5 Tanda Anak Memiliki Kecenderungan Antisosial, Orangtua Wajib Peka!

25 Jan 2023, 06:25 WIB

ilustrasi anak marah (pexels.com/@moh-adbelghaffar)

Antisosial merupakan gangguan mental yang ditandai dengan rasa abai terhadap orang lain. Semua orang bisa mengalami antisosial dan bahkan hal ini kerap ditandai sejak masih kecil. Namun, biasanya tanda antisosial yang ditunjukan juga sudah mulai terlihat sejak usia kecil.

Penderita gangguan sosial ini bisa memiliki gerak gerik yang tidak baik, bahkan dapat membahayakan. Orangtua perlu ekstra peka apabila menemukan beberapa tanda berikut ini pada anak, sebab bisa jadi mencirikan perilaku antisosial.

1. Memiliki sikap agresif

ilustrasi anak sedang marah (unsplash.com/@rocinante_11)

Tanda yang pertama adalah sikap agresif yang kerap dilakukan oleh anak pada orang-orang di sekitar. Dari luar mungkin anak-anak dengan antisosial akan tampak tidak memiliki perasaan dibanding anak-anak lainnya. Hal inilah yang bisa dibedakan dengan mudah.

Biasanya anak-anak yang ati sosial akan sangat mudah meluapkan amarahnya yang berapi-api. Bahkan tidak ragu bertindak agresif dengan menekankan pada kekerasan.

2. Kurang merasa empati dan menyesal dengan perbuatannya

ilustrasi bertengkar (pexels.com/@RODNAE Productions)

Anak-anak dengan gangguan antisosial akan sangat sulit sekali dalam menyadari kesalahannya. Alasannya karena mereka memiliki karakter yang kurang berempati pada orang lain.

Bahkan bisa jadi hal ini membuat anak-anak jadi mudah menyelewengkan posisinya, sehingga dapat merampas hak milik orang lain. Dalam melakukan kesalahan tersebut, mereka juga akan cenderung tidak perduli dan tidak menyesali segala perbuatannya.

3. Gemar berbohong dalam berbicara

ilustrasi anak sedang marah (unsplash.com/@rahimsofri)

Berbohong merupakan tindakan yang tak terpuji dan dapat mengakibatkan banyak hal buruk ke depannya. Sayangnya justru anak-anak dengan gangguan antisosial akan sangat mudah melakukan kebohongan terhadap orang lain.

Kebohongan ini bahkan biasanya dilakukan untuk membela diri sendiri atau pun untuk menyebabkan kerugian pada orang lain. Bahkan anak-anak dengan gangguan antisosial ini tak akan perduli dengan apa yang telah dilakukannya, sehingga seolah tidak menyesalinya.

4. Apatis dengan keselamatan dirinya dan orang lain

ilustrasi anak marah (unsplash.com/@timothyeberly)

Dampak buruk dari perilaku antisosial yang dimilik anak adalah tindakan berbahaya pada dirinya atau pun orang lain. Hal ini bisa saja membuat anak jadi tak akan merasa takut untuk melakukan sesuatu yang bahkan berisiko bagi keselamatan.

Bukan tidak mungkin jika riwayat kenakalan tersebut kemudian akan berdampak pada masalah hukum. Tentunya ini akan menjadi lebih berbahaya, sebab anak-anak dengan gangguan antisosial jadi mudah terjerumus dalam tindakan kriminal yang tidak terpuji.

5. Cenderung bersikap impulsif

ilustrasi merasa sedih (unsplash.com/@caleb_woods)

Satu hal yang sangat disayangkan dari anak-anak dengan gangguan antisosial adalah sifat impulsifnya. Sikap impulsif itu tentunya membawa banyak dampak buruk, sebab anak tidak mempertimbangkan setiap tindakan dan ucapannya dengan matang.

Bukan tidak mungkin jika anak akan melakukan apa yang disukainya, tanpa berpikir mengenai risiko atau konsekuensi yang mungkin terjadi. Sayangnya banyak orang-orang yang salah tangkap mengenai hal ini, sebab hanya menganggap bahwa anak mengalami labil saja.

Membedakan gangguan antisosial pada anak memang bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu, orangtua harus ekstra peka, sehingga tidak asal-asalan dalam memperhatikan anak. Berikan perhatian penuh, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.