Banyaknya orangtua yang sibuk bekerja, membuat pendekatan secara emosional terhadap anak mereka cenderung lebih sulit dilakukan. Tapi bukannya gak mungkin lho, ya! Kunci terpenting yang wajib dimiliki para orangtua yaitu dedikasi, konsistensi, dan kesabaran.
Di bawah ini ada beberapa tips yang bisa mulai kamu terapkan demi membangun kedekatan emosional yang sehat dengan anak-anakmu. Yuk, langsung disimak pembahasannya di bawah ini!
Gak peduli seberapa sibuknya kamu, jangan lupa bahwa anakmu membutuhkan peranmu sebagai orangtua dalam hidupnya. Selalu upayakan untuk bisa meluangkan waktu khusus di sela-sela kesibukanmu untuk bermain atau sekadar bertukar cerita dengan anak.
Kalau anakmu sudah memasuki usia sekolah dasar, kamu bisa menemani sekaligus membantunya belajar. Dengan begini, si kecil gak akan merasa kesepian dan bisa paham bahwa orangtuanya selalu ada untuk dirinya walaupun dengan waktu yang terbatas.
Perilaku anak-anak seringkali didasari dengan emosi dan perasaan, termasuk saat mereka sedang menghadapi masalah. Saat anak memutuskan untuk bercerita, walau dengan cara yang emosional, kamu harus mendengarkan. Jangan buru-buru menyela dan menghakimi.
Berempatilah dengan apa yang mereka rasakan. Perhatikan juga nada suaramu ketika kamu akhirnya merespon cerita si kecil.
Tanyakan pada anak, apa yang bisa kalian lakukan bersama-sama untuk membuat perasaannya lebih baik. Jangan lupa berikan dukungan emosional dengan mengatakan bahwa kamu selalu ada untuknya!
Sejak bayi hingga anak bertambah usia setiap tahunnya, sentuhan fisik memegang peran penting untuk menumbuhkan kedekatan emosional antara orangtua dan anak. Mengelus kepala, menepuk punggung, memberi kecupan, hingga pelukan adalah contoh dasar yang bisa kamu lakukan pada anak.
Menurut David Linden, seorang ahli saraf dan penulis buku Touch: The Science of Hand, Heart, and Mind, sentuhan yang tepat dapat memperdalam ikatan dan membangun kepercayaan serta kerja sama.
Hubungan yang sehat secara emosional, tumbuh atas dasar rasa percaya dan penerimaan oleh orang lain. Melalui sentuhan fisik, kamu bisa menunjukkan cinta pada anak secara lebih nyata.
Ketika anak bahagia, otomatis orangtua juga merasa senang. Tapi bisa berbeda kalau anak sedih dan marah karena suatu hal. Terkadang, orangtua malah bisa merasa kesal karena mungkin sudah lelah bekerja seharian.
Karena tingkat kedewasaan emosional anak belum matang, kamu perlu belajar untuk menerima dan memberi validasi atas perasaan si kecil. Misalnya, katakan pada anak bahwa kamu mengerti rasa sedih dan kecewa dirinya karena kalah dalam lomba.
Hal tersebut bisa membantu anak untuk mengenali emosinya sendiri. Semakin lama, ia akan belajar untuk menunjukkan perasaannya dengan cara yang lebih baik.
Orangtua millennials sudah amat terbiasa menggunakan gadget dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari urusan pekerjaan hingga kehidupan sosial, semua banyak dilakukan melalui perangkat elektronik. Namun jika sudah berkomitmen meluangkan waktu untuk anak, berikanlah perhatianmu sepenuhnya kepada mereka!
Buatlah momen dan kenangan yang menyenangkan bersama mereka, tanpa distraksi dari gadget yang bisa mengganggu quality time kamu bersama anak! Ikatan emosional yang terjalin di antara kamu dan si kecil pun, pastinya akan lebih kuat dan berkesan.
Demikianlah kelima tips yang bisa kamu lakukan demi membangun kedekatan emosional dengan anak. Perlu diingat bahwa gak ada hal yang instan di dunia ini.
Jadi, nikmati setiap prosesnya dan lakukan dengan penuh cinta. Alhasil, hubunganmu dengan buah hati pasti makin erat deh. Semoga bermanfaat!