4 Tips Menenangkan Anak yang Sedang Marah

- Dengarkan dan validasi perasaannya. Biarkan anak mengekspresikan emosinya tanpa dihakimi.
- Jaga nada suara dan bahasa tubuh agar anak merasa aman. Anak akan meniru energi orangtua di sekitarnya.
- Arahkan anak untuk mengatur napas dan tenangkan diri. Berikan waktu bagi anak untuk duduk diam atau menggambar setelahnya.
Setiap anak pasti pernah mengalami momen di mana mereka merasa marah, kesal, atau frustrasi terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya. Sebagai orangtua, tentu menghadapi anak yang marah memerlukan kesabaran ekstra agar emosinya tidak bisa mereda tanpa memperburuk suasana.
Anak-anak biasanya belum mampu mengelola emosi secara matang, sehingga orangtua harus membantu mereka menenangkan dirinya dengan baik. Coba lakukan beberapa tips berikut ini dalam menenangkan anak ketika sedang marah agar emosinya bisa cepat mereda.
1. Dengarkan dan validasi perasaannya

Langkah awal yang bisa orangtua lakukan adalah dengan mendengarkan mereka terlebih dahulu tanpa langsung menghakimi atau bahkan menyalahkan. Biarkan anak untuk mengekspresikan apa yang membuat mereka merasa marah agar tetap didengar dan juga dipahami oleh orangtuanya.
Pada saat orangtua memberikan ruang bagi anak untuk berbicara, maka anak pun akan merasa emosinya diakui dan tidak perlu berteriak untuk bisa menarik perhatian. Katakanlah hal-hal positif untuk menunjukkan empati tanpa harus membenarkan perilaku marahnya.
2. Jaga nada suara dan bahasa tubuh

Pada saat anak sedang marah, maka orangtua sebaiknya tidak langsung ikut terbawa emosi karena hal tersebut hanya akan memperburuk situasi. Coba gunakan ada suara yang lembut, tenang, dan stabil agar anak pun tetap merasa aman dan tidak terancam.
Bahasa tubuh yang rileks akan membantu anak untuk menurunkan ketegangan dan tidak emosi secara berlebihan. Anak biasanya akan selalu meniru energi orangtua yang ada di sekitarnya, sehingga ketenangan orangtua akan menjadi contoh langsung untuknya.
3. Arahkan anak untuk mengatur napas dan menenangkan diri

Pada saat anak marah, maka tubuhnya akan memproduksi hormon stres yang justru membuat mereka sulit dalam berpikir jernih. Ajaklah anak untuk melakukan teknik sederhana, seperti menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.
Beberapa kali teknik ini cukup efektif untuk membantu menurunkan detak jantung dan juga membuat anak jadi lebih tenang secara fisik sebelum lanjut berbicara. Setelah itu, berikanlah waktu sejenak bagi anak untuk duduk diam, menggambar, atau memeluk boneka kesayangannya agar emosi tersebut dapat reda secara alami.
4. Ajak anak mengevaluasi setelah tenang

Setelah suasana sudah mulai kondusif, maka orangtua dapat mengajak anak untuk berdiskusi ringan terkait apa yang baru saja terjadi dan bagaimana cara mereka menghadapi rasa marah dengan baik di masa depan. Coba gunakan kalimat positif agar nantinya anak tidak merasa disalahkan, justru bisa termotivasi untuk dapat memperbaiki diri.
Contohnya orangtua dapat menanyakan apa hal yang dapat anak lakukan jika suatu saat merasa marah, sehingga anak pun akan belajar untuk mengelola emosinya dengan lebih mandiri. Pendekatan reflektif akan membantu anak untuk memahami perasaannya, sekaligus menumbuhkan sifat tanggung jawab secara emosional.
Menenangkan anak yang sedang marah memerlukan kesabaran namun hal ini juga bisa menjadi kesempatan berharga dalam mengajarkan kecerdasan emosional sejak dini Justru dengan mendengarkannya dan menemaninya maka anak pun akan menghadapi emosi di masa depan dengan lebih bijak Ingatlah bahwa anak belajar bukan dari kata-kata semata namun dari setiap contoh yang ditunjukkan oleh orang tuanya!



















