7 Tips Anak Remaja Bertahan di Lingkungan Orangtua Tiger Parenting

Tiger parenting adalah pendekatan pengasuhan yang menuntut disiplin dan prestasi tinggi dari anak, yang sering kali menciptakan tekanan besar bagi remaja. Banyak remaja yang tumbuh di bawah pola asuh ini merasa terbebani oleh harapan tinggi, kurangnya waktu untuk relaksasi, dan perasaan bahwa mereka harus sempurna dalam segala hal.
Sebagai remaja yang tumbuh di bawah pengasuhan ketat, penting untuk menemukan cara agar bisa bertahan tanpa kehilangan jati diri. Artikel ini akan memberikan beberapa tips yang dapat membantu tetap sehat secara mental dan emosional, sambil tetap memenuhi harapan orangtua dengan bijak.
1. Komunikasikan perasaan dengan jelas

Sering kali, orangtua tiger parenting tidak menyadari betapa stresnya anak mereka karena kurangnya komunikasi terbuka. Sebagai remaja, kamu perlu belajar bagaimana mengungkapkan perasaanmu secara tenang dan jelas.
Jangan takut untuk menyampaikan bahwa kamu merasa tertekan atau kewalahan dengan tuntutan yang diberikan. Pilih momen yang tepat ketika suasana tenang, dan jelaskan bahwa kamu berusaha keras, tetapi juga butuh ruang untuk dirimu sendiri.
Menjaga komunikasi yang baik akan membantu orangtua lebih memahami situasimu. Dengan mendiskusikan perasaanmu secara terbuka, kamu bisa mendapatkan dukungan lebih, baik itu dalam bentuk pengurangan tuntutan atau sekadar pengertian lebih dari mereka.
2. Buatlah batasan yang sehat

Tiger parenting sering kali mengharuskan remaja mengikuti jadwal ketat yang penuh dengan aktivitas akademik dan ekstrakurikuler. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batasan yang sehat, terutama terkait waktu untuk dirimu sendiri. Jelaskan pada orang tuamu bahwa kamu membutuhkan waktu untuk beristirahat dan menyeimbangkan kehidupanmu di luar sekolah atau kegiatan lain.
Memiliki batasan akan membantu menjaga kesehatan mental dan fisikmu. Dengan waktu istirahat cukup, kamu bisa lebih fokus saat belajar atau menjalani aktivitas lainnya, dan ini justru dapat meningkatkan produktivitasmu.
3. Fokus pada kemajuan bukan kesempurnaan

Remaja di bawah pengaruh tiger parenting sering merasa bahwa mereka harus selalu sempurna dalam segala hal. Namun, fokuslah pada kemajuan yang kamu buat, bukan pada pencapaian kesempurnaan. Setiap langkah kecil menuju tujuan adalah sebuah kemenangan. Ingatkan dirimu sendiri bahwa tidak apa-apa untuk gagal dan belajar dari kesalahan.
Dengan merayakan setiap pencapaian kecil, kamu bisa menjaga semangat tetap tinggi dan mengurangi tekanan yang sering kali muncul karena harapan yang tidak realistis. Hal ini juga akan membantu kamu menjadi lebih bijaksana dalam melihat kesalahan sebagai bagian dari proses belajar.
4. Cari dukungan dari teman atau anggota keluarga lain

Terkadang, menghadapi tekanan dari tiger parenting bisa sangat melelahkan, dan kamu mungkin merasa sendirian. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman atau anggota keluarga lain yang bisa mengerti situasimu. Berbicara dengan orang lain yang mengalami hal serupa dapat membuatmu merasa lebih lega dan didengar.
Dukungan sosial dari teman atau keluarga tidak hanya memberikan tempat untuk berbagi perasaan, tetapi juga dapat menjadi sumber ide dan solusi untuk menghadapi tekanan dari orangtua. Mereka bisa memberikan sudut pandang yang berbeda atau sekadar menjadi pendengar yang baik.
5. Manfaatkan waktu untuk hobi dan relaksasi

Walaupun jadwalmu mungkin padat karena tuntutan tiger parenting, usahakan untuk tetap menyisihkan waktu untuk hobi atau aktivitas yang kamu nikmati. Melakukan hal-hal yang kamu sukai, seperti membaca, menulis, mendengarkan musik, atau bermain olahraga, bisa menjadi cara yang baik untuk meredakan stres dan mengisi ulang energi.
Hobi dan relaksasi bukan hanya penting untuk kesehatan mental, tetapi juga membantu kamu mempertahankan keseimbangan hidup. Ini akan membuatmu lebih siap untuk menghadapi tantangan akademis atau kegiatan lain yang membutuhkan fokus dan usaha maksimal.
6. Berlatih manajemen stres

Tiger parenting sering kali menghasilkan tekanan yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk belajar teknik-teknik manajemen stres seperti meditasi, pernapasan dalam, atau olahraga ringan. Teknik-teknik ini dapat membantu menenangkan pikiran saat kamu merasa kewalahan.
Melatih manajemen stres secara rutin akan membantu kamu tetap tenang dan fokus meskipun tuntutan dari orang tua semakin berat. Dengan pikiran yang lebih jernih, kamu akan lebih siap menghadapi tantangan dan dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana.
7. Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional

Jika kamu merasa tekanan dari orangtua sudah terlalu berat dan memengaruhi kesehatan mentalmu, jangan ragu untuk mencari bantuan dari konselor sekolah atau psikolog. Meminta bantuan profesional bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah bijaksana untuk menjaga kesejahteraan diri.
Bantuan profesional dapat memberikan perspektif baru tentang bagaimana menghadapi tuntutan tiger parenting, serta strategi yang lebih efektif untuk mengelola stres. Ini juga dapat membantu kamu dan orang tuamu menemukan keseimbangan yang lebih sehat dalam hubungan.
Menghadapi tiger parenting sebagai seorang remaja memang bukan hal yang mudah, tetapi bukan berarti kamu tidak bisa mengatasinya. Dengan menjaga komunikasi yang baik, menetapkan batasan sehat, dan tetap memperhatikan kesehatan mentalmu, kamu bisa menemukan cara untuk bertahan di tengah tekanan tanpa mengorbankan jati dirimu. Ingatlah bahwa perjalanan hidupmu tidak hanya ditentukan oleh tuntutan orangtua, tetapi juga oleh pilihan-pilihan yang kamu buat untuk dirimu sendiri.