5 Penyebab Anak Gemar Memilih-milih Teman, Kebiasaan yang Baik?

Setiap orang dilahirkan sebagai makhluk sosial yang bergantung dengan peran orang lain. Tak ada orang yang dapat mengatasi segala halnya sendiri sehingga satu sama lain biasanya saling berhubungan dengan baik entah melalui pertemanan, kolega, atau keluarga.
Layaknya orang dewasa yang memerlukan orang lain untuk hubungan sosial, anak pun jelas demikian. Mereka juga membutuhkan orang lain untuk membantunya dalam beragam hal sehingga tak heran anak-anak memiliki pertemanannya tersendiri.
Namun, ternyata anak juga sering melakukan kebiasaan picky atau gemar memilih-milih teman. Meski mungkin hal ini dianggap baik, di lain sisi juga bisa mendatangkan stigma negatif. Bisa saja anak-anak yang melakukan hal demikian disebabkan karena beberapa alasan yang berikut ini.
1. Didikan orangtuanya

Anak-anak tumbuh dengan menerapkan apa yang dilihat dan dibiasakan kepada mereka. Tak heran didikan orangtua bisa sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan cara anak dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.
Salah satu penyebab anak mudah memilih-milih teman juga bisa karena memang mereka terbiasa dididik seperti itu. Hal inilah yang membuat pola pikir anak terbentuk untuk tak sembarangan dalam berteman.
2. Karakter anak yang demikian

Layaknya orang dewasa, anak-anak juga biasanya sudah memiliki karakter tersendiri yang membedakannya satu sama lain. Beragam karakter ini juga tak mesti disebabkan oleh didikan orangtua, namun biasanya hanya sebatas karena preferensi pribadi anak semata.
Karakter itulah yang kemudian bisa membuat anak mudah dalam memilih-milih teman. Hal ini bisa jadi karena memang anak merasa nyaman dalam melakukan eksplorasi dalam memilih orang-orang yang tepat untuk dijadikan teman.
3. Anak mudah merasa tak nyaman dengan lingkungannya

Sulit menebak suasana hati dan pikirannya anak. Biasanya kebanyakan dari mereka memiliki cara berpikir yang berbeda mengenai suatu hal, termasuk dalam urusan memilih teman.
Sering kali ada anak-anak yang mudah merasa betah dan mudah berteman dengan siapa saja. Namun, justru tak sedikit anak yang mudah merasa tak nyaman dengan lingkungannya sehingga cenderung memilih-milih teman. Hal ini tidak dapat diprediksi, namun dapat diperhatikan melalui kebiasaan anak.
4. Sifat sombong yang tertanam sejak kecil

Memilih-milih teman bisa dikatakan sebagai sinyal positif sebab anak jadi dapat selektif dalam menentukan teman-teman bermainnya. Selain itu, anak juga dapat menghindari kemungkinan untuk terjerumus dalam pergaulan yang bebas.
Sayangnya, kebiasaan memilih-milih teman juga dapat dilihat sebagai tindakan yang sombong sebab mengkotak-kotakkan teman dan cenderung enggan berbaur. Anak-anak yang pemilih dalam urusan pertemanan bisa saja disebabkan telah tertanamnya sifat sombong yang membuatnya mudah bersikap demikian.
5. Perasaan minder

Anak-anak yang pemilih dalam pertemanan bukan berarti sombong atau enggan berbaur, lho. Ada alasan lain yang berkaitan dengan cara anak dalam melihat dirinya sendiri, salah satunya karena perasaan minder atau kurang percaya diri.
Anak-anak dengan sifat seperti ini akan sulit dalam menyeleksi pertemanannya sehingga cenderung pemilih. Beberapa di antaranya juga sering mengalami harga diri rendah yang membuat mereka merasa tak percaya diri untuk berteman dengan orang lain.
Orangtua dapat memperhatikan kebiasaan anak yang seperti ini melalui gerak-gerik dan keterbukaannya untuk bercerita. Namun, tetap pastikan agar anak tidak sampai terjerumus dalam pergaulan yang kurang baik atau bahkan sampai memiliki karakter yang buruk dan sombong. Arahkan anak caranya bergaul dengan baik, ya!