6 Tips Decluttering untuk Rumah dengan Anak Kecil, Harus Sabar!

- Memilah barang-barang anak yang sering digunakan untuk memudahkan akses dan mengurangi kekacauan.
- Sediakan tempat penyimpanan yang mudah dijangkau oleh anak, ajari mereka bertanggung jawab merapikan barang sendiri.
- Jadwalkan sesi decluttering secara rutin, libatkan anak dalam proses ini agar terbiasa dengan kebersihan dan keteraturan.
Menjaga rumah tetap rapi dan terorganisir saat memiliki anak kecil sering kali terasa seperti misi yang mustahil. Mainan yang berserakan, pakaian yang menumpuk, serta peralatan makan bayi yang bertebaran di dapur adalah pemandangan umum yang dihadapi para orangtua.
Namun, rumah yang rapi dan bebas dari kekacauan dapat memberikan manfaat besar bagi keluarga. Tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih nyaman, tetapi juga membantu anak-anak tumbuh dalam kebiasaan yang lebih terorganisir. Ketika segala sesuatunya memiliki tempatnya sendiri, rutinitas sehari-hari menjadi lebih mudah dijalankan.
Dengan langkah-langkah sederhana dan pendekatan yang realistis, kamu dapat menciptakan lingkungan yang lebih teratur meski dengan kehadiran anak kecil. Yuk, simak beberapa tipsnya di bawah ini!
1. Prioritaskan barang yang sering digunakan

Salah satu langkah awal dalam decluttering adalah memilah barang-barang yang paling sering digunakan oleh anak-anak. Mainan favorit, perlengkapan makan harian, dan pakaian yang selalu dipakai sebaiknya disimpan di tempat yang mudah dijangkau. Dengan cara ini, kamu dapat mengurangi waktu yang terbuang mencari barang yang diperlukan.
Barang yang jarang digunakan atau sudah tidak sesuai dengan usia anak dapat disimpan di tempat penyimpanan khusus atau bahkan disumbangkan jika tidak diperlukan lagi. Dengan menyederhanakan jumlah barang, kamu akan merasa lebih lega dan rumah terlihat lebih teratur.
2. Gunakan sistem penyimpanan yang mudah diakses

Sediakan tempat penyimpanan yang mudah dijangkau oleh anak-anak untuk mainan dan barang-barang mereka. Pastikan tempat penyimpanan ini berada di area yang sesuai dengan aktivitas anak.
Dengan memberikan akses yang mudah ke tempat penyimpanan, kamu juga dapat mengajarkan tanggung jawab kepada anak-anak untuk merapikan barang-barang mereka sendiri. Ini adalah langkah kecil yang bisa membentuk kebiasaan baik sejak dini.
3. Terapkan aturan "Satu masuk, satu keluar"

Saat ada barang baru yang masuk ke rumah, pastikan ada barang lama yang dikeluarkan. Misalnya, jika anak mendapatkan mainan baru, ajak mereka untuk memilih satu mainan lama yang sudah tidak dimainkan untuk disumbangkan atau disimpan.
Dengan menerapkan aturan ini, jumlah barang di rumah tetap terkendali dan anak-anak belajar pentingnya berbagi serta membuat keputusan yang bijak mengenai barang-barang mereka.
4. Jadwalkan sesi decluttering berkala

Jangan menunggu rumah benar-benar penuh kekacauan sebelum mulai decluttering. Jadwalkan sesi decluttering secara berkala, misalnya setiap akhir pekan atau sebulan sekali. Libatkan anak-anak dalam proses ini agar mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan mereka.
Melakukan decluttering secara rutin akan membuat pekerjaan menjadi lebih ringan dan kamu dapat mencegah penumpukan barang yang tidak perlu. Ini juga menjadi kesempatan untuk mengevaluasi kebutuhan keluarga secara teratur.
5. Fokus pada zona decluttering

Jika rumah terasa terlalu penuh untuk decluttering sekaligus, cobalah membagi rumah menjadi beberapa zona. Misalnya, fokus pada ruang keluarga minggu ini, kamar anak minggu berikutnya, dan seterusnya. Dengan cara ini, decluttering menjadi lebih terstruktur dan tidak terasa melelahkan.
Pendekatan berbasis zona memungkinkan kamu untuk melihat hasil yang nyata dalam waktu singkat, yang dapat memotivasimu untuk terus melanjutkan proses decluttering di area lain.
6. Libatkan anak dalam proses decluttering

Anak-anak cenderung lebih kooperatif jika dilibatkan dalam proses decluttering. Ajak mereka memilih mainan mana yang ingin mereka simpan, sumbangkan, atau buang. Berikan penjelasan sederhana tentang pentingnya menjaga rumah tetap rapi.
Dengan melibatkan mereka, anak-anak belajar tentang nilai-nilai seperti berbagi dan tanggung jawab. Ini juga membantu mengurangi resistensi mereka terhadap decluttering di masa depan.
Lingkungan yang teratur dapat menciptakan suasana yang lebih tenang dan menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga. Dengan melibatkan anak-anak dalam proses decluttering, kamu juga dapat membantu mereka membentuk kebiasaan hidup yang lebih terorganisir sejak dini. Lakukan langkah-langkah kecil yang konsisten, dan nikmati perubahan positif yang akan terasa dalam kehidupan sehari-hari.