Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membangun Rutinitas Sehat bareng Keluarga, Yuk Mulai!

ilustrasi keluarga makan bersama
ilustrasi keluarga makan bersama (pexels.com/August de Richelieu)

Kapan terakhir kali kamu olahraga bersama anggota keluargamu? Di tengah kesibukan sehari-hari, membangun rutinitas sehat bareng keluarga memang bukan perkara yang mudah. Perbedaan usia, jenis kelamin, kegiatan harian, dan kondisi kesehatan masing-masing anggota jadi tantangan tersendiri.

Namun, hal ini penting loh untuk meningkatkan bonding antaranggota keluarga dan sebagai investasi jangka panjang untuk kesehatan fisik dan mental. Komitmen bersama dan tips yang efektif dapat menjadi kunci dalam mewujudkan keluarga yang sehat. Supaya kamu dan keluargamu bisa membangun rutinitas yang sehat, berikut sejumlah tips yang dapat kalian implementasikan bersama-sama!

1. Ubah olahraga jadi waktu berkualitas bersama

ilustrasi ibu dan anak berolahraga
ilustrasi ibu dan anak berolahraga (pexels.com/Kamaji Ogino)

Alih-alih menyuruh anak untuk berolahraga sendiri atau membiarkannya melakukan rutinitas itu sendirian, kenapa tidak melakukannya secara bersama-sama? Di akhir pekan, kamu dan keluargamu bisa melakukan aktivitas fisik yang disukai atau disetujui oleh seluruh anggota keluarga. Akhir pekan menjadi waktu yang baik untuk melakukan olahraga bersama, bersepeda keliling kompleks, misalnya, atau berjalan santai.

Kemudian, jadikan kegiatan itu sebagai waktu berkualitas yang menyenangkan. Kamu dan keluargamu gak harus melakukannya selama berjam-jam, cukup minimal 30 menit dalam sehari. Konsistensi jauh lebih penting dibanding intensitas. Kalau sudah terbiasa, kamu bisa meningkatkannya secara perlahan agar setiap orang gak merasa terbebani atau jadi gak termotivasi karena merasa malas dan bosan.

2. Memprioritaskan mengonsumsi makanan yang bergizi

ilustrasi makan bersama
ilustrasi makan bersama (pexels.com/Julia M Cameron)

Waktu makan jadi momen spesial untuk keluarga berkumpul. Ketika pagi atau malam hari, di waktu makan bersama, sebagai orang tua, kamu bisa memanfaatkan momen ini untuk menanamkan pentingnya mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.

Dorong keluarga untuk mengonsumsi makanan seimbang, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein, maupun lemak sehat. Kalau memungkinkan, kamu juga bisa melibatkan anggota keluargamu dalam proses menyiapkan makanan sehat itu. Dari mulai berbelanja sampai menyantap makanan bersama. Kalau bisa seperti ini, gak ada alasan kan untuk memesan makanan cepat saji yang kurang sehat.

3. Tetapkan batasan yang jelas antara urusan pekerjaan dan keluarga

ilustrasi keluarga berjalan bersama
ilustrasi keluarga berjalan bersama (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya, membangun rutinitas bersama bukanlah perkara yang mudah di tengah kesibukan sehari-hari. Gak sedikit orang merasa kesulitan dalam menyeimbangkan waktu untuk pekerjaan dan keluarga mereka. Kesibukan gak jarang membuat mereka lupa akan waktu berkualitas dengan orang-orang terkasih di rumah.

Maka, poin pentingnya adalah tetapkan batasan yang jelas antara kehidupan bekerja dan keluarga. Kalau kamu memang sedang libur, berhenti memikirkan pekerjaan. Sebisa mungkin, jangan bawa urusan pekerjaan ke rumah. Alih-alih bersikap demikian, fokuslah pada momen bersama keluarga yang bisa kamu nikmati sekarang. Sikap ini merupakan bentuk penghargaan terhadap diri sendiri maupun keluargamu.

4. Tetapkan waktu tidur dengan durasi yang ideal dan teratur

ilustrasi orang sedang tidur (pexels.com/Niels from Slaapwijsheid.nl)
ilustrasi orang sedang tidur (pexels.com/Niels from Slaapwijsheid.nl)

Kualitas tidur itu berpengaruh loh terhadap kesehatan fisik maupun mental, terlebih pada anak-anak. Oleh karena itu, kamu selaku orang tua perlu menetapkan jam tidur yang ideal dan teratur pada anggota keluargamu, termasuk anak-anakmu. Pastikan setiap anggota keluarga punya waktu istirahat yang cukup sesuai usianya.

Dilansir laman Alodokter, kebutuhan waktu tidur itu berbeda-beda tergantung usia. Semakin bertambahnya usia, waktu tidur menjadi semakin berkurang. Berikut rincian mengenai waktu tidur ideal yang disarankan berdasarkan usia seseorang.

  • Usia 0–3 bulan: 14 hingga 17 jam per hari
  • Usia 4–11 bulan: 12 hingga 15 jam per hari
  • Usia 1–2 tahun: 11 hingga 14 jam per hari
  • Usia 3–5 tahun: 10 hingga 13 jam per hari
  • Usia 6–13 tahun: 9 hingga 11 jam per hari
  • Usia 14–17 tahun: 8 hingga 10 jam per hari
  • Usia 18–25 tahun: 7 hingga 9 jam per hari
  • Usia 26–64 tahun: 7 hingga 9 jam per hari
  • Usia di atas 65 tahun: 7 hingga 8 jam per hari

5. Jadwalkan pemeriksaan kesehatan rutin

ilustrasi orang melakukan pemeriksaan
ilustrasi orang melakukan pemeriksaan (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Poin ini gak kalah penting, ya. Gak sedikit dari keluarga yang abai untuk melakukan pemeriksaan. Menjadwalkan pemeriksaan kesehatan secara rutin adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan keluarga.

Kenapa harus dilakukan secara berkala? Dilansir laman Isotekindo, sejumlah manfaat rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di antaranya dapat membantu mendeteksi dini penyakit, meningkatkan kualitas hidup, mencegah penyakit menular, mendukung pola hidup sehat, dan mengurangi biaya perawatan kesehatan.

Adapun jenis pemeriksaan kesehatan yang dapat kamu lakukan ialah pemeriksaan kesehatan rutin (tahunan), tes darah, tes kolesterol, pap smear, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan mata, dan lainnya. Intinya, kunjungan ke dokter gak hanya tentang mengobati penyakit, tetapi juga upaya untuk menjaga kesehatan dalam jangka waktu panjang.

Membangun rutinitas sehat bareng keluarga itu sebuah proses yang bisa dimulai dari langkah kecil dan konsisten. Jangan jadikan rutinitas ini sebagai beban, tapi nikmatilah sebagai bagian dari momen kebersamaan. Jadi, tunggu apa lagi? Ajak anggota keluargamu untuk sehat bersama!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tahap Perkembangan Karier yang Rentan Mengarah ke Quiet Quitting

28 Des 2025, 22:15 WIBLife