. Ajak diskusi dengan pendekatan logis, bukan emosional

ilustrasi anak dan ayah
ilustrasi anak dan ayah (pexels.com/Kampus Production)

Mau ngasih tahu anak INTP tentang aturan atau larangan? Jangan cuma bilang "pokoknya gak boleh!" karena mereka butuh penjelasan yang masuk akal. Anak dengan kepribadian ini lebih mudah menerima sesuatu kalau ada alasan logis di baliknya.

Daripada menggunakan ancaman atau iming-iming hadiah, coba jelaskan sebab-akibatnya. Misalnya, "Kalau kamu gak tidur cukup, konsentrasi belajarmu besok bakal terganggu dan kamu gak bisa maksimal mengerjakan eksperimen sains yang kamu tunggu-tunggu." Pendekatan seperti ini lebih efektif daripada sekadar memerintah tanpa alasan.

4. Dorong mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial tanpa paksaan

ilustrasi dua anak bermain
ilustrasi dua anak bermain (pexels.com/Allan Mas)

Memang, anak INTP cenderung lebih nyaman dengan ide-ide daripada dengan orang. Tapi bukan berarti mereka gak butuh keterampilan sosial. Kuncinya adalah membantu mereka melihat interaksi sosial sebagai "sistem" yang bisa dipelajari dan dipahami.

Mulai dengan kelompok kecil yang punya minat sama, misalnya klub robotik atau kelompok diskusi sains. Dalam setting seperti ini, mereka bisa belajar bersosialisasi sambil tetap membahas hal-hal yang mereka sukai. Pelan-pelan, mereka akan belajar bahwa berinteraksi dengan orang lain juga bisa jadi pengalaman yang menarik dan bermanfaat.

5. Bantu mereka menyeimbangkan teori dengan praktik sehari-hari

Ilustrasi anak belajar di kelas
Ilustrasi anak belajar di kelas (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Anak INTP sering terlalu asyik dengan dunia ide sampai lupa hal-hal praktis. Mereka bisa hafal tabel periodik tapi lupa cara mengikat tali sepatu. Daripada memarahi kebiasaan "kepala di awan" mereka, bantulah mencari cara untuk menghubungkan teori dengan aplikasi praktis.

Ajak mereka melihat sisi menarik dari aktivitas sehari-hari. Memasak bisa jadi eksperimen kimia, membereskan kamar bisa jadi latihan organisasi sistem, atau belanja bulanan bisa jadi pelajaran ekonomi. Dengan pendekatan seperti ini, mereka akan lebih termotivasi untuk terlibat dalam aktivitas praktis yang tadinya dianggap membosankan.

Mengasuh anak INTP memang butuh pendekatan khusus, tapi percayalah, usahamu gak akan sia-sia. Dengan memberikan dukungan yang tepat, mereka bisa tumbuh jadi pemikir hebat yang tetap bisa berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Yang penting, terima mereka apa adanya sambil tetap membimbing dengan sabar. Siap jadi orangtua dari "ilmuwan kecil" yang penuh potensi ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

6 Shade Concealer PIXY untuk Setiap Warna Kulit, Cakep deh!

15 Sep 2025, 12:42 WIBLife
IDN Times Xplore/Khaos Reborn_SMAS Averos

[MADING] Pedulimu, Selamatku

15 Sep 2025, 10:19 WIBLife
IDN TIME EXPLORE/ GREENARIA_SMAN 56 JAKARTA

[MADING] FROM HEART TO EARTH

15 Sep 2025, 09:19 WIBLife