5 Tips Bentuk Anak Generasi Alpha Jadi Sosok yang Cerdas dan Kreatif
Grand Launching and Press Conference Biostime. 20 September 2022. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mendidik anak jelas bukan hal yang mudah. Terlebih, dengan perkembangan zaman dan teknologi saat ini, karakter anak pun jadi ikut mengalami perubahan. Salah satunya pada anak dari generasi Alpha.
Menurut dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, SpGK, Dokter Gigi dalam Grand Launching Biostime yang diselenggarakan pada Selasa (20/9/22), pembentukan karakter anak sudah ditentukan sejak mereka berada di dalam kandungan. Lantas, bagaimana caranya? Biar gak bingung, mari simak langsung ulasan di bawah ini.
1. Jangan bentak atau berteriak kepada anak
Grand Launching and Press Conference Biostime. 20 September 2022. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)Pada masa tumbuh kembang anak, terdapat satu fase yang menguji mental orangtua, yakni saat mereka mulai banyak bertanya dan sulit diatur. Dalam momen ini, Samanta Elsener selaku Child Psychologist, berpesan untuk gak membentak atau berteriak langsung ke pada anak.
Apalagi, jika anak yang kamu miliki termasuk ke dalam kategori generasi Alpha. Ini karena mereka biasanya lebih sensitif dengan masalah seperti itu, sehingga lebih baik untuk menghindari pertengkaran.
"Orangtua harus belajar dengan sadar. Pas anak mau buat marah kita, jangan sampai kita membentak atau berteriak ke anak. Mereka sangat sensitif dan masalah tersebut bisa dibahas sampai 10 tahun kemudian. Ini karena dia mau menyelesaikan masalah, punya kecerdasan tinggi, jadi daya ingat pun tinggi," tuturnya.
2. Awasi penggunaan gawai
Grand Launching and Press Conference Biostime. 20 September 2022. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)Anak dari generasi Alpha memang gak akan bisa dilepaskan dari teknologi. Namun, sebagai orangtua, kamu pun tetap harus mengawasi penggunaan gawai mereka agar nantinya anak tetap bisa berinteraksi dengan baik di kehidupan sosialnya.
"Penggunaan gadget perlu diawasi dengan screen time dan kalau bisa, tayangan yang ada promoting biar anak merasa terlibat. Kalau tayangan datar tanpa narasi, orangtua yang harus beri narasi," tambahnya.
3. Beri nutrisi terbaik sejak anak berada di dalam kandungan
Grand Launching and Press Conference Biostime. 20 September 2022. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)Gak hanya dari sisi pengawasan, orangtua juga harus memenuhi nutrisi untuk tumbuh kembang anak yang lebih baik. dr. Diana mengatakan bila pemenuhan nutrisi sudah harus dilakukan sejak anak berada di dalam kandungan ibu.
Editor’s picks
Bahkan, ia mengatakan, bila ditarik lebih jauh, kamu bisa menentukan karakter anak sejak sang ibu masih remaja. Caranya, penuhi kandungan zat besi dan asam folat, serta pertimbangkan gizi yang ada di isi piring mereka agar komposisinya lengkap.
"Fase 1000 hari kehidupan sangat penting, makanya butuh nutrisi dari sejak dalam kandungan. Caranya, beri makro nutrition, seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Lalu untuk mikro nutrition, beri zat gizi yang dibutuhkan sedikit bagi tubuh, seperti zat besi, AHA & DHA, asam folat, dan sebagainya," ucapnya.
Untuk mendukung mendukung generasi Alpha, Tempo Scan pun meluncurkan produk susu bernama Biostime. Salah satu inovasi terbarunya ini mengandung tiga kumpulan kandungan yang tinggi nutrisi.
"Salah satu inovasi terbaru dari Tempo Scan Grup adalah diluncurkannya susu Biostime, susu pertumbuhan premium, hasil karya anak bangsa untuk anak Indonesia. Ada kandungan Digestive A+, dengan FOS Inulin tinggi untuk pencernaan sehat si kecil, memelihara bakteri baik di saluran pencernaan. Lalu ada Immune A+, kaya akan vitamin C, D3, E, Zinc, untuk daya tahan kuat si kecil, dan Smart A+ untuk mendukung kecerdasan anak," jelas Waty, Deputi Managing Director Brand Communication Health Care PT. Tempo Scan Pacific, Tbk.
Baca Juga: 9 Inspirasi Outfit Anak Stylish ala Amora, Anak Krisdayanti yang Imut!
4. Jangan lupa kasih stimulasi yang tepat
Grand Launching and Press Conference Biostime. 20 September 2022. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)Pada masa tumbuh kembang, gak jarang beberapa anak mengalami hambatan. Namun, hal ini bukan masalah yang berbahaya. Samanta menyampaikan bila kecerdasan intelektual pada dasarnya bisa dibentuk dengan nutrisi dan stimulasi yang tepat.
"Misal dari rumah sakit atau klinik, ada buku panduan dan milestone-nya, kita cek apakah anak kita sudah mencapai itu apa belum. Kalau ada yang belum, tenang aja, bulan depannya bisa melejit," terangnya.
5. Persiapkan masalah regulasi emosi pada diri sendiri dan anak
Grand Launching and Press Conference Biostime. 20 September 2022. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)Terakhir, Samanta memaparkan bila kesadaran dan kapasitas sebagai orangtua juga perlu dipersiapkan. Salah satunya adalah masalah regulasi emosi pada diri, terutama jika kamu memiliki trauma parenting di masa lalu.
"Sebagai orangtua, kita harus tahu kondisi kita terhadap masa lalu kita. Apakah kita punya trauma di masa kecil atau gak dan kita perlu jadi orangtua yang penuh kesadaran serta fokus pada perkembangan anak atau emosi anak. Kita mau marah, ingat aja jangan marah, tarik napas, cuci muka, dan cuci tangan," paparnya.
"Kenali juga emosi dan kondisinya. Dia tantrum karena dia lagi ada konflik dengan emosi yang ada di dalam dirinya. Dia boleh marah, nangis, dan teriak-teriak. Tapi kalau sudah banting barang, itu perlu diwaspadai," pungkas Samanta.
Itu dia beberapa tips membentuk karakter anak generasi Alpha yang bisa kamu terapkan. Selamat mencoba!
Baca Juga: 5 Alasan Tidak Boleh Memarahi Anak di Depan Publik, Anak Sakit Hati!
Berita Terkini Lainnya
