Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Pentingnya Ajak Jalan Orangtua yang Lama Jadi Single Parent

ilustrasi di tepi danau (pexels.com/zeng jinwen)

Sudah berapa lama kamu hanya dibesarkan oleh ayah atau ibu? Keduanya mungkin bercerai atau terpisahkan oleh maut dan ayah atau ibumu memilih untuk tidak menikah lagi. Ia mendedikasikan seluruh hidupnya guna membesarkanmu saja. 

Hidup bertahun-tahun bersama dengan orangtua tunggal tentu gak sama dengan seandainya orangtuamu masih lengkap. Di masa anak-anak dan remaja, dirimu barangkali selalu mempertanyakan keberadaan satu lagi orangtuamu. Terutama jika orangtuamu bercerai, kamu sering dihantui berbagai pertanyaan.

Seperti kenapa itu harus terjadi? Tidak bisakah mereka bertahan demi dirimu? Apa pun pertanyaan yang timbul dalam benakmu, selepas kamu dewasa ada tugas yang cukup penting buat dilakukan. Yaitu, sering-seringlah ajak jalan orangtua yang lama jadi single parent. Baik bepergian jarak jauh maupun dekat penting diakukan dengan alasan sebagai berikut.

1. Tanpa pasangan, ayah atau ibumu pasti sering kesepian

ilustrasi bersama ibu (pexels.com/Raymond Ma Yi Rong)

Idealnya ada sepasang suami istri di rumah yang bersama-sama membesarkan anak. Adanya partner hidup memudahkan mereka dalam mengemban tugas pengasuhan dan mengatasi berbagai masalah. Namun, ayah atau ibumu gak punya lagi kesempatan untuk itu. 

Tentu keberadaanmu adalah sumber kebahagiaannya. Akan tetapi, sebagai orangtua yang selisih umurnya jauh di atasmu ia menjadi tidak bisa mengatakan semua hal padamu. Banyak hal dipendamnya dan membuatnya merasa tertekan.

Pun kamu gak selalu ada di rumah. Begitu dirimu cukup besar untuk bepergian dan punya banyak teman, ayah atau ibumu lebih sering sendirian saja. Sekarang ia harus menjadi bagian dari waktu luangmu. Jangan habiskan semua waktumu dengan orang lain agar orangtuamu merasa lebih baik.

2. Ia telah lama berjuang keras guna membesarkanmu

ilustrasi bersama ibu (pexels.com/Kampus Production)

Jika kedua orangtuamu bercerai tetapi mereka tetap bertanggung jawab penuh atas hidupmu dan saudaramu, beban ayah atau ibu yang sehari-hari mengasuh kalian tidak terlalu berat. Akan tetapi apabila salah satunya lepas tangan, perjuangan ayah atau ibu yang membesarkanmu menjadi luar biasa. Makin kecil usiamu saat perpisahan itu terjadi, makin panjang kerja keras orangtua tunggal.

Demikian pula kalau salah satu dari orangtuamu meninggal dunia sejak dirimu kanak-kanak serta keluarga besarnya tak ada yang membantu kelanjutan nafkah untukmu. Ayah atau ibu yang membesarkanmu seorang diri dapat kelelahan secara fisik maupun psikis. Banyak cara bisa kamu lakukan buat membayar perjuangan itu.

Walaupun mungkin tidak akan pernah dapat impas karena ia telah berhasil membentukmu menjadi seseorang yang hebat dengan peluhnya. Salah satu cara buat membalas perjuangannya ialah dengan kerap mengajaknya jalan setelah dirimu punya uang sendiri. Boleh jadi selama ini saking kerasnya orangtua bekerja, ia tidak pernah lagi jalan-jalan melihat pemandangan indah atau makan enak di luar.

3. Biar bonding kalian selalu kuat

ilustrasi bersama ibu (pexels.com/Gustavo Fring)

Kamu gak akan selamanya di rumah. Pun cepat atau lambat dirimu bakal bertemu jodoh. Ketika kamu membangun kehidupanmu sendiri, ayah atau ibumu seperti kehilangan seluruh dunianya. Sebab selama bertahun-tahun sejak ia menjadi single parent, cuma kamu yang mengisi hari-harinya.

Sekalipun masih ada beberapa anak lagi selain kamu, jangan sampai ikatan kalian mengendur. Kalau itu terjadi mungkin hal yang sama terulang ketika saudara-saudaramu berkeluarga dan tinggal jauh. Orangtuamu dapat merasa hidupnya kosong sekali dan tersisih dari masa muda serta keluarga kecil kalian.

