Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Topik Obrolan Sensitif yang Perlu Dihindari saat Kumpul Keluarga

ilustrasi berkumpul keluarga (pexels.com/August de Richelieu)

Acara kumpul keluarga seharusnya berisi keseruan dan kebersamaan. Seluruh orang gembira karena bisa berkomunikasi dalam waktu dan tempat yang sama. Agar keseruan ini tetap terjaga, harus diiringi dengan topik obrolan yang menarik. Mulai dari obrolan ringan maupun diskusi permasalahan serius.

Alangkah baiknya kita mengenal beberapa topik obrolan sensitif yang seharusnya dihindari. Karena bahan pembicaraan seperti ini membuat beberapa orang tersinggung. Acara kumpul keluarga jadi pemicu konflik. Supaya perpecahan tidak terjadi, kamu harus menghindari tujuh topik obrolan yang dianggap sensitif.

1. Menyinggung kehidupan pribadi seseorang

ilustrasi berkumpul keluarga (pexels.com/Nicola Michalou)

Walaupun kenal akrab dengan orang satu keluarga, namun tetap ada yang namanya batasan privasi. Seseorang tidak bisa ikut campur urusan yang lain secara berlebihan. Karena masing-masing orang punya cara tersendiri dalam menjalani kehidupan.

Ternyata ada topik obrolan sensitif yang harus dihindari saat kumpul keluarga. Hindari menyinggung ranah kehidupan pribadi seseorang. Terutama menyangkut relasinya. Setiap orang memiliki target sendiri akan kehidupan yang dijalani. Dan anggota keluarga yang lain harus menghargai pilihan tersebut.

2. Langsung tertuju pada kekurangan

ilustrasi berkumpul keluarga (pexels.com/Fauxels)

Dengan alasan keluarga dekat kita seringkali berbicara sesukanya. Tanpa sadar jika perkataan sudah melukai hati orang lain. Sampai-sampai menyebabkan ikatan keluarga bubar karena rasa kecewa. Satu orang dengan yang lainnya seperti tidak saling mengenal.

Rupanya ini disebabkan topik obrolan sensitif yang harus dihindari. Termasuk menjadikan kekurangan orang lain sebagai topik pembicaraan. Karena tidak seorangpun yang mau dirinya memiliki kekurangan. Sebagai orang terdekat harusnya memberikan dukungan. Bukan malah menjadikan sebagai bahan bergosip.

3. Mengomentari perubahan fisik

ilustrasi perempuan bertubuh tambun (pexels.com/SHVETS Production)

Dalam acara kumpul keluarga pasti banyak yang berubah. Hal ini bisa dilihat secara langsung dari penampilan fisik. Ada yang berat badannya semakin bertambah. Dan ada pula yang terlihat semakin kurus dari sebelumnya. Ternyata ini menjadi topik sensitif yang harus dihindari.

Ketika menanyakan kabar, jangan langsung tertuju mengomentari perubahan fisik. Kamu tidak tahu apakah yang bersangkutan mengharapkan perubahan tersebut, atau malah menolaknya. Karena satu kalimat tentang perubahan fisik bisa menyebabkan seseorang tidak percaya diri.

4. Membanggakan pencapaian secara berlebihan

ilustrasi memegang medali (pexels.com/Towfiqu Barbhuiya)

Wajar jika kamu merasa bangga atas suatu pencapaian yang berhasil diraih. Apalagi tidak semua orang bisa meraih pencapaian tersebut. Tetapi kita harus bisa mengelola rasa bangga agar tidak kelewat batas. Termasuk saat kamu berkumpul dengan keluarga besar.

Pencapaian turut menjadi topik pembicaraan sensitif yang wajib dihindari. Jangan pernah membanggakannya secara berlebihan. Sikap seperti ini menegaskan kamu orang yang paling unggul. Seolah tidak ada orang lagi yang bisa memiliki pencapaian sepertimu.

5. Membandingkan kehidupan satu orang dengan yang lain

ilustrasi kumpul keluarga (pexels.com/Pressmaster)

Dalam keluarga besar tidak semua orang memiliki kehidupan yang sama-sama ideal. Setiap orang menanggung lika-liku masing-masing. Keharusan bagi kita untuk menghargai alur kehidupan masing-masing orang. Bukan malah mengucilkan pihak tertentu, lalu menjadikannya topik pembicaraan.

Pembicaraan yang membahas perbandingan kehidupan satu orang dengan yang lainnya termasuk topik sensitif. Dalam acara kumpul keluarga ini harus dihindari. Perilaku saling membandingkan membuat seseorang memusuhi yang lain. Solidaritas memudar karena berganti persaingan.

6. Mengomentari kehidupan seseorang yang kurang mapan

ilustrasi kumpul keluarga (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Bersyukur jika kamu dikaruniai kehidupan ideal. Segala sesuatunya bisa terpenuhi tanpa pernah kekurangan. Tetapi dalam satu keluarga belum tentu semua orang memiliki kehidupan yang sama. Karena ada juga mereka yang memiliki kehidupan kurang mapan.

Di sini kita harus mampu memilah obrolan yang tergolong sensitif, lalu menghindarinya. Tahan diri untuk tidak mengomentari kehidupan seseorang yang kurang mapan. Kalaupun kamu tidak bisa membantu, cukup diam. Jangan membuat yang bersangkutan semakin merasa malu dan tidak percaya diri.

7. Sengaja saling menyindir

ilustrasi kumpul keluarga (pexels.com/RDNE Stock Project)

Apakah yang diharapkan dari acara kumpul keluarga? Pastinya mengenal satu sama lain sehingga terjalin solidaritas. Meskipun sudah lama tidak bertemu, tetapi rasa persaudaraan masih ada. Jangan sampai situasi ini dirusak oleh topik obrolan sensitif.

Salah satu fenomena yang kerap terjadi sengaja saling menyindir. Entah menyinggung kekurangan atau kesalahan. Seseorang yang merasa tersindir akan kecewa dan sakit hati. Lalu berbalas sindiran yang tidak pernah ada ujungnya. Suasana kumpul keluarga terkesan tidak kondusif, bahkan menjadi momen tak diharapkan.

Acara kumpul keluarga termasuk momentum yang wajib dijaga keharmonisannya. Di sinilah yang menentukan apakah persaudaraan itu bertahan lama, atau semakin memudar. Salah satu yang berperan besar adalah topik obrolan. Oleh karenanya, kamu wajib menghindari beberapa topik obrolan yang dianggap sensitif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us