Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Langkah Menumbuhkan Sikap Optimis pada Anak

ilustrasi belajar (pexels.com/Julia M Cameron)
ilustrasi belajar (pexels.com/Julia M Cameron)
Intinya sih...
  • Mengajarkan anak melihat sisi positif dari setiap situasi
  • Dukung anak untuk mencoba hal baru
  • Jadilah role model yang positif
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menumbuhkan sikap optimis pada anak memang menjadi salah satu hal penting yang perlu ditanamkan orangtua sejak dini. Optimisme pada anak sangatlah bermanfaat bagi kehidupannya. Seperti, bisa membuat anak jadi lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan, bersemangat untuk mencoba hal baru, hingga tidak mudah menyerah ketika menghadapi kegagalan.

Dengan memiliki sikap optimis yang baik, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih resilian dan mampu memandang kehidupan dari sisi yang positif. Jika kamu dalam fase menjadi orangtua yang butuh mengajarkan optimisme, baca artikel ini sampai habis. Berikut ini merupakan beberapa langkah untuk menumbuhkan sikap optimis pada anak, sehingga berguna untuk masa depannya nanti.

1. Mengajarkan anak melihat sisi positif dari setiap situasi

ilustrasi anak sedang belajar (pexels.com/August de Richelieu)
ilustrasi anak sedang belajar (pexels.com/August de Richelieu)

Anak perlu dibimbing untuk melihat sisi baik dari pengalaman yang mereka alami, bahkan dari kegagalan sekali pun. Orangtua bisa memberikan contoh dengan menceritakan hal-hal baik yang tetap bisa dipelajari, meski suatu rencana mungkin tidak berjalan sesuai dengan harapan. Dengan membiasakan anak untuk memandang sesuatu dari sudut pandang yang positif, maka ia pun akan belajar bahwa setiap masalah yang ada selalu membawa peluang yang baik. Pola pikir ini dapat membantu anak untuk tumbuh dengan keyakinan bahwa kesulitan hanyalah bagian dari proses pembelajaran, sehingga tidak perlu memikirkan secara berlebihan.

2. Dukung anak untuk mencoba hal baru

ilustrasi menemani anak belajar (pexels.com/August de Richelieu)
ilustrasi menemani anak belajar (pexels.com/August de Richelieu)

Optimisme tumbuh pada saat anak memiliki keberanian untuk mencoba berbagai hal tanpa takut kegagalan. Orangtua bisa memberikan dorongan kecil, seperti berusaha memuji usahanya atau mendampinginya ketika mencoba sesuatu yang baru. Melalu cara ini, maka anda akan belajar bahwa mencoba lebih penting daripada hasil yang diperoleh. Secara perlahan ia akan mengembangkan kepercayaan diri bahwa dirinya mampu dalam menghadapi berbagai tantangan dengan baik.

3. Jadilah role model yang positif

ilustrasi keluarga (pexels.com/Emma Bauso)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Emma Bauso)

Anak cenderung meniru sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh orangtuanya, sehingga penting bagi orangtua untuk menunjukkan sikap optimis dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat orangtua mampu menghadapi setiap masalah dengan tenang dan penuh harapan, maka anak akan melihat hal tersebut sebagai contoh nyata. Keteladanan ini dianggap sebagai cara efektif daripada hanya sekadar menasehati karena anak belajar dari apa yang dilihatnya. Melalui cara tersebut, maka ia akan memahami bahwa optimisme bukan hanya sekadar ucapan, melainkan sikap nyata dalam menghadapi kehidupan.

4. Bangun rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari

ilustrasi anak-anak (pexels.com/Lukas)
ilustrasi anak-anak (pexels.com/Lukas)

Mengajarkan anak untuk bersyukur dapat menumbuhkan kepuasan dan juga kebahagiaan dengan apa yang mereka miliki saat ini. Orangtua bisa membiasakan anak untuk menyebutkan hal-hal sederhana yang bisa membuat mereka merasa senang setiap harinya. Kebiasaan ini akan membantu anak untuk fokus pada hal-hal positif dalam hidupnya, bukan hanya berfokus pada kekurangan saja. Dari sini, maka sikap optimis tersebut akan tumbuh secara alami karena anak pun terbiasa untuk selalu menghargai setiap momen dengan penuh rasa syukur.

Menumbuhkan sikap optimis pada anak memerlukan proses yang konsisten dan teladan dari orangtua. Dengan mengajarkan anak untuk selalu melihat sisi positif, maka orangtua bisa terus mendukungnya untuk lebih percaya diri dan penuh semangat. Tanamkan nilai-nilai positif sejak dini agar anak siap dalam menghadapi dunia dengan penuh senyuman dan harapan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

6 Tanda Persahabatanmu Sudah Gak Sehat Lagi, Waktunya Melepaskan!

09 Sep 2025, 21:17 WIBLife