Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 MBTI yang Cenderung Terapkan Pola Tiger Parenting, Kamu Termasuk?

illustrasi pola tiger parenting (pexels.com/August de Richelieu)
illustrasi pola tiger parenting (pexels.com/August de Richelieu)

Tiger Parenting adalah pola pengasuhan di mana orang tua mudah terpicu oleh perilaku anak, lalu merespons dengan marah, keras, atau tidak sabar. Pola ini sering kali muncul tanpa disadari karena bawaan kepribadian dan cara seseorang mengelola emosi. Dari 16 tipe MBTI, ada beberapa yang lebih rentan terhadap pola ini jika tidak menyadari sisi sensitif dalam dirinya.

Berikut 5 MBTI yang cenderung menerapkan pola Tiger Parenting serta tanda-tandanya.

1. ESTJ (The Executive)

illustrasi ESTJ dalam mengasuh anak (pexels.com/Julia M Cameron)
illustrasi ESTJ dalam mengasuh anak (pexels.com/Julia M Cameron)

ESTJ dikenal tegas, disiplin, dan menyukai keteraturan. Dalam pola parenting, sifat ini bisa membuat mereka cepat marah ketika anak dianggap tidak mengikuti aturan atau tidak disiplin. Mereka merasa anak harus segera paham tanpa perlu banyak penjelasan, sehingga sering keluar nada tinggi atau hukuman spontan.

Tanda-tanda Tiger Parenting pada ESTJ biasanya terlihat dari kecenderungan memberi perintah tanpa kompromi, mudah frustrasi jika anak tidak mendengarkan, serta menekankan standar tinggi. Anak bisa merasa ditekan karena pola ini sering berfokus pada hasil ketimbang proses.

Jika tidak diimbangi dengan kesabaran, ESTJ berpotensi membuat anak tumbuh takut salah. Namun, dengan kesadaran diri, mereka bisa mengubah ketegasan menjadi struktur yang menenangkan sekaligus tetap hangat dalam mengarahkan anak.

 

2. ENTJ (The Commander)

illustrasi ENTJ dalam mengasuh anak (pexels.com/Josh Willink)
illustrasi ENTJ dalam mengasuh anak (pexels.com/Josh Willink)

ENTJ punya karakter kepemimpinan yang kuat, penuh ambisi, dan cenderung perfeksionis. Dalam pola asuh, mereka bisa dengan mudah tersulut ketika anak tidak sesuai dengan ekspektasi yang sudah ditetapkan. Responsnya biasanya berupa kritik tajam atau perintah yang keras.

Tanda-tanda Trigger Parenting pada ENTJ antara lain sering menuntut anak untuk cepat mandiri, tidak toleran pada kelemahan, dan menganggap kemandekan sebagai kemalasan. Mereka juga cenderung membandingkan anak dengan standar ideal yang ada di pikirannya.

Namun, bila ENTJ mampu menahan emosinya, mereka justru bisa menjadi role model yang inspiratif. Ketegasan mereka bisa diarahkan menjadi dorongan positif agar anak tumbuh dengan motivasi tinggi, bukan dengan tekanan.

3. ISTJ (The Inspector)

illustrasi ISTJ dalam mengasuh anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)
illustrasi ISTJ dalam mengasuh anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

ISTJ terkenal sebagai tipe yang taat aturan, teliti, dan praktis. Sayangnya, hal ini juga membuat mereka gampang marah jika anak tidak patuh atau mengabaikan rutinitas yang sudah ditetapkan. Mereka sering merasa "cara yang benar" hanya satu, yaitu yang sesuai dengan aturan mereka.

Tanda-tandanya adalah nada bicara yang cepat meninggi saat anak tidak disiplin, sikap kaku dalam menyelesaikan masalah, serta sulit memberi ruang fleksibilitas. Anak yang aktif atau suka bereksperimen bisa dianggap "membuat masalah" oleh ISTJ.

Meski begitu, ISTJ juga bisa jadi sosok orang tua yang penuh tanggung jawab dan stabil. Jika mereka belajar lebih sabar, anak justru akan merasa aman karena pola asuh ISTJ memberi kepastian dan konsistensi.

4. ESTP (The Dynamo)

illustrasi ESTP dalam mengasuh anak (pexels.com/Trưởng Bản Review)
illustrasi ESTP dalam mengasuh anak (pexels.com/Trưởng Bản Review)

ESTP punya kepribadian spontan, energik, dan penuh aksi. Namun dalam parenting, spontanitas ini bisa berubah menjadi reaksi emosional yang cepat meledak. Saat anak membuat kesalahan, ESTP cenderung merespons dengan nada keras tanpa berpikir panjang.

Tanda-tandanya antara lain mudah marah ketika anak dianggap "menghambat," memberi teguran secara impulsif, dan sering menyesal setelah marah. Anak mungkin merasa bingung karena orang tua ESTP bisa cepat marah lalu cepat baik kembali.

Jika bisa mengelola emosinya, ESTP justru menjadi orang tua yang menyenangkan, penuh kejutan, dan mampu membuat anak selalu merasa hidupnya seru. Kuncinya ada pada kesabaran dan kemampuan menunda reaksi saat terpicu.

5. ENTP (The Debater)

illustrasi ENTP dalam mengasuh anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)
illustrasi ENTP dalam mengasuh anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

ENTP dikenal kritis, cerdas, dan suka berdebat. Dalam pola asuh, ini bisa menjelma jadi kebiasaan "mematahkan" alasan anak. Alih-alih mendengar, mereka sering memicu konflik dengan debat yang panjang, membuat anak merasa tidak pernah benar.

Tanda-tanda Tiger Parenting pada ENTP adalah sering memperdebatkan hal kecil dengan anak, cepat frustrasi jika anak tidak logis, serta menggunakan kata-kata tajam saat emosi. Anak bisa merasa kewalahan karena merasa harus selalu "melawan argumen" orang tuanya.

Namun, jika ENTP mau menyalurkan energi debatnya untuk mendorong anak berpikir kritis, pola asuh mereka bisa menjadi bekal luar biasa. Anak akan tumbuh sebagai individu yang berani mengutarakan pendapat dengan logika yang sehat.

Pola Tiger Parenting bukanlah label tetap, melainkan pola yang bisa diubah jika kamu sadar akan kecenderungan emosionalmu. Apa pun MBTI kamu, kuncinya adalah belajar mengelola emosi, memberi ruang pada anak untuk berkembang, dan mengingat bahwa setiap anak punya caranya sendiri untuk belajar dan bertumbuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Cara Membersihkan Wajan Gosong Tanpa Merusak Permukaannya

03 Sep 2025, 19:42 WIBLife