5 Tips Memulai Reparenting untuk Inner Child dalam Dirimu 

Belum terlambat untuk memulai teknik 'reparenting'

Dilansir kamus psikologi dari American psychological asossiationreparenting merupakan teknik terapeutik yang mana seseorang menyediakan versi dewasa diri mereka untuk memenuhi kebutuhan sikap atau tindakan, yang tidak didapatkan dari orangtua atau pengasuh di masa kecil, bagi sisi inner child.

Very well mind melansir bahwa banyak yang sudah merasakan manfaat dari metode reparenting, khususnya bagi yang di masa kecil pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan, termasuk kejadian penyebab trauma, seperti pelecehan emosional, fisik, dan seksual, atau pengabaian secara emosional maupun fisik. Berikut tujuh tips yang bisa dilakukan untuk memulai reparenting bagi inner child yang hidup di dalam diri.

Baca Juga: 6 Alasan Reparenting Inner Child Bermanfaat bagi Dewasa

1. Identifikasi inner child

5 Tips Memulai Reparenting untuk Inner Child dalam Dirimu ilustrasi identifikasi diri (pexels.com/Vlada Karpovich)

Well and good melansir bahwa inner child terdiri dari kumpulan perasaan, emosi, kebutuhan, ingatan, dan pesan yang diserap selama masa pertumbuhan lalu menjadi dasar dalam perilaku seseorang di masa sekarang.

Di sisi lain, inner child juga sering kali membawa permasalahan-permasalahan yang belum terselesaikan, luka emosional, dan kebutuhan yang tidak terpenuhi di masa lalu. Sebab itu, meskipun tahap mengidentifikasi inner child menjadi salah satu bagian tersulit seseorang untuk memulai teknik reparenting, tahap ini merupakan bagian terpenting karena membawa banyak informasi untuk bantu memproses banyak hal di masa kini.

Cobalah secara perlahan dan bertahap untuk mendengarkan 'suara' dari inner child, seperti apa yang dirasakan, apa yang membuat marah, sedih, kecewa, dan apa yang dilakukan untuk memberi respon hal-hal tersebut. Setelahnya, bangun ruang bagi perasaan-perasaan yang mungkin berdatangan dalam proses ini.

2. Sayangi dan hargai diri

5 Tips Memulai Reparenting untuk Inner Child dalam Dirimu ilustrasi self-love (pexels.com/Matthias Cooper)

Psychology Today melansir bahwa apa yang dipikirkan akan memberi dampak pada diri kita. Lebih lanjut, seperti yang dilansir Very well mind, beberapa orang mungkin juga memiliki kebencian atau rasa bersalah atau malu yang akan memenuhi pikiran. Dalam hal ini, menjaga self-compassion atau self-love dapat menjadi salah satu kunci untuk belajar melepaskan diri dari yang lama dan menemukan hal-hal baru. 

Choosing therapy juga melansir bahwa self-compassion atau self-love merupakan salah satu aspek terpenting dalam reparenting. Sebab, masa lalu tidak mungkin untuk diubah sehingga yang bisa dilakukan adalah fokus untuk bersikap baik pada diri dan mengubah hal yang tidak dapat dikontrol saat masa kecil dan di masa lalu.

Selain self-compassion dan self-love, sediakan waktu juga untuk mengidentifikasi, mevalidasi, dan memenuhi kebutuhan emosional meski termasuk salah satu bagian tersulit dalam reparenting. Hal ini bertujuan untuk jadi pengingat bahwa apa yang sedang dirasakan itu nyata dan penting terlepas dari apa pun bentuk emosi yang muncul.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Reparenting untuk Sembuhkan Luka Inner Child

dm-player

3. Latih bersabar pada diri

5 Tips Memulai Reparenting untuk Inner Child dalam Dirimu ilustrasi bersabar (pexels.com/Brett Jordan)

Dilansir Choosing Therapy dan Very Well Mind, penting untuk mengingat bahwa dibutuhkan waktu yang lama agar seseorang menjadi pribadinya di masa sekarang. Maka dari itu, akan membutuhkan waktu yang cukup panjang pula untuk mengubah sesuatu hal yang sudah lama tersimpan di bawah alam sadar pikiran.

Selain itu, tidak ada alasan untuk memaksa dirimu untuk mempercepat setiap tahap yang dibutuhkan dalam reparenting. Seperti mengajarkan hal baru pada anak kecil, satu langkah kecil yang berhasil pun sudah membuat seorang lebih dekat pada versi diri yang lebih baik lagi. 

4. Latih teknik mindfulness

5 Tips Memulai Reparenting untuk Inner Child dalam Dirimu ilustrasi meditasi (pexels.com/Ivan Samkov)

Reparenting membutuhkan banyak waktu untuk mengulik masa lalu. Ada kemungkinan hal ini berdampak dengan merasakan lagi perasaan-perasaan yang pernah dilalui di masa lalu, seperti sakitnya dikecewakan, rasa amarah yang mungkin terpendam karena tidak diperkenankan untuk menunjukkannya, dan sebagainya. Dalam hal ini, teknik mindfulness diperlukan.

CPTSD foundation dan Psychology Today melansir bahwa teknik mindfulness dapat membantu seseorang untuk tetap berada di masa sekarang, di sini dan saat ini. Adapun banyak manfaat lain yang didapat dari mindfulness, seperti yang dilansir American psychological assosiation, antara lain pengendalian diri, peningkatan fleksibilitas, keseimbangan batin, peningkatan konsentrasi dan kejernihan mental, kecerdasan emosional, dan lain-lain.

5. Hadirkan self-talk atau afirmasi positif dalam diri

5 Tips Memulai Reparenting untuk Inner Child dalam Dirimu ilustrasi self-talk (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat seseorang mengeksplorasi diri dengan reparenting, tidak jarang akan menemukan emosi negatif seperti merasa bersalah, menyalahkan diri sendiri, merasa tidak cukup baik, dan sebagainya. Dalam hal ini, teknik self-talk atau memberi afirmasi positif pada diri dapat menjadi salah satu solusi.

Medical News Today melansir bahwa self-talk yang bersifat positif merupakan dialog internal yang dapat membuat seseorang merasa lebih baik mengenai diri sendiri yang teruji berguna untuk mengelola emosi. Bahkan, seperti yang dilansir Washington Post, afirmasi diri dapat memberi efek menahan stres.

Tidak berhenti sampai di situ, Healthline melansir bahwa afirmasi positif mampu meningkatkan kepercayaan diri dan juga kepercayaan pada kemampuan sendiri. Ditambah, dilansir Positive Psychology, terdapat jalur sistem saraf tertentu pada otak yang kinerjanya meningkat berkat implementasi dari afirmasi diri.

Demikiran pembahasan lima tips untuk memulai reparenting. Selain ini, ada banyak tips lainnya yang bisa didapatkan di internet atau buku-buku reparenting bila membutuhkan penjelasan yang lebih dalam lagi. Bila dirasa kurang atau menemukan kesulitan dalam menjalani self-reparenting, solusi lainnya bisa dengan menemui terapis untuk meminta bantuan. 

Baca Juga: 5 Tips Bebas dari Beban Pikiran Sebelum Memulai Pekerjaan

Natasha Chaniago Photo Verified Writer Natasha Chaniago

Listen to my voice within my words.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya