6 Alasan Anak Wajib Dilarang Bermain di Area Proyek, Bahaya!

- Risiko keselamatan anak sangat tinggi di area proyek
- Area proyek bukan tempat bermain bagi anak
- Orangtua bertanggungjawab penuh terhadap anak jika terjadi sesuatu di area proyek
Di sekitar rumahmu sedang ada proyek apa? Proyek yang masih mungkin di dekat permukiman misalnya, pembangunan perumahan, hotel, atau tempat wisata dan hiburan. Apa pun jenis proyeknya, warga sekitar mesti lebih menjaga diri.
Terutama kalau dirimu punya anak yang senang bermain di luar. Jangan sampai anak bermain di kawasan proyek dengan atau tanpa sepengetahuanmu. Juga sekalipun ada atau tidak teman bermain.
Larang keras anak yang hendak bermain di area proyek. Berikut enam alasan yang belum tentu dipahami oleh semua orangtua. Hanya karena rumahmu dekat sekali dengan kawasan tersebut, bukan berarti anak boleh bermain di sana. Yuk, lebih hati-hati demi keamanan dengan mengetahui alasan anak wajib dilarang bermain di area proyek!
1. Jelas risiko keselamatan anak sangat tinggi

Proyek apa pun merupakan pekerjaan yang sangat serius. Apalagi proyek konstruksi. Perencanaannya sudah sejak jauh-jauh hari. Semua ahli di bidang yang terkait dilibatkan. Material yang diperlukan sangat banyak.
Pengerjaannya juga membutuhkan penggunaaan alat-alat berat. Di tempat seperti ini gak ada ruang aman untuk anak. Keberadaannya di tengah pekerjaan berat tersebut malah membuka pintu celaka selebar-lebarnya.
Para pekerja proyek saja memakai perlengkapan sesuai standar keselamatan. Namun, anakmu cuma mengenakan pakaian biasa dan ingin bermain di sana. Di antara kendaraan-kendaraan besar yang keluar masuk membawa berbagai muatan, anakmu bahkan bisa tidak terlihat oleh sopir.
2. Seluas apa pun area proyek bukan tempat bermain

Jika proyek hanya memakai lahan yang tak seberapa luas, barangkali tidak menarik untuk tempat bermain. Namun, proyek di lahan ribuan meter persegi tampak seperti lapangan bagi sebagian orang. Banyak anak senang bermain bola, layangan, sepeda, atau berkejaran.
Sebagai orangtua, kamu tidak boleh tinggal diam. Dirimu tetap wajib menjelaskan sampai anak paham. Bahwa seluas apa pun area proyek, itu bukan tempat bermain buat siapa pun.
Semua orang yang ada di sana datang hanya untuk bekerja. Jelaskan perbedaan tempat bermain yang aman untuk anak dengan kawasan proyek tersebut. Bila orangtua tak pernah menjelaskan, anak bakal menganggap semua tempat bisa dipakai bermain sesukanya.
3. Kamu tak bisa menuntut pertanggungjawaban jika terjadi sesuatu

Seandainya kamu mengizinkan anak bermain di area proyek lalu terjadi hal buruk padanya. Seperti anak tertabrak truk, jatuh ke parit yang belum selesai dikerjakan, dan sebagainya. Siapa yang akan dimintai pertanggungjawaban?
Pemilik dan pekerja proyek gak bisa disalahkan. Mereka tidak mengajak anakmu untuk bermain di sana. Ada atau tidak petugas keamanan yang berjaga di sekitar proyek tersebut, kamu dan anakmu tetap bersalah.
Jika ada orang yang paling pantas dimintai pertanggungjawaban, itu ialah kamu sendiri sebagai orangtuanya. Pengawasan anak sepenuhnya menjadi tanggung jawab orangtua. Andai dirimu mencoba memviralkan kasus kecelakaan anak di lokasi proyek itu biar dapat simpati, pasti malah dihujat warganet.
4. Mendekati saja sebaiknya tidak, apalagi masuk

Area proyek dipenuhi pekerjaan berat. Tentu semua orang berusaha bekerja sesuai SOP. Pengerjaan proyek yang baik juga sedapat mungkin tak mengganggu aktivitas warga di sekitarnya.
Namun, realitasnya kadang tak berjalan mulus. Tetap ada risiko seandainya orang beraktivitas terlalu dekat dengan lokasi proyek. Seperti material berat tahu-tahu jatuh atau terlempar ke luar pagar.
Apalagi anak-anak belum memiliki kewaspadaan yang tinggi. Kemampuannya merespons bahaya juga lambat. Anak bisa gak sempat berlari menjauh ketika terjadi sesuatu. Ajari anak untuk tidak berjalan atau bermain di sekitar kawasan proyek. Apalagi ia sampai memasukinya.
5. Bisa jadi masih ada pengerjaan di luar jam biasanya

Sikap orangtua bisa kendur karena berpikir pengerjaan proyek buat hari itu sudah selesai. Misalnya, kamu mengamati kebiasaan para tukang pulang sekitar jam 15.30. Dirimu mengartikan waktu setelahnya aman untuk anak bermain di sana.
Kenyataannya, pekerjaan proyek bisa berlangsung lebih lama dari itu. Apalagi kalau sedang dikejar target. Mungkin para tukang yang bekerja sejak pagi memang sudah pulang. Akan tetapi, sampai malam masih ada truk-truk yang keluar masuk mengantarkan material buat besok.
Padahal, di sore atau malam hari penerangan di kawasan proyek kurang maksimal. Jangan sampai kamu membiarkan anak bermain di sana dan berujung celaka. Dengan ukuran tubuhnya yang kecil, anak dapat menyelinap kapan saja.
6. Anak mudah penasaran, jangan sampai memindahkan barang-barang proyek

Alasan terakhir bahwa anak wajib dilarang bermain di area proyek adalah rasa penasaran mereka yang amat tinggi untuk menyentuh hingga memindahkan barang proyek. Belum lagi kalau anakmu di rumah saja suka merusak berbagai benda. Perilakunya di area proyek dapat menjadi-jadi.
Misalnya, proyek pembangunan perumahan. Sudah ada beberapa rumah yang hampir jadi. Pintu dan jendela biasanya dipasang terakhir agar tak menyulitkan keluar masuknya tukang membawa berbagai peralatan.
Kalau area ini menjadi tempat bermain anak, tembok yang sudah dicat rapi bisa saja dicoret-coret anak. Sekecil apa pun coretannya jelas merugikan semua orang yang bekerja di sana. Dinding harus dipoles kembali. Ini membutuhkan waktu, tenaga, bahkan cat lagi.
Jangan beralasan anak susah diberi tahu agar tak bermain di kawasan proyek. Lebih baik pintu rumah dikunci lalu kuncinya dikantongi olehmu ketimbang ia pergi ke area proyek. Tak cuma demi keamanannya. Anak juga mesti belajar menghormati kawasan milik orang lain serta kesibukan orang-orang yang sedang bekerja di sana.


















