Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Maksimalkan Sensory Play Anak di Rumah, Terapkan!

ilustrasi anak kecil bermain (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi anak kecil bermain (pexels.com/cottonbro)
Intinya sih...
  • Gunakan bahan sehari-hari yang mudah ditemukan untuk sensory play
  • Biarkan anak memimpin dalam bermain untuk meningkatkan rasa percaya diri
  • Ajak anak berbicara tentang apa yang mereka rasakan untuk mengembangkan kosa kata dan pemahaman mereka

Sensory play bukan cuma aktivitas yang bikin anak senang, tapi juga punya peran penting dalam tumbuh kembang mereka. Melalui permainan ini, anak belajar mengenal dunia lewat pancaindra mereka, dari sentuhan, suara, sampai bau dan rasa.

Menariknya, sensory play tidak harus selalu ribet atau mahal. Banyak cara sederhana yang bisa kamu lakukan di rumah agar anak tetap bisa eksplorasi dengan aman dan menyenangkan. Nah, berikut ini lima tips yang bisa kamu coba untuk memaksimalkan manfaat sensory play di rumah!

1. Gunakan bahan sehari-hari yang mudah ditemukan

ilustrasi anak bereksperimen  (pexels.com/martproduction)
ilustrasi anak bereksperimen (pexels.com/martproduction)

Untuk mulai sensory play, cukup manfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar rumah. Misalnya, beras kering, pasta mentah, spons cuci piring, atau bahkan es batu bisa jadi alat eksplorasi sensorik yang seru. Kreativitas adalah kunci dalam membuat permainan yang menarik dan tetap aman untuk anak.

Cobalah buat sensory bin dari wadah plastik dan isi dengan bahan seperti kapas, potongan kertas, atau biji-bijian. Tambahkan sendok kecil, cetakan kue, atau mainan kecil agar anak makin tertarik bereksplorasi. Pastikan selalu awasi anak saat bermain, terutama bila menggunakan benda kecil yang bisa tertelan.

“Permainan taktil seperti menyendok, menuang, atau mencampur bahan bisa membantu anak melatih otot-otot kecilnya secara menyenangkan,” kata Leah Young, Terapis Rekreasional (CTRS), dilansir Cleveland Clinic.

2. Biarkan anak memimpin dalam bermain

ilustrasi ibu duduk bersama dua anak  (pexels.com/ellyfairytale)
ilustrasi ibu duduk bersama dua anak (pexels.com/ellyfairytale)

Saat sensory play, biarkan anak memimpin arah dan cara bermain mereka. Ini akan memberi mereka rasa kendali dan meningkatkan rasa percaya diri. Anak-anak secara alami tahu bagaimana cara mereka ingin bereksplorasi, jadi biarkan mereka menunjukkan caranya.

Daripada mengatur langkah demi langkah, cobalah jadi pengamat dan ikuti kemauan anak. Misalnya, kalau mereka ingin mencampur bahan yang tidak biasa, dukung saja selama itu aman. Dengan begitu, anak belajar mengenali preferensi sensorik mereka dan merasa dihargai.

Anak-anak belajar paling baik saat mereka memimpin permainan. Orangtua hanya perlu memberi ruang dan kepercayaan,” kata Alys Mathers, Spesialis Terapi Wicara & Bahasa, dilansir BBC.

3. Ajak anak berbicara tentang apa yang mereka rasakan

ilustrasi ibu dan anak panen tomat (pexels.com/yankrukov)
ilustrasi ibu dan anak panen tomat (pexels.com/yankrukov)

Mengajak anak berdiskusi tentang apa yang mereka rasakan saat bermain bisa bantu mengembangkan kosa kata dan pemahaman mereka. Misalnya, saat bermain air, kamu bisa menyebut kata-kata seperti “dingin”, “basah”, atau “berbusa”. Ini memperkuat hubungan antara pengalaman fisik dan bahasa.

“Orangtua bisa membantu dengan menjelaskan apa yang sedang mereka alami dan menyebutkan kata-katanya,” ujar Alys.

Saat kamu ikut menamai tekstur, warna, dan bunyi yang mereka temui, anak akan lebih cepat menyerap kata-kata baru. Ini bisa jadi cara menyenangkan untuk memperkaya kemampuan bahasa mereka sejak dini.

“Dengan melibatkan lebih dari satu indera saat bermain, otak anak akan membentuk lebih banyak koneksi. Ini akan sangat membantu pembelajaran bahasanya,” tambah Alys.

4. Jadikan sensory play bagian dari rutinitas harian

ilustrasi anak mandi di bathtub (unsplash.com/henleydesign)
ilustrasi anak mandi di bathtub (unsplash.com/henleydesign)

Sensory play bisa dengan mudah disisipkan ke dalam aktivitas harian tanpa harus membuat waktu khusus. Misalnya, saat mandi, anak bisa bermain dengan busa sabun, spons, atau air hangat. Ini tetap menyenangkan sambil memberikan stimulasi sensorik yang menenangkan.

“Bermain air juga bisa jadi sensory play yang sangat menyenangkan. Kamu bisa melakukannya saat rutinitas sehari-hari, seperti saat mencuci tangan. Anak bisa merasakan air, mencium aroma sabun, dan melihat gelembung,” kata Alys.

Saat waktu makan, ajak anak mencium aroma makanan atau menyentuh teksturnya sebelum dimakan. Kegiatan mencuci tangan atau menyiram tanaman juga bisa dijadikan aktivitas sensorik. Dengan begitu, anak terbiasa menerima stimulasi sensorik secara alami setiap hari.

5. Pilih aktivitas yang bisa menenangkan emosi anak

ilustrasi anak kecil bermain (pexels.com/michaelmorse)
ilustrasi anak kecil bermain (pexels.com/michaelmorse)

Sensory play juga bisa dimanfaatkan untuk meredakan emosi anak, terutama saat mereka sedang gelisah atau lelah. Aktivitas seperti memeluk bantal berat, meremas stress ball, atau menggambar dengan jari di pasir bisa memberi efek menenangkan.

Cari tahu preferensi anak, apakah mereka lebih tenang saat mendengar musik lembut atau saat bermain air. Setiap anak punya kebutuhan sensorik yang berbeda, jadi penting untuk bereksperimen dan memperhatikan reaksinya. Kegiatan seperti ini dapat membantu anak jadi lebih tenang dan fokus.

Dengan bahan sederhana, pendekatan fleksibel, dan keterlibatan emosional, kamu bisa membuat pengalaman bermain yang tak hanya bermakna, tapi juga mempererat hubungan dengan si kecil. Yuk, mulai eksplorasi sensorik hari ini dan jadikan rumah sebagai tempat belajar yang seru!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us