Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Gendong Anak Hadap Depan Bikin Overstimulasi? Ini Jawabannya!

ilustrasi anak menangis (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi anak menangis (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Pastikan Leher Anak Sudah Kuat: Posisi menggendong hadap depan dapat dilakukan ketika leher anak sudah kuat, sekitar usia 3-4 bulan. Hal ini untuk mencegah guncangan pada kepala bayi.
  • Menggunakan Gendongan yang Tepat: Menggendong anak di usia awal tumbuh kembangnya harus menggunakan gendongan dengan fitur support yang baik dan telah tersertifikasi keamanannya.
  • i-Angel Hipseat Carrier: Gendongan ini merupakan pioneer dan brand terbaik di dunia dengan berbagai sertifikasi keamanan dan kualitas. Dapat menopang berat badan anak secara menyeluruh sehingga orang tua akan terus nyaman menggendong anak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tahukah kamu bahwa masih banyak orang tua yang khawatir menggendong anak dengan posisi hadap depan karena dapat menyebabkan overstimulasi pada bayi. Mereka percaya, jika terlalu banyak rangsangan visual dapat membuat bayi menjadi gelisah dan sulit tidur. Lalu, apa benar bahwa menggendong anak dengan posisi hadap depan bisa berbahaya?

Faktanya, ini adalah mitos. Menggendong bayi dengan posisi hadap depan sebenarnya dapat memberikan beragam manfaat, lho. Posisi ini memungkinkan bayi untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka.

Posisi hadap depan bisa membantu perkembangan sensorik dan kognitif mereka, seperti melihat pemandangan, mendengar suara, dan merasakan angin dapat memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi bayi.

1. Benarkah menggendong bayi di depan membuat overstimulasi?

ilustrasi memiliki anak (pexels.com/Arina Krasnikova)
ilustrasi memiliki anak (pexels.com/Arina Krasnikova)

"Justru tumbuh kembang anak salah satunya menstimulasinya dari lingkungan. Jadi kalau memang dia sudah kepalanya tegak, lehernya baik silahkan posisi seperti ini (hadap depan)," jelas dr. Attila Dewanti SpAK.

Namun, banyak juga yang mengatakan bahwa menggendong anak hadap depan dapat menyebabkan overstimulasi. Overstimulasi adalah kondisi dimana saat bayi terpapar aktivitas, pengalaman, suara, atau sensasi yang lebih daripada yang ia bisa atasi dan ini dapat terjadi pada bayi dalam posisi manapun. Karena yang dikatakan overstimulasi lebih berkaitan dengan situasi, durasi paparan dan intensitas rangsangan, bukan hanya posisi gendongan.

Dengan kata lain, selama bayi tidak terlalu lama berada dalam lingkungan yang sangat ramai dan bising, menggendong dengan posisi hadap depan seharusnya tidak menjadi masalah. Justru, variasi dalam posisi gendongan dapat membantu bayi merasa lebih nyaman dan terstimulasi dengan cara yang positif.

2. Hal yang harus diperhatikan sebelum menggendong hadap depan

ilustrasi anak menangis (pexels.com/George Pak)
ilustrasi anak menangis (pexels.com/George Pak)

  1. Pastikan Leher Anak Sudah Kuat: Posisi menggendong hadap depan dapat dilakukan ketika leher anak sudah kuat, sekitar usia 3-4 bulan. Di mana, di usia ini si Kecil sudah bisa mulai dilatih untuk duduk. Hal ini untuk mencegah guncangan pada kepala bayi agar tidak terjatuh ketika ibu berjalan.
  2. Menggunakan Gendongan yang Tepat: Menggendong anak di usia awal tumbuh kembangnya tentu tidak boleh dilakukan dengan menggunakan gendongan yang tidak baik fitur support-nya. Ini karena gendongan tanpa support dan abal abal, justru akan membahayakan si kecil. Gunakan gendongan yang sudah tersertifikasi dan teruji keamanannya. Memiliki standar keamanan tinggi, sehingga si Kecil aman dalam dekapan tanpa perlu khawatir terjatuh.

3. i-Angel jadi pilihan yang tepat untuk menggendong si kecil

Gendongan i-Angel (dok. i-Angel)
Gendongan i-Angel (dok. i-Angel)

Dengan memperhatikan faktor tersebut, pakai i-Angel Hipseat Carrier sebagai gendongan yang tepat untuk menggendong anak dengan aman dan nyaman. Gendongan ini merupakan pioneer dan brand gendongan terbaik di dunia dengan berbagai sertifikasi keamanan dan kualitas.

i-Angel Hipseat Carrier sering sekali disebut dengan Gendongan Ajaib yang memang berbeda dari gendongan pada umumnya, anti encok, dan nyaman saat menggendong anak dalam waktu lama. Strap pundak yang tebal dan belt pinggang yang lebar, mampu menopang berat badan anak dan mendistribusikan berat badan secara menyeluruh sehingga orang tua akan terus nyaman menggendong anak.

i-Angel juga bisa hands-free, sehingga bisa melakukan ragam aktivitas bersama anak. Perihal keamanan, jangan khawatir, karena i-Angel Hipseat Carrier satu-satunya gendongan yang memiliki sertifikasi Internasional terlengkap dari berbagai panel dokter di dunia.

Kesimpulannya, menggendong bayi dengan posisi hadap depan tidak secara otomatis menyebabkan overstimulasi. Dengan pemahaman yang tepat dan pengamatan terhadap kebutuhan bayi, orang tua dapat menggunakan posisi ini sebagai cara yang aman dan bermanfaat untuk membantu perkembangan bayi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alma Salsabilla
EditorAlma Salsabilla
Follow Us