Apa Itu Family Stress Theory? Simak Manfaatnya Juga!

Family Stress Theory adalah teori yang menjelaskan bagaimana keluarga menghadapi, merespons, dan beradaptasi terhadap stres atau tekanan dalam kehidupan mereka. Teori ini berfokus pada bagaimana keluarga mengelola krisis dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk bertahan atau berkembang dalam situasi sulit.
Yuk, simak lebih lanjut tentang pengertian hingga cara mengatasi stres keluarga di bawah ini. Teori ini bisa mempertahankan keluargamu, lho!
1. Apa itu Family Stress Theory?

Melansir dari laman Verywell Mind, family stress theory atau teori stres keluarga adalah teori dikembangkan oleh sosiolog Reuben Hill pada tahun 1949. Teori ini menyelidiki perubahan dalam dinamika keluarga yang terjadi akibat peristiwa yang menimbulkan stres. Menguraikan bagaimana keluarga bereaksi terhadap pemicu stres ini dan bagaimana mereka dapat bangkit kembali dan mendapatkan kembali stabilitas.
Menyadari bahwa perpisahan dan reuni merupakan krisis dalam sistem keluarga, ia menemukan beberapa pola. Hill mencatat bagaimana sumber daya internal dan eksternal keluarga dapat meredam atau memperburuk peristiwa yang menegangkan, memengaruhi cara keluarga menafsirkan dan memaknai peristiwa yang memicunya. Ketiga faktor ini digabungkan, yakni peristiwa itu sendiri, sumber daya keluarga yang tersedia, dan persepsi keluarga terhadap peristiwa itu, berinteraksi untuk memengaruhi dan menentukan hasil dari krisis tersebut.
2. Mengapa teori ini penting?

Dalam setiap keluarga terdapat sistem keluarga. Sistem ini meliputi anggota keluarga dan peran, kepercayaan, aturan, nilai, harapan, batasan, dan respons mereka terhadap lingkungan. Selain itu, sebuah keluarga mungkin memiliki nilai-nilai yang didasarkan pada standar pekerjaan atau pendidikan. Misalnya, mungkin tabu di beberapa keluarga untuk tidak kuliah, sementara keluarga lain mungkin mengharapkan semua anggotanya untuk bekerja di bisnis keluarga atau bersekolah di sekolah kejuruan.
"Nilai-nilai, peran, keyakinan, aturan, harapan , batasan, dan respons yang berbeda terhadap faktor-faktor lingkungan secara langsung memengaruhi apa yang menyebabkan, memperburuk, dan meringankan stres dalam sistem keluarga yang berbeda," jelas Julia Childs Heyl, pakar kesehatan mental, melansir dari laman Verywell Mind.
3. Apa yang terjadi saat masalah muncul?

Ketika masalah yang menegangkan muncul dalam keluarga, respons akan beragam tergantung pada cara mengatasinya, manajemen stres, dan keterampilan mengasuh anak. Memahami teori ini memberikan kesempatan untuk membuat keputusan yang lebih baik terkait stres. Heyl menjelaskan berikut adalah respons berdasarkan sumber daya internal dan eksternal:
- Sumber daya internal: Keterampilan manajemen stres dan kemarahan, keterampilan resolusi konflik, keterampilan komunikasi, kemampuan mengatur diri sendiri, perhatian penuh, dan kesadaran diri.
- Sumber daya eksternal: Sumber daya keuangan, akses terhadap makanan dan perawatan medis, dukungan sosial, bantuan fisik, dan dukungan emosional dan psikologis termasuk terapi.
4. Cara mengatasi stres keluarga

Di bawah ini ada beberapa tips mengatasi stres keluarga yang bisa kamu praktikkan di rumah:
- Rencanakan pertemuan keluarga: Pertama, pertimbangkan untuk menerapkan praktik mengadakan pertemuan keluarga di mana kamu masing-masing dapat meluangkan waktu untuk mengeksplorasi bagaimana pemicu stres saat ini memengaruhimu dan setiap anggota keluarga. Sebelum memulai dialog satu sama lain, luangkan waktu untuk menetapkan beberapa kesepakatan bersama.
- Pertimbangkan terapi keluarga: Jika pertemuan keluarga tampaknya dapat mengakibatkan masalah lebih besar di antara anggota keluarga, pertimbangkan untuk menghadiri terapi keluarga. Dalam sesi terapi keluarga, seorang profesional kesehatan mental dapat membantumu masing-masing untuk tetap pada jalur yang benar sambil mengatasi tantanganmu.
- Jadwalkan waktu sendiri: Mungkin juga bermanfaat untuk membuat jadwal keluarga di mana setiap anggota keluarga mendapatkan waktu sendiri selama satu jam. Selama waktu ini, anggota keluarga tersebut didukung untuk bersantai dan terlibat dalam aktivitas yang mereka sukai atau yang mereka anggap menenangkan tanpa gangguan dari orang lain. Melakukan hal itu dapat memberikan ruang yang lebih besar untuk istirahat dan relaksasi.
- Mintalah bantuan: Jangan takut untuk meminta bantuan. Kamu bisa menjalani terapi, mengembangkan dan memperdalam hubungan, menemukan dan bergabung dengan komunitas yang mendukung, atau meminta bantuan dari orang yang kamu kasihi.
Teori ini banyak digunakan dalam studi psikologi keluarga untuk membantu memahami bagaimana keluarga bisa mengatasi tantangan hidup. Teori ini juga bisa meningkatkan ketahanan keluarga dan bermanfaat dalam terapi keluarga.