Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Situasi Tepat Mengatakan "Jangan" pada Anak, Saatnya Ajari Kebaikan!

default-image.png
Default Image IDN

Kalimat negatif disertai kata 'jangan' sering kali disarankan oleh para psikolog untuk dihindari orangtua. Ini karena pada usia balita, anak sulit menyimpulkan kalimat negatif.

Menurut beberapa penelitian, terlalu sering mengatakan 'jangan' pada anak bisa menyebabkan rasa percaya dirinya tidak berkembang maksimal. Anak jadi memiliki batasan untuk mengeksplor hal baru dan ini akan menutup inisiatif serta daya kreatifnya.

Maka dari itu, terdapat beberapa situasi tepat mengatakan "jangan" pada anak. Yuk simak beberapa poin berikut!

1. Ketika tindakan anak dapat menyakiti seseorang atau merusak

default-image.png
Default Image IDN

Dalam situasi seperti ini, ada baiknya orangtua menawarkan alternatif sehingga dapat mengarahkan anak pada kegiatan yang aman. Tawaran alternatif ini bukan bermaksud untuk meredam niat anak melakukan sesuatu, tapi lebih ke opsi yang lebih baik.

Berikan penjelasan kenapa anak tidak boleh melakukan hal tersebut. Dengan demikian, pelan-pelan anak akan mengerti.

2. Ketika anak bisa melakukan sesuatu sendiri, katakan "jangan" untuk mencegahnya terlalu manja

default-image.png
Default Image IDN

Terkadang, anak-anak meminta orangtua untuk melakukan hal-hal yang dapat mereka lakukan sendiri. Walaupun gak ada yang salah dengan bantuan dari orangtua, tapi anak-anak perlu latihan menjadi mandiri kalau ia bisa melakukannya sendiri.

3. Ketika orang lain lebih membutuhkan, sebut "jangan" agar ia tahu solidaritas

default-image.png
Default Image IDN

Anak-anak harus diberi penjelasan agar tak terus-menerus mementingkan dirinya sendiri. Penting untuk mempertimbangkan kepentingan orang lain, sehingga membantu anak memahami kondisi kalau hidup tak hanya tentang diri sendiri. Tentu hal ini akan berguna saat dewasa kelak.

4. Ketika terjadi perubahan rencana, "jangan" diucapkan untuk mengajarinya lapang dada

default-image.png
Default Image IDN

Kadang, sesuatu terjadi tak sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Memberikan alternatif rencana dan meminta anak untuk rela hati menerima keadaan yang tak diinginkan, adalah upaya membuat anak lebih dewasa dalam berpikir.

5. Ketika sesuatu yang dimintanya bukanlah sesuatu yang baik

default-image.png
Default Image IDN

Memang sering kali anak bersikeras agar keinginannya dipenuhi, padahal bisa saja sesuatu tersebut sudah sering diberikan. Atau, mungkin hal itu bukan hal yang baik untuk anak.

Pada momen ini, mengatakan "jangan", walaupun harus dengan sedikit cekcok, adalah cara yang baik. Hal ini akan mengajarkan anak pentingnya prioritas.

Itu dia beberapa poin situasi yang tepat untuk mengatakan "jangan" pada anak. Semoga bermanfaat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rifdah Jihan Azizah
Febriyanti Revitasari
Rifdah Jihan Azizah
EditorRifdah Jihan Azizah
Follow Us