Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Pola Tidur Bayi Baru Lahir

Menidurkan bayi baru lahir memang jadi tantangan tersendiri, apalagi kalau kamu masih belajar memahami pola tidurnya. Banyak orangtua tanpa sadar melakukan kebiasaan yang justru mengganggu kemampuan bayi untuk tidur dengan baik. Padahal, tidur berkualitas sangat penting untuk tumbuh kembang bayi secara optimal, lho.
Nah, kalau kamu sering merasa bayi rewel di malam hari atau susah tidur sendiri, bisa jadi kamu melakukan salah satu dari kebiasaan ini. Yuk, simak kebiasaan apa saja yang bisa merusak pola tidur bayi lewat artikel berikut ini!
1. Terlalu sering menimang bayi sampai tertidur

Mengayun atau mendekap bayi agar tertidur memang terasa menyenangkan, tapi jika dilakukan terus-menerus bisa berdampak kurang baik. Dr. Gina Song, seorang dokter anak, dilansir The Bump, menjelaskan, jika ibu selalu mengayun bayi untuk tidur, bayi akan selalu bergantung pada ibu. Tentu saja kebiasaan ini akan membuatmu lelah, apalagi jika anak terbangun di malam hari.
“Bayi belajar tidur dengan bantuan ini dan saat terbangun di malam hari, mereka tidak bisa tidur kembali sendiri,” kata Dr. Judith Owens, direktur Center for Pediatric Sleep Disorders di Boston Children’s Hospital, dilansir Parents.
Bayi yang dibiasakan seperti ini hanya akan tidur jika ada bantuan dari luar, sehingga kesulitan menenangkan diri saat terbangun di malam hari. Akibatnya, kamu pun akan lebih sering terbangun karena bayi tak bisa tidur kembali sendiri. Maka dari itu, biasakan meletakkan bayi dalam kondisi mengantuk tapi belum tertidur. Dengan begitu, mereka bisa belajar menenangkan diri secara alami.
2. Co-sleeping atau tidur sekasur dengan bayi

Banyak orangtua merasa lebih praktis tidur sekasur dengan bayinya agar bisa cepat merespons saat si kecil bangun. Namun, praktik co-sleeping ini sangat tidak disarankan oleh American Academy of Pediatrics, terutama untuk bayi di bawah usia satu tahun. Risiko seperti terjepit, tertimpa selimut tebal, hingga sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) bisa meningkat.
Pada usia yang masih sangat dini, bayi belum mampu menggerakkan tubuh atau kepala untuk menyelamatkan diri dari situasi berbahaya saat tidur. Menempatkan bayi di boks sendiri tetap jadi pilihan paling aman untuk tidur malam yang tenang dan nyaman. Selain itu, kamu juga bisa tetap memantau dengan memasang baby monitor atau posisi boks yang dekat tempat tidurmu.
3. Membiasakan bayi tidur di stroller atau car seat

Tidur di stroller atau car seat mungkin terlihat praktis, terutama saat kamu sedang bepergian. Tapi, kalau terlalu sering, bayi akan mengasosiasikan gerakan dengan tidur dan kesulitan tidur tanpa goyangan. Kebiasaan ini bisa mengganggu konsistensi pola tidur bayi dalam jangka panjang.
Dilansir Parents, Jodi Mindell, PhD, associate director of the Sleep Center di The Children's Hospital of Philadelphia, menjelaskan, bayi akan sulit tidur tanpa gerakan jika terbiasa tertidur di stroller atau car seat. Untuk menghindarinya, usahakan setidaknya setengah dari waktu tidur siang bayi dilakukan di boks atau bassinet. Ini akan membantu bayi memahami bahwa tempat tidur adalah tempat untuk beristirahat.
4. Menyusui tepat sebelum tidur malam

Memberi ASI sebelum tidur memang terasa wajar dan sering dilakukan banyak orangtua. Namun, kebiasaan ini bisa membentuk asosiasi kuat antara menyusu dan tidur, sehingga bayi terbiasa hanya bisa tertidur setelah disusui. Akibatnya, saat bayi terbangun di malam hari, ia akan kesulitan menenangkan diri tanpa proses menyusu lagi.
Angela Mattke, MD, seorang dokter anak dari Mayo Clinic Children’s Center, berbagi pengalaman, setiap kali anaknya bangun di malam hari, dia tidak bisa tidur lagi sampai disusui. Ia akhirnya mulai menerapkan sleep training saat anaknya berusia 8 bulan untuk memperbaiki pola tidur ini. Agar tidak mengalami hal serupa, kamu bisa mulai memisahkan sesi menyusui dari rutinitas tidur sejak usia 3 bulan.
5. Langsung bereaksi saat bayi bersuara di malam hari

Kebanyakan orangtua refleks langsung menghampiri bayi setiap kali terdengar suara tangisan kecil. Tapi, reaksi cepat ini bisa membuat bayi tidak punya kesempatan untuk menenangkan diri sendiri. Padahal, tidak semua suara tangis butuh intervensi segera, lho.
Dr. Song menyarankan untuk menunggu sebentar dan melihat apakah bayi bisa menenangkan diri sendiri. Selain itu, menurut Dr. Mindell, jika kamu terus masuk kamar setiap kali mendengar suara, kamu justru sedang menciptakan monster tidur. Dengan memberi ruang bagi bayi belajar tidur sendiri, kamu juga bisa mendapatkan waktu istirahat yang lebih berkualitas.
“Kadang, bayi akan belajar menenangkan dirinya dan tertidur kembali,” kata Dr. Song.
Jadi, sudah siap mengubah kebiasaan tidur si kecil jadi lebih baik? Mulailah dengan langkah kecil dan konsisten, karena kualitas tidur bayi juga memengaruhi kualitas istirahat orangtua. Ingat, tidur bukan sekadar kebutuhan, tapi bagian penting dari proses tumbuh kembang bayi yang sehat!