Selalu pupuk kebersamaan kalian. Ketika kamu masih kecil, orangtua yang melakukan segala cara supaya ikatan kalian kuat. Selepas dirimu bertambah dewasa, dirimu punya tugas yang sama. Jangan malah seakan-akan kamu malu dibesarkan oleh janda atau duda sehingga menjauhinya dan asyik dengan duniamu sendiri.

4. Setelah kamu dewasa, banyak hal bisa diceritakannya padamu

ilustrasi bersama ibu (pexels.com/cottonbro studio)

Meski usiamu dengan orangtua akan selalu berbeda jauh, sekarang kalian sudah sama-sama termasuk dalam kategori dewasa. Ini momen yang tepat untukmu menanyakan berbagai hal yang selama ini terasa mengganjal di hati. Misalnya, seputar perpisahan orangtua atau apa yang sebenarnya dirasakan ayah atau ibumu selama ini.

Kamu lebih leluasa bertanya, siap mendengarkan jawabannya, dan orangtuamu juga gak terlalu takut lagi kalau-kalau menyakitimu. Mungkin ini adalah waktu yang telah dinantikannya. Ia duduk berdua denganmu dan membicarakan satu per satu hal penting hingga tuntas.

Dengan sering melakukannya sambil jalan-jalan berdua, kalian akan sama-sama lega. Dirimu yang bisa jadi diam-diam ada kekesalan pada orangtua karena perpisahan mereka menjadi lebih dapat memahami. Begitu pula orangtua tunggal tak lagi terbebani dengan beberapa rahasia perkawinan apalagi hingga akhir hayatnya.

5. Prioritaskan ia yang juga selalu mengutamakanmu

ilustrasi bersama ibu (pexels.com/Raymond Ma Yi Rong)

Orangtua tunggal yang memutuskan untuk tidak menikah lagi biasanya gak sekadar karena rasa traumanya sendiri. Lebih dari luka di masa lalunya, ia tak mau pernikahan kedua malah mengalihkan perhatiannya darimu. Ayah atau ibumu ingin mencurahkan kasih sayangnya hanya untukmu. 

Kamu gak perlu bersaing dengan orangtua serta saudara tiri guna mendapatkan cinta orangtua kandung. Semua uang yang dimiliki ayah atau ibumu juga cuma dipakai buat keperluan-keperluanmu. Dengan caranya memprioritaskanmu dalam hidupnya, sudah semestinya kamu juga tidak melupakannya.

Memang dirimu butuh jalan-jalan dengan kawan serta gebetan atau pacar. Namun, orangtuamu mesti diutamakan dulu. Seperti begitu kamu gajian, jatah pertama jalan-jalan ialah dengan orangtua saja. Biar dirimu gak berpikir dua kali bila hendak mentraktirnya. Baru setelah itu kamu meluangkan waktu untuk orang lain supaya hubungan sosialmu seimbang.

6. Bila bukan kamu yang mengajaknya jalan, siapa lagi?

ilustrasi bersama ibu (pexels.com/MJ Txuj Zaaj Hawj)

Sama sepertimu, orangtua tunggal juga pasti punya teman. Hanya saja sesama orangtua gak bisa terlalu sering pergi bareng. Apalagi teman-temannya masih memiliki keluarga yang lengkap. Mereka tentu lebih suka menghabiskan waktu luang bersama keluarga.

Itu sebabnya orangtuamu tampak selalu di rumah saja kecuali harus bekerja atau belanja. Sekalipun ia tidak pernah bilang ingin ditemani jalan-jalan olehmu, dirimu yang mesti pengertian. Ia tak mengatakannya semata-mata karena gak mau mengganggu janjimu dengan teman sebaya.

Sebelum kamu menghubungi teman-teman buat bikin rencana akhir pekan, tanyakan dulu pada orangtuamu. Apakah Sabtu atau Minggu nanti kalian perlu keluar bareng? Pahami jawaban yang sekadar basa-basi atau jujur.

Kalau orangtua berkata tidak usah juga tak apa-apa jika dirimu hendak pergi dengan teman, arti yang sesungguhnya malah sebaliknya. Orangtuamu sebenarnya ingin kalian jalan-jalan. Maka katakan saja kamu dapat pergi bersama teman di malam Minggu dan keesokannya jalan-jalan dengan orangtua.

Apakah masih ada kendala dalam ajak jalan orangtua yang lama jadi single parent? Soal biaya jalan-jalan jangan terlalu dipikirkan. Baik dirimu telah bekerja atau belum, jalan-jalan bisa dibuat murah meriah. Seperti cukup sekalian belanja kebutuhan dapur atau wisata pantai. Terpenting kamu bersedia meluangkan waktu serta perhatian guna terpeliharanya kebersamaan dengan ayah atau ibu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us