Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Menghadapi Anak yang Selalu Mendebat Orangtuanya

ilustrasi anak marah
ilustrasi anak marah (pexels.com/RDNE Stock project)
Intinya sih...
  • Tetapkan batasan yang jelas untuk anak agar memahami konsekuensi dari perdebatan.
  • Dengarkan pendapat anak sebelum merespon untuk menunjukkan bahwa suara mereka dihargai.
  • Ajarkan cara mengemukakan pendapat dengan sopan dan kurangi reaksi emosional agar komunikasi lebih efektif.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menghadapi anak yang suka mendebat memang bisa menguras energi, terutama pada saat hal tersebut terjadi hampir setiap hari. Kondisi ini kerap membuat orangtua merasa frustrasi karena respons anak sering kali menantang, padahal tujuan utama orangtua hanya ingin membimbingnya.

Kebiasaan anak mendebat sebetulnya bisa dipahami sebagai bagian dari proses belajar berpendapat dan menguji batas, sehingga tetap memerlukan pendekatan yang sesuai. Berikut ini merupakan beberapa cara dalam menghadapi anak yang selalu mendebat orangtuanya. Melalui beberapa cara berikut, harapannya orangtua dan anak bisa membangun komunikasi yang lebih sehat serta saling menghargai.

1. Tetapkan batasan yang jelas

ilustrasi anak marah
ilustrasi anak marah (unsplash.com/Alexander Dummer)

Anak yang sering mendebat biasanya ingin mengetahui sejauh mana mereka bisa berpendapat, sehingga penting bagi orangtua untuk tetap menetapkan aturan yang jelas sejak awal. Aturan yang konsisten akan membantu anak untuk memahami bahwa ada konsekuensi yang tetap harus diperhatikan, sehingga mereka tidak terus mencoba menantang.

Pada saat aturan telah ditetapkan, maka pastikan orangtua tidak mudah goyah karena inkonsistensi kerap kali membuat anak semakin sering memulai perdebatan. Dengan batasan yang jelas dan konsisten, maka anak pun akan belajar bagaimana memahami bahwa ada hal-hal yang tidak dapat dinegosiasikan, walau mereka mencoba berargumen panjang lebar.

2. Dengarkan pendapat anak sebelum merespon

ilustrasi anak dan ayah
ilustrasi anak dan ayah (unsplash.com/Derek Owens)

Banyak anak mendebat bukan semata-mata karena mereka ingin melawan, namun karena mereka merasa tidak didengarkan. Dengan memberikan ruang bagi mereka untuk menjelaskan pendapatnya, maka orangtua bisa menunjukkan bahwa suara mereka memang dihargai, sehingga akan lebih mudah dalam menerima setiap keputusan akhir.

Setelah mendengar pendapat mereka, maka coba ulangi kembali poin yang disampaikan untuk memastikan bahwa orangtua memang memahami maksudnya. Tindakan sederhana ini dapat membantu untuk menurunkan tensi emosi dan membuat anak lebih siap dalam menerima penjelasan atau batasan yang disampaikan.

3. Ajarkan cara mengemukakan pendapat dengan sopan

ilustrasi anak berbicara
ilustrasi anak berbicara (unsplash.com/Kelli McClintock)

Perilaku mendebat sering kali muncul pada saat anak belum memahami perbedaan antara menyampaikan pendapat dan juga membantah dengan nada yang menantang. Orangtua bisa mengajari anak bagaimana cara berkomunikasi yang sopan, seperti menunggu giliran berbicara atau memilih kata yang tepat.

Pada saat anak berbicara dengan nada tinggi atau agresif, maka hentikanlah percakapan sejenak dan minta mereka untuk mengulangi kalimatnya dengan cara yang lebih baik. Dengan pengulangan yang konsisten, maka mereka pun akan memahami bahwa cara berbicara yang baik jauh lebih efektif daripada nada yang terkesan konfrontatif.

4. Kurangi reaksi emosional

ilustrasi anak marah
ilustrasi anak marah (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Anak biasanya akan cenderung semakin berdebat pada saat melihat orangtuanya terpancing emosi, sehingga penting untuk tetap berusaha tenang. Sikap tenang akan menciptakan suasana yang lebih kondusif dan menunjukkan bahwa perdebatan tidak akan membuat orangtua mengubah keputusan secara impulsif.

Orangtua bisa menggunakan jeda beberapa detik sebelum merespons untuk menurunkan ketegangan dan juga memastikan intonasi yang tetap terdengar stabil. Pada saat orangtua tetap tenang, maka anak pun akan merasa bahwa perdebatan tidak perlu dilakukan dengan emosi tinggi agar komunikasinya lebih efektif.

Menghadapi anak yang selalu mendebat orangtuanya memang menantang, namun, dengan pendekatan yang tepat, maka situasi tersebut bisa berubah menjadi peluang untuk mengembangkan kemampuan komunikasi yang sehat. Pada akhirnya, hubungan orangtua dan anak pun bisa menjadi lebih harmonis dan dipenuhi dengan rasa saling menghormati!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

[QUIZ] Pilih Kebiasaan Upin Ipin, Kamu Lebih ke Humoris atau Serius?

13 Des 2025, 17:05 WIBLife