5 Tips Parenting ala Kak Ros saat Mengasuh Upin dan Ipin

- Kak Ros bersikap adil dan tidak membeda-bedakan perlakuan pada Upin dan Ipin
- Kak Ros belajar menahan diri untuk tidak membanding-bandingkan kedua adiknya
- Kak Ros tegas tapi tetap penuh kasih sayang dalam mendidik Upin dan Ipin
Meski belum sepenuhnya menginjak dewasa, namun karena kepergian kedua orangtuanya dari dunia, mau tidak mau membuat Kak Ros harus mengambil peran ganda. Selain menjadi kakak, ia juga perlu bersikap seperti orangtua bagi kedua adiknya. Walaupun benar bahwa Kak Ros terkenal galak dan cara dia meng-handle adiknya kadang terkesan terlalu keras, sehingga kurang pas kalau dijadikan panutan dalam mendidik anak.
Tapi, sebenarnya hal itu hanya sebagian kecil dari cara Kak Ros mengurus dan membesarkan kedua adiknya. Kalau kamu sadar, Kak Ros sebenarnya juga punya sisi lain yang lebih penyayang dan cukup mumpuni dalam mendidik Upin dan Ipin. Sebagai orangtua, berikut ini lima tips parenting ala Kak Ros saat mengasuh Upin dan Ipin yang bisa kamu tiru.
1. Bersikap adil dan tidak membeda-bedakan

Kalau diamati dari banyak episode, Kak Ros terlihat bersikap cukup adil dan tidak membeda-bedakan perlakuan pada kedua adiknya. Walaupun sebagian dari kamu mungkin merasa kalau situasi Kak Ros tampak mudah karena ia memiliki adik kembar, sehingga lebih mudah menyamaratakan kasih sayang. Namun, perlu diketahui juga bahwa gak sedikit orangtua yang punya anak kembar atau anak yang gak begitu beda jauh selisih usianya, tapi kenyataannya terdapat ketimpangan besar dalam cara mereka memperlakukan anak-anaknya.
Dalam keseharian, Kak Ros sering membantu Upin dan Ipin mengerjakan PR, mempersiapkan peralatan untuk hari pertama sekolah dan pergi piknik, serta mengurus mereka ketika sakit. Bahkan, dalam banyak hal, bila Upin mendapatkan sesuatu, Ipin juga bakal turut memperoleh hal yang sama. Misalnya, mereka sama-sama dibuatkan baju lebaran, sama-sama dirayakan ulang tahunnya, dan selalu diikutkan bersama-sama saat bepergian ke luar tanpa ada satupun yang ditinggal.
2. Belajar menahan diri untuk tidak membanding-bandingkan

Orangtua umumnya senang sekali membandingkan anaknya gak hanya ke anak tetangga, tapi juga terhadap saudara kandungnya sendiri. Kak Ros meskipun masih tergolong remaja dan belum dewasa sepenuhnya, tapi ia cukup sadar bagaimana seharusnya bersikap sebagai orangtua yang baik. Ia tidak pernah sekalipun terlihat membandingkan adiknya satu sama lain. Walaupun benar karakter Upin dan Ipin memang tidak begitu berbeda jauh.
Tetap saja, ada sedikit perbedaan tipis, seperti Ipin yang lebih penurut dibanding Upin. Tapi bahkan, hal sekecil itu pun gak pernah disinggung oleh Kak Ros hingga membuat dirinya ingin membanding-bandingkan adiknya. Walaupun perihal ini memang agak rumit, karena tidak selalu membandingkan anak bermaksud buruk untuk menjelekkan mereka. Namun, ada cara yang lebih baik untuk mendidik anak dan membuat mereka belajar, tanpa harus membuatnya merasa tersudutkan akibat terus dibanding-dibandingkan.
3. Tegas tapi tetap penuh kasih sayang

Kak Ros memang dikenal sebagai sosok kakak perempuan yang galak dan doyan marah. Tapi, kamu perlu tahu bahwa Kak Ros tegas karena ingin adiknya disiplin, bukan semata-mata marah tanpa sebab. Walaupun sering sekali terlihat kalau ia suka memarahi adiknya, menjewer mereka, atau bahkan bisa sampai menampar. Tapi di saat yang sama, Kak Ros sebenarnya juga begitu penyayang dan perhatian pada dua adiknya.
Para orangtua di dunia nyata seharusnya juga begitu. Bukan hanya menunjukkan image galak saja, karena hal tersebut hanya akan membuat anak menurut akibat takut dimarahi atau terintimidasi oleh sikap keras serta aura otoritermu sebagai orangtua. Tapi, tirulah Kak Ros yang meski di kesehariannya galak, tapi sebisa mungkin tetap menunjukkan sisi lemah lembut dan penyayang. Hal ini penting agar anak juga bisa tumbuh merasakan kasih sayang yang sesungguhnya.
4. Membebaskan tapi juga tetap mengawasi

Meski Kak Ros terlihat suka sekali mengatur, sebenarnya dia juga memberi ruang alias membolehkan Upin dan Ipin untuk bermain di luar, mengeksplorasi lingkungan sekitar, dan berinteraksi dengan teman-temannya. Ia memberikan kebebasan, tidak seperti sebagian orangtua yang terlalu overprotektif hingga membuat anak terkurung di rumah tanpa berkesempatan menjalin hubungan sosial dengan anak seumurannya.
Namun, kebebasan itu bukan berarti bikin Kak Ros abai begitu saja. Ia tetap menetapkan batasan yang jelas dengan tidak membiarkan adiknya keluar rumah seenaknya tanpa izin, melakukan hal berbahaya, seperti mandi di sungai diam-diam, mencoba pergi ke luar halaman saat air sedang menggenang tinggi, atau melakukan tindakan kurang terpuji macam berbohong dan menerima sogokan.
5. Jangan hanya menyuruh, jadilah figur orangtua teladan

Kak Ros tidak hanya gemar menyuruh atau memerintah, tapi ia juga turut memperlihatkan bagaimana seharusnya menjadi sosok teladan bagi adiknya. Ia sering mengurus rumah, belajar sekaligus mengerjakan tugas sekolah, menekuni banyak job sampingan, hingga menyiapkan kebutuhan keluarga. Berbagai contoh nyata itu bikin Upin dan Ipin tumbuh jadi bocah yang gak malas-malasan, tetap mau beberes rumah, dan benar-benar belajar bertanggung jawab.
Hal seperti tadi seharusnya juga perlu diterapkan orangtua di dunia nyata. Anak gak cukup hanya diberi tugas saja, mereka butuh melihat langsung teladan positif dari kedua orangtuanya. Jangan sampai hanya ibu yang rajin, sementara ayah terlihat malas-malasan di rumah. Kalau begitu, anak bisa merasa punya alasan untuk tidak meniru ibunya dan justru mengikuti kebiasaan ayahnya. Itulah kenapa, ayah dan ibu sebaiknya saling bekerja sama dalam memberi contoh, supaya anak bisa belajar dari figur yang benar-benar dikenalnya.
Walau hanya karakter fiksi, tetapi parenting ala Kak Ros saat mengasuh Upin dan Ipin patut untuk dijadikan inspirasi. Ada banyak pelajaran positif yang bisa diambil berkenaan dengan parenting atau cara mendidik anak. Walaupun kamu mungkin punya metode atau preferensimu sendiri soal bagaimana seharusnya mengasuh dan membesarkan anak. Tapi, gak ada salahnya untuk mencontoh hal-hal baik yang dilakukan Kak Ros di atas.