Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tanda Anak Kurang Gizi yang Terlihat Sepele, Tapi Bisa Fatal!

Ilustrasi anak sedang sakit. (pexels.com/Gustavo Fring)
Ilustrasi anak sedang sakit. (pexels.com/Gustavo Fring)
Intinya sih...
  • Berat badan tidak bertambah sesuai usia, bisa jadi tanda kurang gizi pada anak
  • Anak terlihat lelah dan kurang energi, perubahan pola makan bisa membantu mengembalikan vitalitasnya
  • Kulit dan rambut nampak kusam, tanda tubuh kekurangan nutrisi penting yang perlu diperhatikan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Anak-anak tumbuh dengan cepat, dan setiap fase pertumbuhan mereka butuh asupan gizi yang cukup dan seimbang. Sayangnya, tanda-tanda kurang gizi sering kali tidak terlihat jelas di awal dan justru dianggap biasa oleh banyak orang tua. Padahal, jika dibiarkan, kondisi ini bisa berdampak serius pada tumbuh kembang dan kesehatan jangka panjang anak.

Yuk, kenali tanda-tanda yang sering terlewat agar kamu bisa lebih waspada dan segera mengambil langkah yang tepat.

1. Berat badan tidak bertambah sesuai usia

ilustrasi mengukur berat badan anak (freepik.com)
ilustrasi mengukur berat badan anak (freepik.com)

Salah satu tanda paling umum dari kurang gizi adalah berat badan anak yang stagnan atau bahkan menurun. Jika grafik pertumbuhan anak tidak menunjukkan peningkatan sesuai usianya, bisa jadi tubuhnya tidak mendapatkan cukup nutrisi. Hal ini sering kali tidak disadari karena anak tampak aktif seperti biasa.

Pemantauan rutin berat badan sangat penting, terutama di usia balita. Jangan hanya mengandalkan penglihatan, karena perubahan kecil bisa berdampak besar. Konsultasi dengan tenaga medis bisa membantu memastikan apakah pertumbuhan anak masih dalam batas normal.

2. Anak terlihat lelah dan kurang energi

ilustrasi anak kurang energi (freepik.com)
ilustrasi anak kurang energi (freepik.com)

Anak yang kekurangan gizi cenderung mudah lelah meski tidak melakukan aktivitas berat. Mereka mungkin terlihat lesu, kurang semangat bermain, atau sering mengantuk di siang hari. Ini bisa jadi tanda tubuhnya kekurangan zat besi atau kalori yang cukup.

Energi yang rendah juga bisa memengaruhi konsentrasi anak di sekolah dan interaksi sosialnya. Jangan anggap remeh jika anak sering terlihat tidak bersemangat. Perubahan pola makan bisa jadi langkah awal untuk mengembalikan vitalitasnya.

3. Kulit dan rambut nampak kusam

Ilustrasi malnutrisi pada anak. (freepik.com)
Ilustrasi malnutrisi pada anak. (freepik.com)

Kekurangan vitamin dan mineral bisa membuat kulit anak tampak kering, bersisik, atau bahkan muncul ruam. Rambutnya pun bisa menjadi lebih tipis, mudah rontok, dan kehilangan kilau alami. Ini bukan hanya soal penampilan, tapi juga sinyal tubuh yang sedang kekurangan nutrisi penting.

Perhatikan perubahan fisik yang terjadi secara bertahap. Jika anak sebelumnya punya rambut tebal dan kulit sehat, lalu berubah drastis, jangan tunda untuk mencari tahu penyebabnya. Nutrisi yang cukup bisa mengembalikan kondisi kulit dan rambut anak seperti semula.

4. Sering sakit dan sulit pulih

ilustrasi anak sakit (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi anak sakit (pexels.com/MART PRODUCTION)

Anak yang kurang gizi biasanya punya sistem imun yang lemah. Mereka lebih mudah tertular penyakit dan butuh waktu lebih lama untuk sembuh. Flu ringan bisa jadi berkepanjangan, dan luka kecil pun bisa lambat sembuh.

Kalau anak sering bolak-balik sakit padahal sudah dijaga kebersihannya, bisa jadi masalahnya ada di dalam tubuh. Nutrisi yang cukup membantu memperkuat daya tahan tubuh dan mempercepat proses pemulihan. Jangan tunggu sampai anak harus dirawat untuk mulai memperbaiki pola makannya.

5. Perubahan mood dan konsentrasi

Ilustrasi anak perempuan yang murung (freepik.com/pvproductions)
Ilustrasi anak perempuan yang murung (freepik.com/pvproductions)

Kurang gizi juga bisa memengaruhi kondisi emosional dan kemampuan berpikir anak. Mereka bisa jadi lebih mudah marah, sulit fokus, atau terlihat murung tanpa sebab yang jelas. Ini karena otak juga butuh nutrisi agar bisa bekerja optimal.

Jika anak mulai menunjukkan perubahan perilaku yang tidak biasa, jangan langsung menyalahkan lingkungan atau gadget. Bisa jadi tubuhnya sedang kekurangan zat penting seperti omega-3, zat besi, atau vitamin B. Perubahan kecil dalam pola makan bisa berdampak besar pada suasana hati dan kemampuan belajar anak.

6. Pertumbuhan gigi terlambat

Ilustrasi anak dengan pertumbuhan gigi yang lambat. (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)
Ilustrasi anak dengan pertumbuhan gigi yang lambat. (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Gigi anak yang tumbuh lebih lambat dari usia seharusnya bisa jadi tanda kurang gizi. Nutrisi seperti kalsium, vitamin D, dan fosfor sangat penting untuk pertumbuhan gigi dan tulang. Jika anak belum menunjukkan tanda-tanda gigi tumbuh di usia yang seharusnya, sebaiknya segera konsultasi.

Pertumbuhan gigi yang lambat juga bisa memengaruhi kemampuan makan dan bicara anak. Jangan tunggu sampai anak kesulitan mengunyah baru bertindak. Nutrisi yang tepat bisa mempercepat proses tumbuh gigi dan mendukung perkembangan lainnya.

7. Perkembangan motorik terhambat

ilustrasi anak menggenggam benda (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi anak menggenggam benda (pexels.com/Ivan Samkov)

Anak yang kekurangan gizi bisa mengalami keterlambatan dalam kemampuan motorik seperti berjalan, berbicara, atau menggenggam benda. Ini karena tubuhnya tidak punya cukup energi dan nutrisi untuk mendukung perkembangan otot dan saraf. Tanda ini sering kali dianggap normal, padahal bisa jadi sinyal penting.

Pantau milestone perkembangan anak secara berkala. Jika ada keterlambatan yang signifikan, segera cari tahu penyebabnya. Nutrisi yang cukup bisa membantu anak mengejar ketertinggalan dan berkembang sesuai usianya.

Menjaga gizi anak bukan soal memberi makan saja, tapi soal memastikan tubuhnya mendapat apa yang benar-benar dibutuhkan. Tanda-tanda yang terlihat sepele bisa jadi awal dari masalah besar jika tidak segera ditangani. Semakin cepat kamu mengenali gejalanya, semakin besar peluang anak untuk tumbuh sehat dan optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

3 Kemampuan Penting yang HARUS Dikuasai Food Reviewer

21 Sep 2025, 23:00 WIBLife